抖阴社区

100. Nasi uduk jengkol

31 2 0
                                        

Bella menjatuhkan ponselnya tidak percaya. Bagaimana bisa Danu berubah menjadi menyeramkan seperti yang Intan ceritakan tadi di telepon.

Danu menjadi buas dan tidak mengenal ampun. Untung saja Kenzo mampu memprovokasi dan membawa namanya agar Danu melepaskan Intan.

Bella merasa bersalah pada Intan dan Robi, mereka pasti dalam bahaya saat ini. Ia ingin menghentikan kegilaan Danu. Namun, rasa sakit hatinya belum sembuh. Bahkan masalahnya yang menggunung belum juga terselesaikan.

Kemarin lusa Andre menelponnya dan mengatakan jika menurut hasil test DNA, Bella bukan hanya anak Andre namun dirinya juga bukan anak Rita.

Bagaimana bisa? Ini sangat membagongkan. Apakah Bella terlahir seperti Thumbelina, Timun Emas atau Thinkerbell? Itu tidak mungkin, It's not fairy tale.

Bagaimana bisa bayi yang dikandung Rita tidak memiliki setetes darah dan segumpal daging dari Rita maupun Andre.

Apakah Bella tertukar di rumah sakit? Seperti drama Korea yang sempat hits di tahun 2000an. Pemerannya awet muda sampai sekarang padahal author tambah menua setiap jamnya.

"Hahaha... gila... ini bener-bener bikin aku gila... hahaha!" Bella tertawa namun air matanya meluncur deras.

"Aku anak siapa? Gak mungkin hasil test dipalsukan papi!"

Bella berjalan di lorong kelas dengan wajah sendunya. Beberapa kali ia menarik nafas dan menghembuskan nafasnya pelan.

Kryuuukkkk...
Kryuuukkkk...

'Duh... laper! Sibuk mikirin masalah sampai lupa kalau perut wajib diisi!' Kesal Bella dalam hatinya.

Saat di kelas, ia hanya melihat teman sebangkunya, Yuli. Gadis yang selalu mencepol rambutnya, menatap Bella dengan raut wajah bingung.

"Kenapa lo liatin gue begitu? Gue cakep ya?" tanyanya dengan percaya diri.

"Aku laper, liat kamu sarapan aku penasaran aja kamu makan apa. Kok wangi!"

"Ohhh ini nasi uduk. Beli di kantin. Lo mau coba?"

"Boleh emang?"

"Boleh lah, tapi bekas gue, nih. Gak apa-apa, kan? Gue baru sesuap kok!"

Bella memang tidak memiliki rasa jijik menggunakan peralatan makan bekas temannya.

Karena seringnya ikut pendakian, yang mana mau tak mau harus makan di wadah yang sama dengan teman-temannya.

"Enak! Aku kayanya mau beli aja deh. Makannya tungguin aku ya! Kamu mau nitip sesuatu gak? Biar sekalian aku ke kantin!"

"Gorengan aja Bell. Ini dui--"

"Udah sekalian pake uang aku!"

"Thanks Bella!"

Bella berlari pelan menuju kantin, ia mulai terbiasa menggunakan rok span yang awalnya memang membuat ia kesulitan berjalan dan merasa kalau rok ini bisa menonjolkan bentuk tubuhnya dari pinggang ke paha.

"Bu nasi uduknya satu. Gorengannya sepuluh ribu!"

"Pakai jengkol gak Neng?"

"Jengkol itu apa, Bu?"

Sang ibu penjual nasi uduk mengangkat benda bulat kecoklatan dari panci yang ia yakini adalah jengkol dan menunjukan pada Bella.

'Ohh... itu jengkol namanya bukannya Ati macan ya namanya?' Batin Bella.

"Kalau abis makan itu, biasanya aroma mulut jadi wangi surga," ucap Ayu tempo hari.

Bella paham bau surga yang Ayu maksud adalah bau mulut yang bener-bener membuatnya harus tahan nafas jika berbicara dengan gadis itu.

Isabella (Complete) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang