Frilly berjalan mondar mandir di dalam kamarnya. Memikirkan rencana apa lagi yang akan ia lakukan untuk merusak nama baik mantan sahabatnya itu.
Baik di mata murid-murid Alexandra maupun di depan Danu. Karena Frilly sudah membuat citra Bella menjadi buruk di mata Camilla dengan kasus bullying yang Frilly buat Minggu kemarin.
Amber yang sedang berjalan menuju kamarnya, tiba-tiba teralihkan karena mendengar suara decakan Frilly dari dalam kamar anak perempuannya itu.
"Kamu sedang apa Frilly?" Amber mendekati Frilly. Menatap heran anaknya.
Frilly menoleh ke arah sumber suara. "Maaaa...."
Frilly menghampiri mamanya dan memeluk wanita itu.
"Aku bingung harus bagaimana lagi? Bella di sekolah selalu hasut orang-orang buat benci aku!"
"Lalu?"
"Aku gak punya temen sampai sekarang. Bahkan Intan yang selalu bersama aku, sekarang memilih bermain bersama Bella," adu Frilly untuk menarik simpati ibunya.
Amber mengelus lembut Surai dark brown milik Frilly yang panjang. Wanita itu menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan secara perlahan.
"Kenapa kamu gak melakukan hal yang sama? Hasut orang-orang untuk bisa berada di pihak kamu. Kamu tunangannya Dallin Harrison. Sedangkan Bella hanya kekasihnya yang sebentar lagi didepak oleh keluarga Harrison. Terutama Miss Camilla."
Amber pun samanya dengan sang putri. Sepertinya Author tahu, Frilly punya sifat manipulatif dari siapa!
"Pertunangan aku dan Dallin Harrison masih tetap berlanjut Mam?" tanya Frilly terkejut. "Meskipun Eyangnya nggak setuju?"
Karena selama ini ia merasa jika perjodohannya dibatalkan. Makanya ia berusaha mencari cara untuk mendekati Danu agar keluarga Harrison kembali menerimanya.
"Oma kamu sedang memperjuangkannya. Kamu tenang aja. Sekarang tugas kamu bikin si Bella itu meninggalkan Dallin Harrison."
Frilly mengangguk senang. "Mama tenang aja. Semua sudah diatur kok. Kita tinggal tunggu waktu yang pas untuk membuat Bella meninggalkan Danu!"
"Mama percayakan padamu, Frilly!"
💕💕💕💕💕
Sudah 3 Minggu Frilly tidak membuat ulah kepada Bella. Biasanya perempuan itu selalu mencari cara untuk menjatuhkan Bella atau sekedar membuat Bella celaka.Seperti beberapa Minggu terakhir. Barang-barang di dalam loker Bella basah. Entah dengan air apa Frilly menyiramnya.
Sehingga beberapa barang yang tidak terselamatkan, harus dibuang karena mengeluarkan aroma tidak sedap.
Hari ini Bella mengikuti kegiatan ekstrakurikuler setelah pulang sekolah. Sebenarnya alasan lainnya adalah karena ada Danu yang datang melatih kegiatan wall climbing.
"Tumben lo mau ikut, biasanya lo menghindar dari kegiatan climbing!" Natalie yang sedang memasuki buku ke dalam tas, melirik singkat ke arah Bella.
"Kan, kita udah kelas 12, Nat. Tahun terakhir kita mengikuti Sispala. Lagi pula, aku sama sekali belum menguasai climbing. Siapa tau tuh kegiatan berguna buat kedepannya."
"Elehhhh... bilang aja lo semangat climbing karena ada ayang, kan?" tebak Natalie.
"Hahaha, point pertama kayaknya itu deh!" timpal Dara yang baru bergabung dengan Bella dan Natalie ke kelas Bella dan Natalie agar bisa bersama menuju lapangan outdoor.
"Ya... itu juga deh salah satunya!" Bella meringis sambil tertawa pelan.
"Uucchhh... jadi envy gue. Pengen punya pacar ahhh satu sekolah!" seru Natalie sambil menggoyangkan badannya ke kanan dan ke kiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella (Complete) End
RomanceSetelah Bella mempergoki kekasihnya berselingkuh dan bercumbu di parkiran mall yang sepi, di dalam mobil sang kekasih. Hal itu membuat Bella mulai berhenti mempercayai siapapun yang berada di sekitarnya. Apa yang akan dilakukan Bella saat tahu sang...