SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN
FOLLOW AKUN PENULISNYA
[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]
KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.
JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.
NO SILENT READERS...
CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.
DILARANG KERAS MEN-COPY
SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.
UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...
Happy reading🦋
⎯ Halilintar Argantara⎯
Hari sudah semakin malam, Sepulangnya mereka dari mall, kini keduanya kembali terjebak dalam keheningan yang cukup lama. Lima belas menit sudah pasangan friendzone itu hanya diam dengan pikiran dan kesibukan masing-masing. Adeline dengan posisi menyandar di atas kasurnya, berusaha untuk tidur, sedangkan Halilintar sibuk dengan ponsel di tangannya.
Kini pikirannya melayang entah kemana. Hidup seperti ini membuat Adeline ingin mengakhiri hidup, ditambah rentetan mimpi yang selalu menganggu malam tenangnya.
"Ngelamunin apa lo?'' Halilintar datang menepuk bahu Adeline.
Sejak tadi lelaki itu memperhatikan Adeline dari jauh, lebih banyak melamun dan memasang raut murung. Setelah ia keluar kamar membuat teh hangat untuk mereka minum.
"Nggak," balas Adeline singkat menepis tangan Halilintar dari bahunya.
Adeline lantas berjalan ke arah luar sambil menenteng dua buah plastik besar yang berisi pakaian baru untuk dicuci, dan juga barang-barang perlengkapan milik Halilintar.
Halilintar segera meletakkan dua cangkir yang berisi teh itu, lalu berlari kearah luar mengejar gadis itu.
Saat Adeline hendak masuk lift, Halilintar berujar. "Biar gue aja yang bawa.''
"Nggak usah, ini berat." celetuk Adeline.
"Nanti kalau lo pingsan lagi gimana? Siapa yang mau gotong lo? Semua penghuni di apartemen ini pada pergi.''
"Aman!'' kukuhnya. "Gue cuma mau minta tolong lo bawain barang yang ringan aja, sisanya biar gue yang bawa.''
Halilintar pun mengambil ahli dua buah plastik besar dari tangan gadis itu. Sementara Adeline mengambil beberapa barang yang ringan seperti permintaan Halilintar tadi.
Pintu lift bergerak dan menutup langsung membawa mereka ke lantai yang di tuju. Pria itu melirik gadis di sebelahnya dengan senyum tipis.
Senyuman tipis itu tertangkap di matanya, ada apa dengan Halilintar? apa karena tadi ia pingsan di mall sikapnya jadi aneh begini?
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<
Setelah memberikan kabar pada ketua Thana Portia, Sopan langsung berjalan cepat meninggalkan restorant mall dan membayar makanan yang sudah ia pesan tadi. Walaupun ia masih ingin melihat tunangannya lebih lama lagi, tapi ia harus bisa menahan keinginannya itu, karena tidak memungkinkan jika ia tetap di sini bisa saja mereka tahu akan keberadaannya dan itu bukan hal yang bagus.
Bug!
Kenapa? kenapa di saat seperti ini ia malah menabrak bahu seseorang?! Lelaki itu meringis seraya mengusap bahunya yang jadi korban karena dirinya sendiri yang terlalu terburu-buru, Sopan merasa dia yang salah di sini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar Argantara [END]
Fanfiction[????? ??????? ?????] "?????, ???? ????? ??????????? ??? ???. ??? ????? ?????? ???????, ??? ???????? ??????? ?? ????? ???." -?????????? ???...