Tak seperti biasanya, Wendy bangun pagi di hari libur. Pasca dikerjai duo gesrek, Jimin dan Taehyung, ia sudah kembali seperti biasa. Rasa kesalnya sudah tersamarkan oleh hadiah dari kedua kakaknya.
Jadi pagi itu Wendy menyatroni kamar Jimin. Seperti biasa, Jimin masih terlelap dalam tidurnya.
"Bang Jim, kuliah jam berapa?" tanya Wendy. Jimin yang belum sadar seratus persen, hanya menggumam tak jelas.
"Hah? Apaa?? Nggak kedengeran!" Wendy mencondongkan tubuhnya mendekat ke kepala Jimin, supaya bisa mendengar laki-laki itu lebih jelas.
"Sepuluh adeeek!!" seru Jimin keras-keras. Sayangnya Jimin berteriak tepat di depan telinga Wendy.
Wendy mengumpat kesal sambil mengusap-usap telinganya.
"GUE NGGAK BUDEG KALI BANG!!!"
Wendy balas berteriak di telinga Jimin.
Jimin mendengus, lalu membuka matanya. Sekarang, ia terjaga sempurna setelah mendengar teriakan Wendy.
"Lo ngapain sih dek, pagi-pagi udah disini aja?" seru Jimin kesal.
"Oh iya. Hampir aja lupa tujuan utama," Wendy menepuk dahinya pelan.
Yang keras sekalian, biar otaknya jalan! batin Jimin mengolok Wendy.
"Abang ada kuliah kan hari ini?" tanya Wendy lagi.
"Ujian sih sebenernya," koreksi Jimin.
"Iya apalah, terserah. Yang penting barengan sama Kak Suga, kan?" tanya Wendy.
"Ha? Iya?? Hari apa sih ini?" Jimin mendadak hilang ingatan.
"Rabu, bang! Kak Suga kemarin bilang, dia ujian juga. Sekelas sama Bang Jim juga katanya," tutur Wendy.
"Oh, iya ding. Terus?" Jimin mengangkat sebelah alisnya, tak mengerti kode yang disampaikan Wendy.
"Adek mau bareng ke kampusnya abang. Adek mau kasih kejutan buat Kak Suga," ujar Wendy sambil tersenyum malu-malu. Kayak kucing. Meong.
Ah, apasih.
Jimin memutar bola matanya malas. Ia bisa merasakan aura berwarna pink di sekeliling Wendy. Love is in the air~
"Jadi hari ini abang jadi go-car?" Jimin tersenyum tak ikhlas.
"Ya enggak sih. Kan tujuannya sama bang. Bang Jim kan juga butuh ke situ," sanggah Wendy.
"Ya? Ya? Ya?" pinta gadis itu.
Jimin mengangkat kedua alisnya, "Emang abang bisa nolak?"
"Yess! Bang Jim baik deh!" Wendy refleks memeluk lengan berotot Jimin, lalu mengelus-eluskan pipinya di bahu Jimin. Lagi-lagi, kayak kucing. Meong.
"Adek geli ah! Lepasin atau nggak abang anterin?!" ancaman Jimin membuat Wendy tak meneruskan kegiatannya. Gadis itu langsung beranjak, keluar dari kamar Jimin.
*
"Dek, jam sembilan udah siap!!" seru Jimin dari lantai dua.
Wendy yang sedang sibuk membuat bekal di dapur lantai satu berteriak, "Yaaa!"
Gadis itu mengumpat lagi. Pasalnya bekal yang ia buat masih belum siap. Baru juga sepertiganya. Dan ia juga belum mandi. Sedangkan waktu menunjukkan empat puluh menit lagi menuju jam sembilan.
Wendy mempercepat gerak tangannya. Bahkan sampai multitasking. Ia mengiris kimbap sambil sesekali mengoseng tumis ayam di teflon.
Lima belas menit kemudian, Wendy hampir selesai. Ia mengepak makanan-makanan tersebut ke wadah bekal. Beberapa disisihkan untuk sarapan Jimin dan Taehyung. Gadis itu juga menambahkan wadah bekal berisi potongan buah, yang telah ia siapkan semalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bang! | p.jm-k.th-s.sw
FanfictionFluffy drabble(?) story, tentang Wendy dan kakak kembarnya Jimin & Taehyung yang punya sister complex! Beware of cringey words! cover by me :)