"Jadi kapan kamu akan membawa Pratama kepada kami, Danu?" tanya Anna yang sudah cukup lama menunggu kepulangan sang putra.
"Adrian, Asisten saya yang akan membawa Pratama ke hadapan anda. Saya sibuk tidak bisa mengurus itu!" Danu berucap ketus.
"Kalau begitu ada yang ingin saya tanyakan pada kamu, Danu!"
"Apa itu?"
"Di mana Isabella kamu sembunyikan?"
Danu terkekeh, "Untuk apa anda mencari Bella? Bukankah Bella bukan anak dari sahabat anda. Anda tentu sudah membaca hasil Test DNA yang menyatakan jika Bella bukan anak Andre dan Rita Brawijaya!"
"Tapi dia sudah seperti anak kandung saya sendiri, Kamandanu. Jangan sakiti dia. Saya mohon! Itu permintaan terakhir Rita."
"Anda memohon untuk seseorang yang tidak ada artinya untuk an--"
Anna memotong kalimat Danu. "Bella berarti bagi saya dan mas Adi. Maksud saya-- Bella seperti putri kandung kami sendiri, Danu. Percayalah. Saya tidak punya seorang putri. Saya dan ma--"
"Anda bisa mengadopsi anak jika mau. Jangan ganggu Bella!" potong Danu.
"Saya mohon, Kamandanu. Biarkan saya bertemu Bella."
Sia-sia... Danu langsung mematikan telponnya secara sepihak. Ia kesal, marah dan benci.
Mengapa keluarga Adisutjipto masih menginginkan Bella. Padahal gadis itu sudah bukan siapa-siapa lagi bagi keluarga Adisutjipto.
'Apa yang ingin mereka rencanakan dengan mempertahankan Bella di keluarga mereka?' batin Danu kesal.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Pratama saat ini berada di dalam pesawat yang mengantarnya menuju ke tempat tinggal orang tuanya.Tama mengenakan pesawat pribadi milik Kamandanu Izyaslavich, sang Pilot dan beberapa anak buah Danu termasuk Adrian yang memang ditugaskan mengawal Tama. Agar lelaki itu tidak kabur dan mencari Bella.
"Enak banget hidup lo, abis dipenjara. Pulang dianterin sampai rumah," desisnya. "Kalau gue jadi Danu, udah gue buang lo ke penangkaran buaya," lanjut Adrian.
"Gue pikir, preman begajulan kayak lo punya mulut yang kalem. Ternyata mulut lo kayak perempuan. Doyan nyinyir!" ejek balik Tama.
"Hahahha... preman begajulan? Di mata lo gue preman ya? Padahal tato gue seindah ini." Adrian memamerkan tatonya.
Tama melirik sekilas lalu tersenyum sinis, "Ternyata elo anjing peliharaannya Danu buat nangkep buruannya! Lo bisa lebih dari anjing kalau lo gabung ke Ultimo Re."
'Sial, si bajingan ini tau kalau gue sempat mau join ke Ultimo Re!'
"Tapi gak bisa deh... soalnya lo 'kan kacungnya Pioneer!"
Adrian tidak terprovokasi ucapan Tama. Karena memang kenyataannya seperti itu, ia hanya anjing pemburu sahabatnya. Anjing kesayangan.
Setelah mereka tiba di bandara. Bramantyo Adisucipto dan Annastasia tidak sabar untuk menghambur tubuh sang putra yang telah lama menghilang. Hingga setengah tahun lebih.
"Jangan pergi lagi Tama, Ibu khawatir."
"Iya Bu, Tama sudah kembali!"
"Kamu baik-baik aja 'kan, Nak? Mereka gak nyakitin kamu, 'kan?"
'Mana mungkin iblis semesta itu tidak menyakitiku. Tapi aku gak boleh bikin Ayah dan Ibu khawatir!'
"Engga kok Bu. Kalian tenang aja!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella (Complete) End
RomanceSetelah Bella mempergoki kekasihnya berselingkuh dan bercumbu di parkiran mall yang sepi, di dalam mobil sang kekasih. Hal itu membuat Bella mulai berhenti mempercayai siapapun yang berada di sekitarnya. Apa yang akan dilakukan Bella saat tahu sang...