Setelah Bella mempergoki kekasihnya berselingkuh dan bercumbu di parkiran mall yang sepi, di dalam mobil sang kekasih. Hal itu membuat Bella mulai berhenti mempercayai siapapun yang berada di sekitarnya.
Apa yang akan dilakukan Bella saat tahu sang...
"Satu sekolah? Ga salah, Nat? Satu aja kamu susah dapet, belum lagi saingannya. apa lagi mau satu sekolah!" kata Bella, membuat kalimat yang Natalie katakan menjadi ambigu.
"Anjirrr... lah iya ya... maksud gue bukan satu sekolah gue pacarin. Tapi mau kayak lo dan Dara gitu, Bell... ahhh elah gak ngerti lo mah!"
Bella dan Dara tertawa puas karena meledek Natalie yang sudah memajukan bibirnya.
"Sayang!"
"Sayang!"
Suara Danu dan Hans bersamaan saat memasuki kelas yang di mana Bella dan Dara menoleh ke asal suara tersebut.
Danu sudah lengkap dengan pakaian climbing dan alat-alat climbing yang melekat di tubuhnya, sedangkan Hans masih mengenakan seragam sekolahnya.
Bella yang paham kegundahan Natalie segera tersenyum menatap Danu. "Aku sama Natalie ke lapangannya, Nu!"
Danu mengelus surai Bella. "Oke... aku tunggu di lapangan. Alat-alat kamu udah aku siapkan!"
"Thank you!" ucap Bella tersenyum melepas langkah Danu yang mulai menjauh dari kelasnya.
Dara pun sama, ia meminta Hans untuk langsung ke lapangan saja. Karena dirinya, Bella dan Natalie akan jalan bersama menuju lapangan.
"Ayo Hans, bantu gue siapin alat-alat buat yang lain. Sekalian ganti baju lo!" ajak Danu pada Hans yang sudah berdiri di luar kelas.
"Oke Bang!"
Natalie menatap teman-temannya terharu karena tidak ditinggal dan mereka memilih jalan bersama dirinya yang tidak berharga ini.
Terkadang sikap Natalie yang terlalu merendahkan diri dan tidak percaya diri, membuat Bella harus selalu memberikan semangat pada gadis itu.
"Thanks ya... kalian setia kawan banget!" ucap Natalie dengan haru.
Bella dan teman-temannya telah sampai di lapangan outdoor khusus wall climbing.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sana ternyata sudah ada para anggota pecinta alam baik yang masih baru maupun yang sudah lama.
Ada hal yang membuat Bella terganggu ketika sampai di lapangan, yaitu keberadaan Frilly di sana.
Firasat Bella benar-benar tidak enak setelah menatap kuntilanak itu. Bahkan saat beradu mata dengan kuntilanak itu, Bella serasa ingin mendekati gadis itu dan menendangnya ke Palung Mariana.
'Sejak kapan itu anak suka sama hal-hal yang berbau beginian?' batin Bella kesal.
Frilly berkali-kali mencari kesempatan untuk berdekatan dengan Danu. Perempuan itu sengaja menempelkan tubuhnya pada Danu dan bertanya hal-hal yang tidak berguna pada lelaki itu.
"Lo bisa duduk, kan? Semuanya juga masih banyak yang belum paham tentang alat-alat untuk climbing. Apalagi lo yang masih anggota baru!" bentak Danu kesal.