Taehyung dan Wendy berjalan bersama ke parkiran. Sepanjang perjalanan, banyak orang yang menaruh perhatian pada mereka. Tentu saja karean Taehyung merupakan salah satu mahasiswa dengan visual yang cukup terkenal di fakultas tersebut. Dan lagi, ia juga jarang terlihat sangat akrab dengan perempuan. Seperti saat ini.
Keduanya terlihat sangat akrab, karena Wendy menggamit lengan Taehyung. Taehyung membiarkannya saja, walau sebenarnya ia juga merasa risih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun sebelum Taehyung membuka mulutnya, Wendy menambahi, "Bukan makan nasi goreng kayak yang waktu itu! Yang cuman di teras!"
"Baru aja mau ngomong kayak yang dulu lagi," Taehyung terkekeh. Teringat ketika ia mengerjai Wendy tentang 'makan di luar'.
"Ogah! Adek nggak mau! Maunya makan di resto apa kafe yang bisa buat foto-foto gituu, ya? Atau nge-mall juga boleh deh," ucap Wendy sambil memandang menerawang, membayangkan ia tengah melakukan hal yang disebutkannya barusan.
"Emang punya duit berapa lo, gegayaan mau makan di cafe?" todong Taehyung.
"Nggak bawa. Abang yang bayarin lah," seru Wendy seenak udelnya.
"Enak di elo, nggak enak di gue kampret," Taehyung mengumpat setelah mendengar jawaban Wendy. Sedangkan Wendy malah tergelak.
"Enakin aja bang. Kan sayang adek? Ya, kan? Ya, kan? Hihiii.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Huuu!" Taehyung menyapu muka Wendy dengan jari-jarinya yang panjang. Gadis itu telah memutar topinya ke belakang, jadi Taehyung bisa dengan mudah melakukan hal itu.
"Elo yang mikir kemana dek. Abang males mikirnya," ucap Taehyung.
"Ter..."
"Jangan pernah ngomong terserah. Lo ngomong terserah, gue belokin ke rumah," ultimatum Taehyung. Wendy manyun. Hampir saja mulutnya mengeluarkan kata itu.
"Siapa juga yang mau bilang terserah?" Wendy mencoba berkelit. "Orang adek mau bilang, ter.. ternyata.. ternyata abang pemalas!"