抖阴社区

18. Insecure

82 3 0
                                        

Setelah mereka lapor dan melakukan check point terakhir. Seluruh team membuka persediaan logistik dan mengolahnya bersama sama.

Mereka memutuskan menjadi satu Team, karena sudah ada sebagian yang memilih pulang.

Seperti pasangan satu ini, Dara dan Hans langsung masuk ke mobil yang ternyata sudah ada supir yang menjemput mereka.

"Enak ya jadi Dara. sudah jelas jodohnya," ucap Natalie dengan tatapan iri nya.

Bella menepuk-nepuk pundak Natalie.

"Kalau kita melihat kehidupan orang lain gak akan ada selesainya, Nat. Yang terlihat indah belum tentu sebenarnya indah," ucap Bella, "Siapa tau kebebasan yang kamu rasakan saat ini adalah hal yang diinginkan orang lain." Bella melanjutkan ucapannya.

"Emang ada gitu yang iri sama hidup gue?" tanya Natalie seolah tak yakin.

Bella mengedikan bahunya. "Entahlah, tapi pasti ada, cuma kamu aja 'kan yang gak tau!" ucap Bella. "Udah yuk kita dinner!" ajak Bella Sambil menggenggam tangan Natalie.

Saat Mereka sampai di dapur dadakan yang dibuat oleh Danu dan teman-temannya. Bella dan Natalie mencari tempat untuk duduk dan melihat bagaimana Danu dan Kenzo memasak.

Seperti sebuah aktraksi topeng monyet, ralat. Maksudnya aktraksi sirkus. Danu dan Kenzo memotong bahan makanan dan menyajikan dengan sangat cepat. Sedangkan Panji, ia sibuk ... sibuk dokumentasi aja. Bingung author dia mau dikasih kelebihan apa.

"Kak Danu bisa masak ya, Bell?"

Bella yang ditanya seperti itu jadi gugup. Pasalnya baru ini ia melihat Danu berkutat dengan peralatan yang biasanya sangat ramah untuk kaum perempuan.

"Dikit dikit bisa. Karena sering naik gunung aja, mau gak mau ya ... harus bisa masak." Itu bukan jawaban dari Bella, melainkan dari Voni yang memang sudah pernah ikut pendakian bersama Danu dan teman-temannya.

"Bohong! Bang Danu tuh bukan hanya bisa tapi masaknya jago. Cobain aja nanti!" Kali ini Rio yang membuka suara.

Makanan yang dibuat pun jadi. Danu membuat menu sederhana yaitu Rolade asam manis, sayur capcay, mie goreng tek-tek dan tempe goreng penyet.

Selesai masak, Danu menghampiri Bella yang duduk paling belakang di antara kerumunan anggota pecinta alam yang lain. Selain membawa makanan untuk dirinya, lelaki itu juga membawakan makanan untuk Bella.

"Makan ...."

"Terima kasih, Kanu." Bella menerima piring yang Danu bawakan untuknya.

"Habis makan kita turun ke basecamp dan bersih-bersih di sana. Di sini sudah penuh." Danu mendaratkan bokongnya di hadapan Bella.

"Bell, aku ke depan dulu ya! ambil jatah makan malam," pamit Natalie dan diangguki oleh Bella.

"Bell, teri kacang kamu masih ada? aku kangen."

"Kangen kacang terinya apa kangen yang punya!" ledek Panji yang tiba-tiba Dateng.

"Ngapain lo di sini?" Danu bertanya ketus.

Panji menatap Danu kesal. "Boleh 'kan gue makan di sini, Bell?"

"Boleh Kak Panji, gak ada yang larang," pungkas Bella sambil memberikan toples kecil yang sudah ia buka ke Danu.

"Gue yang gak izinin lo di sini!" seru Danu sedangkan Panji memilih menulikan pendengarannya.

"Enak banget ini tempe penyetnya!" seru Bella saat memasukkan tempe yang sangat pedas itu ke dalam mulutnya.

Panji melirik Bella. "Danu itu yang buat. Makanan favoritnya dia semenjak tinggal di Indonesia. Dia jadi pecinta tempe dan pencinta Bella."

Danu tidak menanggapi ocehan temannya, ia sibuk menghabiskan makanannya.

Isabella (Complete) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang