抖阴社区

Chapter 36

407 29 6
                                        


Sudah setengah hari pencarian Tasya dan Gara dilakukan namun hingga pukul 3 sore belum ada tanda-tanda mereka ditemukan. Bahkan pihak sekolah sudah meminta bantuan kepada tim SAR untuk membantu pencarian mereka.

Beruntungnya tidak hujan sehingga pencarian lebih mudah diakukan. Bahkan mereka juga menggunakan anjing pelacak agar tidak memakan waktu yang terlalu banyak.

Meski tidak diizinkan untuk ikut turun namun ketiga laki-laki itu tetap kekeuh dengan pendirian mereka. Bahkan mereka mengancam akan ikut terjun jika tidak diizinkan. Sehingga dengan berat hati mereka tetap diizinkan turun dengan syarat tidak menganggu proses pencarian. Tentu saja mereka menyanggupi,lagipula untuk apa menggangu kan memang tujuannya agar cepat menemukan mereka.

Yang paling kekeuh dari tadi tentu saja Langit bahkan laki-laki itu hampir gila karena belum bisa menemukan Tasya. Dalam hati Langit terus berdoa agar Tasya dapat ditemukan dan selamat. Mas bodoh dengan Gara, bahkan jika laki-laki itu mati dimakan hewan buas dia tidak perduli sama sekali.

Jika bisa dia ingin menggantikan posisi Tasya bahkan dia rela jika dia mati asal tidak dengan gadisnya. Apapun asal bukan dia. Yang ada di hatinya saat ini hanya dia. Langit baru menyadari saat Tasya sekarang entah berada di mana dan dalam kondisi bagaimana. Ahh kenapa baru sekarang dia menyadari.

"Menyesal ngga akan menyelesaikan masalah. Sekarang kita fokus aja."

Langit merasakan tepukan di bahunya. Venus tersenyum tipis, lalu berjalan mendahuluinya. Meski bingung tapi Langit tetap mengikuti dari belakang.

Meski tidak hujan tapi tanahnya cukup lembab sehingga membuatnya agak licin. Sehingga jika tidak hati-hati bisa saja tergelin...cir.

Baru saja diberitahu, Langit sudah merosot jauh ke bawah karena salah berpijak. Srettt.. Celanya robek karena terkena duri ilalang yang tak sengaja dia lewati.

"Asttt.. Gila ini perih banget.."

Selain itu di waktu yang sama di pinggiran jurang terlihat keluarga Tasya yang sedang memerhatikan proses pencarian dari atas. Wulan tak hentinya mengeluarkan airmatanya. Lucas berusaha untuk tetap tegar mengendalikan emosinya sambil memeluk sang istri. Sedangkan Geo terus mengepalkan tangan karena tak menyangka akan ada kejadian ini menimpa adiknya.

Tadi saat pihak sekolah memberi kabar, mereka segera meninggalkan pekerjaan untuk menuju puncak. Bahkan mereka juga hampir saja mengalami kecelakaan karena Geo yang menyetir secara ugal-ugalan. Namun kemudia dia sadar jika tidak boleh seperti itu, bagaimanapun juga mereka harus percaya jika Tuhan akan menyelamatkan Tasya.

Mereka tidak rela jika kemarin itu pertemuan terakhir mereka. Tidak. Geo menggelengkan kepala.

'Mah.. maafin kakak ngga bisa jagain adik. Sekarang dia ngga tahu lagi di mana... Mama bantu dari atas ya..'

"Pah.. Tasya pasti ngga apa-apakan Pah? Anak mama pasti selamatkan Pah? Pah.. apa kita ikut ke bawah aja? Mama ngga tenang." Racau Wulan dengan suara serak dan berat menandakan bahwa dia sudah lama menangis.

Lucas mengeratkan pelukannya sambil mencium puncak kepala istrinya, "Yang bisa kita lakukan sekarang adalah berdoa karena hanya itu yang dibutuhkan Tasya. Kita harus yakin kalau putri kita itu kuat. Bahkan dia dulu juga pernah jatuh dari motor dan dia ngga apa-apa. Jadi kita harus menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa karena hanya Dia yang tahu akan jawaban dari doa-doa kita. "

Geo berjalan ikut memeluk mamanya sambil berbisik, "Tasya akan segera ditemukan. Tuhan selalu bersamanya. Dia anak yang baik."

Dari kejauhan seorang gadis menyaksikan mereka sambil memeluk lututnya. Hampir sama bahkan sedari tadi airmatanya tak mau mengering. Rasanya begitu sesak saat melihat sahabatnya entah sekarang bagaimana kondisinya.

[HSLS] You are.... √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang