Acara arisan sudah di mulai. Wendy dan Moonbyul membantu menyajikan jajanan untuk para tamu.
Moonbyul kembali tersenyum seperti biasa saat menyambut tamu-tamu tersebut yang dulunya merupakan mantan tetangganya sebelum pindah. Jadi gadis itu mulai menyapa tamu-tamu tersebut.Sedangkan Wendy hanya menjawab ketika ditanya saja. Tentu saja karena ia tak kenal.
Saat acara arisan dimulai, Wendy dan Moonbyul menunggu di ruang makan. Wendy duduk di salah satu kursi. Sedangkan Moonbyul sibuk menyiapkan sesuatu yang lain.
Sebuah kue ulang tahun ia keluarkan dari lemari pendingin. Lalu Moonbyul membawanya ke ruang makan, tempat Wendy duduk.
Wendy menatap bingung ke arah Moonbyul.
"Tolong ambilin korek di dapur, Wen," ucap Moonbyul, mencoba menghilangkan kecanggungan diantara mereka.
"Eh, iya kak," Wendy langsung melakukan yang diperintahkan Moonbyul.
Saat Wendy kembali ke ruang makan, Moonbyul telah selesai memasangkan lilin di kue tersebut.
"Ini, kak," Wendy menyerahkan korek ke tangan Moonbyul. Moonbyul mengambilnya lalu menyalakan lilin tersebut.
"Ngomong-ngomong siapa yang ultah, kak?" tanya Wendy.
Moonbyul menatap Wendy heran. "Mamah lah. Suga nggak ngasih tau lo?"
Wendy menggeleng.
"Duh! Hari ini kan acara arisan sekaligus syukuran ulang tahun mamah," jelas Moonbyul.
"Wendy.. nggak tahu," ujar Wendy lirih.
"Lo kan pacarnya Suga. Masak iya Suga nggak ngasih tahu lo, Wen?" tanya Moonbyul.
"Mungkin Kak Suga kelupaan," Wendy tertawa canggung.
Woozi turun ke ruang makan bersama Suga.
"Kak Byul, udah siap semua?" tanya Woozi. Moonbyul mengangguk.
"Lihat di depan, Ji. Kasih kode kalo udah selesai kocokannya," ucap Moonbyul.
Woozi melangkah ke ruang tamu, mengintip apakan acara arisannya sudah selesai.
Tak berapa lama, Woozi kembali ke ruang makan. "Yuk! Udah selesai tuh!"
Seauai kode Woozi, Moonbyul dan Suga mengikuti Woozi ke ruang tamu. Sedangkan Wendy terdiam disitu.
Suga yang melihat Wendy tak kunjung datang, akhirnya kembali menghampiri gadis itu.
"Ayok, Wen!" ajak Suga.
Wendy diam sambil menatap Suga kesal. "Kok kakak nggak bilang kalau ini ulang tahun mamah?"
Suga menatap Wendy.
"Maaf, kakak nggak bilang kalau hari ini. Kakak nggak mau kamu repot-repot nyiapin hadiah atau semacamnya," ucap Suga.
"Tapi kan, seenggaknya Wendy bisa bawa apa gitu kek!"
"Kamu kesini aja, udah hadiah buat mamah," Suga mencoba menenangkan.
"Tapi kan, tetep aja. Masa cuma Wendy aja yang nggak tau apa-apa."
"Iya deh. Kakak minta maaf," Suga merangkul Wendy ke dalam dekapannya.
"Sekarang ikut kedepan yuk! Biar nggak ketinggalan ngasih kejutan buat mamah," ajak Suga.
Wendy menurut. Ia tak bisa menghancurkan hari bahagia mamah kan?
*
Setelah semua tamu pulang, kini giliran ayah dan ibu Suga, Woozi, Moonbyul, Suga, dan Wendy yang berkumpul di ruang tamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bang! | p.jm-k.th-s.sw
FanfictionFluffy drabble(?) story, tentang Wendy dan kakak kembarnya Jimin & Taehyung yang punya sister complex! Beware of cringey words! cover by me :)