Atera, 2018
“Bukankah tahun ini mereka lulus?”
Tanya Caesar membaca tulisan pada scene pembukaan pada layar.
“Pada scene ini sepertinya, An sudah lulus, tetapi ia meminta wisuda bersama Caesar.”
“Astaga, budak cinta.” Ejek Caesar mengundang tatapan mengejek pula dari Lua.
“Padahal kau yang memintanya,” dengusnya.
Caesar menerima ultimatum dari Lua, dia tidak tahu kebenaran, tetapi bisa saja jika ia yang memintanya. Lua lebih tahu hingga Caesar tak bisa membantahnya.
Atera dan pegunungannya, tempat itu masih hijau seperti setahun yang lalu. Hanya beberapa jalan setapak mulai dibuat untuk mengurangi curamnya jalanan. An mengayuh sepedanya, berkeliling ladang.
Ia berhenti di ladang bunga matahari sejenak, menikmati semilir angin di tengah teriknya matahari. Agaknya Caesar masih menanam bunga ini di tengah kesibukannya mengerjakan tugas akhir strata 1.
Rok bunga-bunga milik An menyeret beberapa rumput berduri, tidak mengurangi kesenangan si gadis berjalan-jalan. Liburan di Atera kini jadi list liburan yang harus ia lakukan setiap tahunnya.
“Apakah tuan putri harus dijemput untuk memenuhi undangan hamba?”
An mendongak, mendapati Caesar menatapnya kesal. Gadis itu tertawa, rupanya ia terlalu menikmati keindahan alam Atera sampai melupakan janji yang ia buat dengan Caesar.
“Sudah mengajarnya?”
Pemuda itu mengangguk, ikut duduk di sebelah An. Ia memberikan botol berisi air mineral dingin, yang langsung diterima An penuh semangat.
“Aku punya kabar buruk,” ujar An seusai meneguk minuman dari Caesar.
“Apa?” Tangan An diraih Caesar lembut, menenangkan.
“Papa akan menjadi pengujimu lusa, aku tidak tahu bagaimana cara penguji laporan proyek akhir pun tiba-tiba ditugaskan ke luar negeri.”
Caesar mengayunkan tangan yang digenggam nya, mengatasi cemas yang tiba-tiba mendatanginya. Setelah sekian lama, Lean tidak melakukan tindakan apapun pasca kedekatan mereka kembali. Lean, mungkin saja ingin memberikan ultimatum lewat sidang tugas akhir Caesar lusa.
“Apakah Pak Lean ingin menjegalku agar tidak lulus, An?”
“Aku tidak tahu, aku juga takut. Maafkan aku, kehadiranku membuat masalah hidupmu semakin bertambah.”
An menundukkan kepalanya, ingin rasanya menangis jika saja Papanya benar-benar melakukan hal tersebut. Kelulusan milik Caesar sangat penting bagi kehidupan pemuda itu, semua kerja kerasnya dua bulan ini di Atera, akan sia-sia jika ia masih dianggap gagal.
Caesar menggeleng, menuntun dagu gadis itu agar mengangkat wajahnya.
“Aku tidak pernah menyesal mengenalmu, An. Kita hadapi bersama-sama ya. Aku rasa jika tugas akhir ku ini berjalan baik, tidak ada alasan Pak Lean menjegal gelarku.”
An mengangguk, berusaha mempercayai kata-kata Caesar meski keraguan masih menggantung di dadanya. Papanya bisa melakukan apapun dengan kuasanya, yang membuatnya lebih cemas lagi, Dean tidak bisa ia hubungi sejak melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri seminggu yang lalu.
“An, jika terpaksa aku harus tinggal di sini. Maukah kau berjanji untuk mengunjungiku?”
Air matanya segera meledak ketika mendengar ucapan Caesar.
“Kau ini bicara apa, kita bisa saling mengunjungi. Kenapa harus aku yang datang, kau takut akan sibuk hingga melupakanku?”
Sentak An dengan suara parau sampai Caesar merasa geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUA : Unconditional Love (END)
RomanceLUA mengajak Caesar pergi ke masa depan demi menyelematkan istrinya. Siapa duga hubungan percintaannya di ujung perceraian. Mampukah Caesar muda menyelematkan pernikahannya di masa depan?
