抖阴社区

45. | Geng Thana Portia |

1.1K 88 71
                                        

SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN

FOLLOW AKUN PENULISNYA

[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]

KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.

JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.

NO SILENT READERS...

CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.

DILARANG KERAS MEN-COPY

SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.

UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...

⚠️Warning adegan ini untuk tidak ditiru. Mohon untuk menyikapi chapter ini dengan sebaik mungkin karena author sama sekali tidak bertanggungjawab atas yang terjadi nanti di kemudian hari.



Happy reading🦋



⎯ Halilintar Argantara⎯

"Ini bu bos mana? Katanya suruh kumpul di sini?" tanya Nursinta sembari celingak-celinguk.

"Yaelah sabar kali, bos juga kan punya kesibukan, Sin." ucap Hilda dengan santainya.

"Sabar pala lo peyang, udah satu jam kita nunggu di sini" kesal Nursinta.

"Ingat orang sabar, di sayang pacar." sahut Dewinta sambil nyengir

"Bukannya di sayang tuhan ya?" tanya Sri dengan mode tangan bertopang dagu.

"Dua-duanya aja lah biar adil." ucap Dewinta diangguki Sri.

"Tapi serius loh, ini tumben bu bos lama." celetuk Nursinta.

"Ckkk berisik banget ajg! Lo harusnya tadi gak usah ikut Sin" decak Sri.

"Lo mau tanggung jawab? Kalau gue di apa-apain bos?" tanya Nursinta tak santai.

"Ya kagak lah ajg! Lo pikir gue berani apa" ketus Sri.

"Ya udah makanya diam, gak usah banyak bacod!" ucap Nursinta tanpa intropeksi diri.

"Bukannya yang banyak bacod itu elo ya Sin?" tanya Sri.

"Loh kok gue?"

"Ya iyalah, kan lo yang ngomel-ngomel daritadi"

"Enak aja, lo kali itu mah"

"Elo ya ajg! Kenapa malah nyalahin gue bangsat?!"

"Yang nyalahin lo siapa goblok!"

"Lo tadi nyalahin gue ya ajg!"

"Dih geer amat sih lo"

"Ngajak bangku hantam?"

"Gas!! Lo pikir gue takut"

"Eleh mental kandang aja sok berani"

"Lah gue masih mending kali, dari pada lo, berlindung di bawah ketek orang hahaha!"

"Bangsattt lo!!"

"Mampus sekak mat!"

"Diam ajg!"

"Hahahahaha!"

"Udah-udah gak usah ribut, nanti ketahuan bos mampus lo pada!" ucap Hilda santai.

"Bos lama benar, coba telepon din" Dewinta menyuruh Dina untuk menelpon.

"Kagak diangkat"

"Si bos kena macet kali" terka Hilda.

"Ngaco lo! Sejak kapan si bos pernah kena macet? Ada polisi tidur aja si bos tetap gass poll!" ucap Nursinta.

Halilintar Argantara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang