Eza : Ya udah nti gw tunggu di gerbang
Arinda : Okeh
Arinda menekan tombol kunci kemudian layar ponselnya menggelap. Seperti yang dikatakan Eza kemarin bahwa mereka akan menghadiri pameran seni sepulang sekolah. Arinda meminta agar mereka pergi lima belas sampai dua puluh menit setelah bel pulang berbunyi. Hal itu karena Arinda tak mau ada gosip aneh antara dirinya dan Eza.
Untuk membuang waktu itu, Arinda memutuskan untuk menemani Lila melaksanakan piket kelas bersama dengan tiga orang lainnya.
Sekitar sepuluh menit setelahnya, Lila sudah selesai dengan kegiatannya, mereka berdua kemudian melangkah turun. Ketika dia sampai di gerbang, keadaan cukup sepi, Eza sudah duduk manis di atas motornya. Helm putihnya sudah terpasang rapi lengkap dengan jaket berwarna senada.
"Udah lama?" Arinda menepuk pundak Eza hingga cowok itu terkejut. Arinda nyengir kuda.
Eza menggeleng kemudian. Dilepasnya helm dan diletakkan di atas tangki bensin dengan kedua tangan bertumpu di sana. "Waktu gak akan kerasa lama kalo nunggu lo," katanya dengan senyum mengembang maksimal bagaikan diberi pengembang kue.
Arinda menatap cengo pada Eza. Dia tidak mengerti apa maksud perkataan cowok itu.
"Nih." Eza menyerahkan sebuah helm pada Arinda yang segera diambil oleh cewek itu. Lalu dia turun dari atas motor dan melepas jaketnya kemudian memakainya di punggung Arinda. "Biar lo gak kepanasan."
Arinda menatap jaket itu dan Eza bergantian. Kerutan di dahinya mulai terlihat jelas. "Emangnya lo gak kepanasan?"
"Itu... Lo kan cewek."
Memakai helm, Arinda berkata, "Memangnya kenapa kalo cewek? Emangnya cowok kebal panas? Bukannya sama, ya?"
"Udah pake aja."
Arinda mau tak mau akhirnya memakai jaket tersebut dan segera duduk di boncengan motor sport milik Eza. Karena perhitungan yang mantap, maka hari itu mereka tak disaksikan siapapun jadi tak ada gosip. Tak ada gosip maka hidupnya tenang.
Setelah memastikan Arinda sudah duduk dengan aman dan nyaman, Eza melajukan motornya dalam kecepatan sedang.
***
Sudah hampir satu jam Arinda mengikuti Eza berkeliling melihat pameran seni yang kebanyakan isinya adalah hasil lukisan dengan menggunakan media apapun. Pameran itu sendiri terletak tak jauh dari tengah kota dan hanya memakan waktu sepuluh menit dari sekolah. Tempatnya sendiri adalah tenda berbentuk kerucut tinggi yang luas, ada lorong yang menjadi jalan masuk dan juga jalan keluar. Sejak dari pintu masuk sudah terdapat dua lukisan sebagai tanda ucapan selamat datang.
Namun bagi Arinda sejam rasanya seabad. Semua itu karena dia bosan dan hampir mati kaku di sini. Di samping karena dia bukan pecinta seni lukisan, Eza sejak masuk hingga kini selalu menjelaskan secara detil tentang lukisan-lukisan itu. Padahal bisa dibilang mereka seharusnya sudah selesai melihat pameran ini, tapi karena Eza yang selalu berbicara alhasil mereka baru memasuki bagian ruangan utama yang terdapat lebih banyak lukisan.
Sedari tadi tanggapan yang diberikan oleh Arinda hanya "Ya." Lalu, "Oh, gitu." Kemudian, "Ya, ya, gue ngerti." Dan anggukan ringan. Tapi Eza tetap saja berbicara panjang lebar. Arinda mengeluh panjang dan menurunkan kedua bahunya. Lemas. Ingin rasanya dia berlari keluar meninggalkan Eza seorang diri, toh cowok itu mungkin tidak akan peduli. Bahkan kini ketika Eza sudah kembali beranjak, Arinda masih tetap di tempatnya berdiri. Cowok itu tidak menoleh, tidak sadar akan Arinda yang tidak ada di sebelahnya. Mulutnya terus saja mengoceh. Dengan tanpa minat, Arinda berjalan mendekat. Lagi dan lagi Eza terus mengoceh. Yang bisa menolongnya hanyalah waktu dan keajaiban. Empat puluh lima menit lagi waktu yang diberi selama dua jam akan berakhir. Tapi yang paling Arinda harapkan sekarang adalah keajaiban, terserah apapun itu. Mau ada Loki datang bersama Thor pun tak apa, asalkan dia bisa keluar dari sini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari untuk Arinda ??
Teen FictionMAU DIREKAYASA LAGI Amazing cover made by @radicaelly ***sinopsis*** Sedari SD Arinda hampir tidak pernah lepas dari pengawasan sang kakak, Adrian. Hal itu membuat cewek blasteran Belanda-Indonesia itu memilih untuk mengubah semuanya dengan masuk ke...