[END] Nothing Without You

Perfect Time

"Hyung..??" panggil Jaehwan mengganggu Minhyun yang sudah mengambil sebuah majalah yang hendak ia baca selama penerbangan

"Kenapa??"

"Kok kita ke Maldives?? Aku kan mintanya Jepang..." kata Jaehwan

"Kamu sendiri yang mengacaukan perjalanan ke Jepang dengan meminum obat bodoh itu..." Jawab Minhyun yang berhasil membuat Jaehwan merengut kesal

"Kamu minta ke Jepang, hyung sudah coba turutin meskipun hyung tidak suka kamu pergi ke negaranya Mitsui.. Tapi ternyata.. semua berubah.. Memang seharusnya kita ke Jepang lalu setelah itu ke Maldives sebagai surprise dariku.."

"Lalu kita kapan ke Jepang?? aku mau pasang heart lock di Osaka..."

"Pasang saja di Namsan.." jawab Minhyun

"Sudah pernah.. Hyung pikir kenapa kita bisa sampai menikah?? Karena aku sudah mengikat nama kita berdua di Namsan.." kata Jaehwan dengan bangga

"Kapan??"

"Waktu aku dan Daniel masuk kelas 7..."

"Baru lulus SD kalian sudah secentil itu??" tanya Minhyun dengan berlagak terkejut

"yaa hyung... aku kan akan pergi jauh.. jadi aku harus menjaga Minhyun hyungku.." kata Jaehwan

"Kamu sih pakai sekolah di LA..."

"Hyung.. Kita ke Jepang ya.."

"Masih loh anak ini..." gerutu Minhyun sambil mencubit pipi Jaehwan

"Ya hyung ya.. ke Jepang.. bulan depan saja... saat one month anniversary kita... Aku yang bayar deh..." ucap Jaehwan sambil bersandar manja di bahu Minhyun

"Setelah one month anniversary??" tanya Minhyun

"One year.. baik kan aku??" tanya Jaehwan

"Kamu mau ada two months.. three months.. dan seterusnya?? Mana aku punya cuti sebanyak itu... " tanya Minhyun sambil mencubit hidung Jaehwan

"Hyung.. kenapa nggak bekerja di perusahaan appa??" tanya Jaehwan

"Nanti.. Hyung mau bangun keluarga kecil kita dulu dengan semua hasil jerih payah hyung.. Baru setelah itu hyung akan meneruskan usaha appa.."

"what is your next goal??" tanya Jaehwan

"Hmm.. what is my next goal??"

Minhyun mengulangi pertanyaan Jaehwan sambil memikirkan mimpinya selanjutnya

"Im successed.. I have my luxury car from my own sallary.. I've bought a house... I've merried and Have handsome cute little hubbie.. Then..."

"Can you give me a baby, Hyung?? That's my goal.." ucap Jaehwan memotong ucapan Minhyun

Minhyun menatap mata Jaehwan setelah ia mendengar keinginan Jaehwan dari mulutnya.. Ia tersenyum getir namun menyembunyikan senyuman itu dari Jaehwan dengan mengecup bibir Jaehwan..

"Let's talk about it later..." jawab Minhyun
.
.
.
.
.

"Wuah.. Wuaah.. Wuaah.. Apa ini??!! Apa ini?? Hyung ini... Hyung.." sorak Jaehwan dengan begitu hebohnya saat ia menginjakan kakinya di private resort yang dibooking Minhyun

Minhyun hanya tertawa melihat tingkah Jaehwan.. Tidak sedikitpun ia mengedipkan matanya seakan ia ingin merekam semua yang dilakukan Jaehwan menjadi kenangan termanisnya..

"Hyung.. Hyung cubit aku.. cubit aku sekarang..." pinta Jaehwan

Minhyun tahu betul kenapa Jaehwan ingin dicubit olehnya.. Menolak untuk mencubitnya, Minhyun malah mengecup bibir Jaehwan..