抖阴社区

                                    

"Bagaimana pendapat kalian?? Kalian mau kan?? Minhyun.. Kamu sudah berumur 29 tahun.. Appa rasa kamu sudah boleh mempertimbangkan urusan pernikahan.."

"Kamu juga sudah sangat mengenal Jaehwan kan.."

"Tapi.. Jaehwan kan baru 23 tahun.. Mungkin Jaehwan masih mau mengejar cita-citanya jadi chef.." kata Minhyun

"Jaehwan kan sudah lulus... Soal cita-citanya.. Kamu kan bisa membantunya.. Lagipula, daripada menjadi chef di hotel atau restoran.. Lebih baik Jaehwan buka usaha sendiri.. Karena jika sudah menikah dan akan punya anak.. Jaehwan pun harus berhenti dari pekerjaannya.. Kalau dia jadi boss atas usahanya sendiri kan akan lebih mudah untuk dia mengatur semuanya.."

Sepertinya memang mereka sudah merencanakan ini semua...
Aiish.. Bukannya aku nggak mau menikah dengan Jaehwan...
Tapi...
.
.
.
.
.

"Niel!!! Niel!! Niel!!!" jerit Jaehwan saat video call bersama sahabat kecilnya

"Yaa.. King Jaehwan.. Whats up?? Kenapa kembaranku???"

"Niel.. Kapan kamu menyusulku kesini??"

"Minggu depan... Aku baru saja menyelesaikan urusan kepulanganku.. Hey, kamu kenapa??"

"Niel.. Orang tuaku menjodohkanku dengan Minhyun hyung.."

"Lah bagus dong... Itu kan impianmu.. Jadi pendamping hidup Minhyun hyungmu..."

"Tapi Niel.. Kan kamu tahu sikap Minhyun hyung padaku.. Dia dingin.. Aku tau dia sayang aku.. Tapi kayaknya Minhyun hyung hanya menganggap aku sebagai adik.. Dia aja selalu menggodaku, nggak pernah peduli dengan perasaanku.."

"Kamu aja kebanyakan mau... Aku kan sering bilang, coba kamu yang belajar mengerti posisi Minhyun hyung..?"

"Maksudnya??"

"Kita pernah tinggal di LA.. tapi budaya timur, untuk perasaan seperti itu masih minoritas.. Kamu pengangguran di sana.. Minhyun hyung kan punya pekerjaan.."

"Secara ga langsung.. Maksudmu.. Akan memalukan kalau hubungan ini diketahui orang lain?"

"Bodoh.. Yah nggak gitu juga.. Tapi kan orang lain butuh waktu untuk menerima keadaan kalian..."

"Jae.. Tadi kamu bertemu Minhyun hyung?"

"Iya..."

"Terus kamu masih ngambek?? Sudah seminggu kan kamu nggak telpon-telpon Minhyun hyung?"

"Yah nggak bisa ngambek.. Paling cuekin aja.. Mau diapain lagi?? Ketemu juga tadi Minhyun hyung masih menggodaku.. Terus saja membahas pipi.. Iya aku gemukan.. Lalu kenapa??!! Masalah untuknya.. Emang aku pacarnya apa.."

"Yaahh bukan pacarnya.. Bukan pacarnya.. Di hati pacarnya tuuh.." ledek Daniel

"Aiish nyebelin.. Niel cepat kesini.. Kalau aku menikah kamu harus jadi pendampingku..."

"Menikah.." Daniel tiba-tiba tertawa kencang

"Kenapa?? Kenapa ketawa??"

"Emang kamu mengerti begituan?? Belajar dulu sana baru bicarakan soal pernikahan.. Paling nangis.."

"Kok kamu jadi nyebelin sih??"

"Apa?? Mau ngambek denganku? Ngambek aja..." tantang Daniel

Jaehwan hanya cemberut tanpa menjawab

"Apa?? Beneran mau ngambek?? Muka apa itu cemberut begitu?? Kaya adonan mandu.."

"NIEL AKU BENCI KAMU!!"

"Iya.. Aku tahu.. Saking bencinya kamu selalu cari aku setiap hari.. Kamu tau nggak, curhatanmu itu kaya kutukan untukku?? Pusing.. Kaya curhatan anak labil.. Sana.. Browsing dunia pernikahan.. Ciee.. King Jaehwan mau menikah..."

"Iihh Niel.. Seriusan.. Kalau dekat aku tendang kamu.. Nggak akan aku kasih restu sama Seongwoo hyung.."

"Bodo.. Aku butuh restu orang tuamu.. Bukan restu darimu.."

"Niel-ah... Aku pusing..."

"Ya tidur sana.. Tenangkan dirimu... Coba diskusikan dengan Minhyun hyung.. Kamu juga ambekan... Hobinya cuekin orang.."

"Aku tidur saja lah.. Night Niel.. I love you..."

"Morning King Jaehwan.. I love you..."

Begitu Jaehwan mematikan video callnya.. Ia menyadari ada beberapa notifikasi di handphonenya yang salah satunya dari Minhyun..

Jaehwan.. Sudah tidur??
Masih ngambek denganku??
Dasar pipi tembem...

"Pesan apaan sih ini??" keluh Jaehwan

Ia mengetik balasan untuk Minhyun sambil menggerutu kesal.. Lalu meletakan handphonenya di meja setelah ia mengirimkan pesannya..
.
.
.
.
.
.
.

Iya.. Aku kesal dengan Minhyun Hyung..
Sekarang aku mau tidur..
Jangan ganggu aku..
Jangan masuk ke dalam mimpiku!!!

Minhyun tertawa renyah saat ia membaca balasan dari Jaehwan..

"Dasar tukang ngambek.. Pipi tembem.."





🙆 aiihh chapter apa ini...
Maaf ya garing banget untuk chapter ini.. Aku punya kelemahan di awalan cerita ㅠㅠ
Hope you enjoy the story 💜


[END] Nothing Without YouWhere stories live. Discover now