[ ? ] ??, ????? ??? ? - ????? ???

Pagi itu agak mendung.

Langit seolah-olah menyimpan sesuatu. Tetapi di satu sudut kampus yang sedikit tersembunyi, suasana agak damai di gazebo kecil belakang perpustakaan.

Minji duduk bersandar, buku di tangan, tetapi matanya tidak betul-betul membaca.

Hatinya masih bercampur aduk. Misi mereka semakin hampir. Tapi satu hal lain juga mula mengganggu fikirannya, Zhang Hao.

Langkah kaki perlahan menghampirinya. Tanpa perlu menoleh, Minji tahu siapa yang datang.

" Morning " kata Zhang Hao perlahan, sambil mengangkat dua gelas minuman.

Minji tak menjawab. Dia hanya menjeling sedikit ke arah minuman tersebut.

Zhang Hao letakkan satu gelas di atas meja.

" Caramel latte. Tanpa gula. Aku tahu kau tak suka manis sangat " katanya, sambil duduk bertentangan dengannya.

Minji akhirnya bersuara, perlahan.

" Siapa suruh kau hafal semua tu ? "

Zhang Hao senyum kecil.

" Sebab kau takkan cerita, jadi aku kena belajar sendiri "

Minji menyentuh gelas itu, tapi masih belum minum. Dia hanya tunduk, berbisik.

" Zhang Hao... "

" Hmm ? "

" Apa yang kau cari sebenarnya ? Dari awal lagi kau paksa diri dekat dengan aku. Kenapa ? "

Zhang Hao termenung sejenak sebelum menjawab, suaranya jujur dan tenang.

" Sebab, aku rasa kau tak sepatutnya hadapi semua ni sorang-sorang. Aku tak tahu kenapa, tapi dari pertama kali aku nampak kau, bukan Minji yang semua orang takut, tapi Minji yang simpan luka, aku tahu aku nak faham kau. Bukan untuk simpati. Tapi sebab aku peduli "

Minji mendongak, mata mereka bertemu. Pandangannya tidak lagi tajam, tapi penuh persoalan dan sedikit goyah.

Zhang Hao sambung dengan nada lebih perlahan.