抖阴社区

Reality

1.7K 176 25
                                    

Minhyun menatap Ryan dengan wajah tidak senang saat ia memasuki ruangannya.. Minhyun sebenernya malas sekali untuk berbicara dengannya, apalagi setelah ia mengetahui kalau Ryan mempekerjakan Jaehwan sebagai pelayan di dapur hotel.. Namun, hari ini ia ingin menyelesaikan urusan mereka.. Ryan harus tahu siapa Jaehwan dari mulutnya..

"Kamu memanggilku, Minhyun-ssi??" tanya Ryan

"Ah... Iya.. Apa kamu sibuk??"

"Tidak juga.. Waktu sarapan sudah selesai.. Hanya sedang mempersiapkan menu untuk makan siang karena hari ini ada pesta pernikahan di ballroom.."

"Begitu.. Aah.. Baiklah.. Aku pun tidak akan lama.. Aku hanya ingin memberikan ini.." ucap Minhyun

"Apa ini? Undangan??" kaget Ryan saat melihat undangan berwarna putih dengan paduan gold untuk tulisannya

"Iya.. Itu undangan pernikahanku dengan Jaehwan.."

"Jaehwan?? Kim Jaehwan??"

"Aku rasa kamu sudah tahu dengan hubunganku.. Jadi kurasa kamu nggak perlu memasang wajah terkejut seperti itu.. Bukankah itu yang membuatmu dengan sengaja melukai Jaehwan sebelum dia cuti??" tanya Minhyun

"Minhyun-ssi.. Aku.."

"Kemana kamu buang semua komentar pelanggan untuk makanan buatan Jaehwan??" tanya Minhyun

"Aku tidak membuangnya.."

"Lalu? Tidak mungkin Jaehwan menerima penilaian buruk sampai ia harus menerima posisinya yang sekarang.."

"Minhyun-ssi.. Aku menyukaimu.." ucap Ryan sambil menatap mata Minhyun

Minhyun sedikit terkejut mendengar pengakuan Ryan yang begitu tiba-tiba.. Jujur ia tidak pernah mengharapkan hal ini dan tidak ingin membayangkannya..

"Apa maksudmu??"

"Aku menyukaimu sejak kamu masuk bekerja di hotel ini.. Aku sangat menyukaimu.. Dan mungkin aku mencintaimu.. Apa kamu nggak pernah memikirkanku sekalipun?? Tapi anak kecil itu??"

"Maaf, tapi aku tidak tahu dan tidak pernah merasakan hal apapun padamu.. Dan aku tidak berencana membicarakan hal ini denganmu.." Jawab Minhyun santai

"Oh, aku juga ingin beritahu.. Akhir bulan ini Jaehwan akan berhenti bekerja.. Jadi minggu depan, minggu terakhir dia bekerja di hotel ini.. Aku harap kamu bisa mengembalikan kartu komentar dari pelanggan hotel.. Aku tidak bisa menerima posisinya yang sekarang karena Jaehwan terlalu baik untuk posisi ini.."

"Bisakah kamu tidak mengalihkan pembicaraan ke pekerjaan?? Aku ingin kamu mendengarkanku, Minhyun-ssi..."

"Aku tidak perlu mendengar apapun.. Aku itu milik orang lain.. Undangan ini sudah menjadi bukti kalau aku tidak perlu mendengarkanmu.."

"Hentikan ini semua, Ryan.. Jangan pernah memaksaku.. Atau aku akan mengambil tindakan lebih.. Apa yang kamu lakukan hampir mencelakai seseorang di hotel ini.. Aku bisa saja melaporkanmu pada pemilik hotel ini.. Tapi aku masih mencoba memaafkanmu.. Ryan.. Cintamu itu bertepuk sebelah tangan.. Jangan mengharapkan apapun dariku.. Karena sampai kapanpun aku tidak akan membalasnya.."

"Haruskah kamu bicara seperti ini?"

"Ryan hentikan!! Aku lelah dengan ini semua.. Aku hanya mencintai Jaehwan.. Hanya dia yang ingin aku miliki.. Bukan orang lain.. Percuma kamu ungkapkan semua perasaanmu karena aku tidak ingin mendengarnya.. Sekali lagi, aku punya hak dan wewenang untuk memecatmu.. Jadi lebih baik hentikan daripada aku mengambil tindakan lebih..." kata Minhyun

"Aku sudah selesai.. Kamu sudah boleh keluar dari ruanganku.." kata Minhyun sambil membukakan pintu untuk Ryan

"Kamu tidak mau keluar?? Baiklah.. Aku yang keluar.." kata Minhyun yang langsung keluar dari ruangannya

[END] Nothing Without YouWhere stories live. Discover now