抖阴社区

                                    

"Bagaimana aku bisa tahu jika mereka selalu bertengkar di kamar masing-masing, setiap hendak bicara berdua, Adi selalu menyeret tangan An untuk ke kamarnya kemudian yang aku dapat hanya suara berdebam pintu kamar selepas pertengkaran mereka."

Lua berdecak.

"Aku melihat surat gugatan cerai dari An di labnya, kita harus bergegas."

"Kalau mereka sudah tak saling cinta, kenapa kau ingin memaksa, Lua?"

Caesar membereskan mesin pembersih jendela yang selesai ia pakai. Ia meninggalkan Lua di ruang tamu, beranjak ke ruang lainnya.

"Cinta mereka telah melewati empat musim, kini mereka diujung musim dingin. Kita hanya membantu mengantarkan mereka menuju musim semi."

Seusai membantu Lua membersihkan rumah, Caesar termenung di rooftop memandangi deretan lembah dan gunung yang kini di sulam menjadi jalan tol. Musim dingin, mungkin Lua benar tentang hubungan Adi dan An yang tengah diujung musim dingin, hubungan yang nantinya akan beku lebih dulu sebelum musim semi atau kembali hangat menyambut musim semi tiba. Bukan tanpa alasan Caesar enggan menyatukan dua hati yang beku itu, ia memosisikan diri sendiri dalam persoalan ini. Pada dasarnya, ia bukanlah orang yang suka berdiam diri bertahun-tahun. Caesar bukanlah makhluk yang suka diabaikan. Jika surat cerai dari An itu datang, Caesar yakin Adi akan menandatanganinya tanpa basa-basi.

Sejujurnya Caesar bertanya-tanya akan alasannya memilih An menjadi pasangan hidupnya. Ia pernah jatuh cinta dan kriteria gadis pujaannya sangat jauh dari An. Caesar menyukai perempuan humoris, ceria, dan penyayang. Jajaran mantan di sekolah memiliki semua kriteria itu, bukan An yang pendiam, jutek dan terlihat sadis. Bagaimana hubungan mereka tidak berujung musim dingin jika Adi menikah dengan kutub es yang dingin.

"Kau pasti bertanya-tanya alasan Adi menikah dengan An, bukan?"

Lua tiba-tiba muncul dan terbang di depan mukanya.

"Sial, jangan mengkagetkanku, bagaimana kalau aku jatuh?" Sentak Adi.

"An bukan kriteria gadis impianmu kan?"

Caesar tidak menjawab, Lua ini tahu apa, robot ini baru diciptakan setelah Adi bersama An.

"Ayo, kita melihat bagaimana kalian jatuh cinta!"

...

Mereka tiba di mulut gua di bawah jalan tol. Gemuruh mobil yang melintas jalan tol begitu terasa saat mereka memasuki lorong gua yang gelap, beruntung Lua kembali berpendar.

Sebuah pintu baja menjadi ujung perjalanan mereka. Pintu itu tidak berkunci, hanya memiliki akses sensorik dan sidik jari. Mudah saja dilewati dengan adanya Caesar dalam misi menyusup Lab Adi ini.

Mereka disambut alat-alat Lab yang menyala, berkelap-kelip.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Supardi Djoko Damono, 1989

Caesar tersenyum mendapati sebuah layar berkedip menampilkan bait puisi favoritnya. Ketika ia menekan ikon play, suara Adi yang membaca puisi terdengar lantang di seluruh ruangan. Sementara Caesar yang menikmati ruangan pribadinya, Lua mondar-mandir mencari sesuatu. Tak lama ia menemukan sebuah remote yang dicarinya berdebu di bawah buku-buku Adi.

"Duduk, kita akan menonton."
Ujar Lua menyuruh Caesar duduk di sofa yang berada di tengah ruangan. Sofa itu menghadap layar LED.

"Pakai kacamata itu, Ce."

Teruntuk calon istriku, Ila Luana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teruntuk calon istriku, Ila Luana

Siapkah kau berkelena mengenali perjalanan cinta kita?

"Ini aku yang membuatnya?" Tanya Caesar dengan ujung bibir yang tertarik.

"Tentu, film animasi ini kau buat 10 tahun yang lalu."

Caesar mengangguk-angguk, mari kita simak perjalanan cinta Adi dan An.

Hallo semua 🙋‍♀️, semoga masih betah di sini. Pada chapter selanjutnya kita akan flashback kisah Caesar dan An.

Instagran : @aprcloudly
Twitter : @aprcloudly

LUA : Unconditional Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang