"Kim Jaehwan.. Potong sayur ini..." perintah Ryan
Jaehwan segera bergegas mengerjakan apa yang diperintahkan Ryan tanpa membantah sedikitpun..
Setelah menerima form kepuasan pelanggan dengan nilai yang tidak mencapai standart membuat Jaehwan terpaksa harus bekerja menjadi pelayan di dapur hotel..
Apa Minhyun tahu? Tentu saja tidak.. Untung saja sudah 3 hari ini Minhyun sangat sibuk karena hotel kedatangan beberapa tamu penting dan mengharuskannya menjamu para tamu itu.. Karena itu Jaehwan masih punya waktu untuk memikirkan alasan apa yang harus dia katakan kalau nanti Minhyun bertanya kenapa tidak ada satupun hidangan buatannya di hotel ini..
Tapi dengan kesibukannya, Jaehwan pun ragu apakah ia benar-benar sudah menemukan jawaban itu.. Jujur saja ia tidak pernah memikirkan apapun karena waktunya sudah habis di dapur.. Entah angin apa yang membuat ia sibuk tiga kali lipat dari pekerjaannya sebelumnya.. Ryan terus saja memerintahkannya ini dan itu.. Dan sudah tiga hari ini Jaehwan tidak pernah mengobrol dengan Minhyun.. Setiap pulang bersama jaehwan selalu saja ketiduran di mobil dan saat ia terbangun, matahari sudah terbit dan ia ada di ranjangnya dengan piyama bersihnya.. Tidak peduli siapa yang membantunya menggantikan pakaian kotornya, karena ia yakin yang pasti bukan pelayan di rumahnya..
"Jaehwan buat ini..."
Jaehwan terkejut saat ia melihat Ryan menyuruhnya membuat dessert dari resep ciptaannya..
"Hahh??"
"Cepat buat menu ini karena sore ini harus disajikan di restorant hotel ini.."
"Ta-tapi bukannya katamu..."
"Minhyun.. Minhyun yang menyuruh tim dapur untuk menyediakan dessert itu untuk menu malam ini.."
"Minhyun hyung??" kaget Jaehwan
"Jaehwan apa kamu punya banyak waktu untuk terkejut seperti itu.. Buat hidangan ini untuk 100 porsi.. Cepat!!"
Jaehwan pun kembali bergegas menyiapkan bahan-bahan yang ia perlukan untuk membuat dessert yang di request oleh Minhyun..
Banyak pertanyaan di kepalanya sejak ia membuat hidangan itu sampai akhirnya ia mendengar berita, kalau Ryan mengakui dessert buatan Jaehwan adalah ciptaannya..
"Jaehwan, kamu sedang apa??! Kamu itu bodoh atau apa??! Dessert-mu diakui Ryan sebagai hasil ciptaannya.. Dia yang dipuji oleh beberapa tamu..." marah Mistui, chef dari Jepang yang cukup sering memperhatikan Jaehwan
"A-aku.. Aku..."
"Bodoh!! Ryan itu licik.. Kenapa kamu mau buat hidangan itu padahal posisi kamu bukan lagi chef sekarang.. Kamu hanya pelayan.. Tugasmu hanya membantu kami para chef.. Bukan mengeluarkan hasil karyamu yang tidak pernah ada dalam list menu!!" marah Mitsui yang membuat Jaehwan sedikit terkejut dan merasa takut
Jaehwan hanya berdiam dan berjalan keluar.. Mengintip ke arah dimana tamu-tamu yang duduk bersama Minhyun sedang menikmati dessert buatannya..
"Kenapa aku harus membuat dessert itu?? Kenapa hyung ingin dibuatkan dessert itu?? Kenapa hyung??!! Itu.. Itu sangat berarti untukku..."
.
.
.
.
Jaehwan terduduk diam di pojokan dapur sambil melamun.. Ia bahkan tidak mengerti kenapa dia masih disini disaat semua pelayan dapur sudah pulang.. Kenapa ia berbohong pada Minhyun dengan mengatakan dia sudah pulang..."Kim Jaehwan!!!"
Jaehwan terkejut dan tersadar dari lamunannya saat terdengar seseorang memanggil namanya dengan kencang..
"Kamu kenapa?? Kenapa masih disini???"
"M-min.. Minhyun hyung...??" kaget Jaehwan saat melihat Minhyun berjalan mendekatinya

YOU ARE READING
[END] Nothing Without You
Fanfiction"Pernikahan???" "Sama siapa?? Jaehwan??" "Aku?? dengan Minhyun hyung?? Mau menikahi aku atau membunuhku?? Nggak mau!!" ========= "Putih.... Semua putih..." "Putih?? Pe...