抖阴社区

Chapter 74 Montague & Capulet (6)

256 20 0
                                        

Tiga hari sebelum pernikahan, suasana di ruang bawah tanah rumah Capulet yang tak tercatat di denah istana terasa menegangkan.

Petir menyambar dari kejauhan, suara gemuruhnya menggetarkan dinding batu di sekeliling mereka. Sebuah pintu tanpa simbol membelah kegelapan, mengarah ke sebuah ruangan berdinding batu yang dingin dan lembap. Di dalamnya, para tetua Capulet berkumpul, dipimpin oleh Lady Vivienne sendiri, yang sosoknya tampak tegas dan berwibawa. Di hadapan mereka terhampar peta tambang batu sihir, memancarkan aura misterius dan menyeramkan, lengkap dengan aliran leyline yang berkilauan dan glyph pertahanan milik Montague yang tampak bersinar cemerlang.

Ketika Vivienne menekan satu rune di dinding, cahaya hijau yang menari-nari di udara menciptakan nuansa mistis, memperlihatkan citra sihir yang tersembunyi dalam kegelapan tambang. Cahayanya menyoroti wajah-wajah tegang di ruangan itu, menambah intensitas situasi yang mendebarkan.

"Jika naskah asli benar-benar telah dilenyapkan oleh Arkanum," katanya dengan dingin, suaranya seakan bergema dalam keheningan yang menindas, "maka tidak ada yang bisa menghentikan kita dari menyebut Montague sebagai perampas tanah milik leluhur kita."

Salah satu tetua, Lord Garron, merasakan ketegangan yang semakin menumpuk, ragu akan tindakan yang harus diambil, wajahnya berkerut seolah mempertimbangkan segala konsekuensi.

"Dan pernikahan Juliet?"

Vivienne melirik tajam, seolah menyadari beban besar yang terhampar di depan mereka. Dalam keheningan yang mencekam, ia mempertanyakan, "Kalian sungguh percaya bahwa hati seorang gadis bisa menyelamatkan politik yang telah rusak selama lima abad?"

Semua mata tertuju padanya, sementara angin kencang dari luar menerpa jendela, menciptakan suara mendesis yang seolah mencerminkan keraguan yang menggantung di udara. Dengan penuh kehati-hatian, ia membuka gulungan lain—gulungan perang—dengan gerakan lambat, seolah setiap gesekan kertas yang tajam mengandung rahasia yang telah terpendam dalam bayang-bayang. Isinya mencakup nama-nama mercenary dari barat, pengguna sihir darah yang terkenal kejam dari dataran Karnath, serta "The Red Miners"—sekelompok penambang yang ditunjang oleh artefak kuno yang berkilau dalam cahaya redup. Suara gemuruh dari kejauhan menambah semarak kepanikan, menguatkan urgensi untuk bertindak.

"Saat pesta berlangsung," ujar Vivienne pelan, suaranya bergetar namun dipenuhi tekad yang menggelora, "pintu bawah tambang akan dibuka dari dalam. Kita akan mengirim pasukan, bukan untuk mencuri—tapi untuk mengambil hak warisan kita." Di luar, langit mulai gelap, memancarkan nuansa mendesak yang mengelilingi rencana yang sedang mengemuka, seolah alam pun mendukung misi mereka.

Di sekolah Atlantis, sejauh ratusan mil dari sana, Fitran menerima potongan informasi yang penting dari seekor raven berkepala dua—makhluk ajaib hasil sihir pengintaian yang terbang di atas langit kelam. Dalam genggaman kecil di kakinya, gulungan itu menyimpan berita mendesak: suasana dingin dan lembab bergerak menembus udara, memberi sinyal betapa kritisnya informasi ini bagi kelangsungan masa depan mereka.

"Vivienne Capulet berencana mengaktifkan Glyph of Sinking di tambang timur. Mereka akan menjatuhkan lapisan tanah ke dalam jurang yang dalam dan gelap, lalu menyegel akses permukaan dengan Rune of Ownership yang kuno, menjadikan tempat itu tidak dapat diakses oleh siapa pun."

Fitran menggenggam gulungan itu dengan jari yang sudah terbakar sihir, merasakan getaran dunia di sekelilingnya, seolah getaran itu adalah detak jantung yang menandakan kedatangan sebuah bencana. Awan kelam menggantung di langit di atasnya, seolah menunggu saat yang tepat untuk melepaskan teror yang menyelimuti.

"Kalau ini terjadi... bahkan Romeo dan Juliet tak bisa menghentikan perang yang akan datang," keluhnya, suara penuh kekhawatiran menggema di dalam benaknya.

Memory of HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang