抖阴社区

Chapter 15

24 6 0
                                        

"MENELISIK BISU"

Atera, 2034

Tidak beda dari malam-malam sebelumnya, Adi menyiapkan makan malam. Celemek bergambar doraemon dikenakannya mencegah cipratan minyak dan kuah dari masakan. Adi tidak mengeluh sama sekali, meski ia baru pulang pukul enam sore dan langsung memasak. Bagian kebersihan kini dipegang Caesar dan Lua.

“Aku tidak tahu apa masalah pernikahan mereka, di film saja mereka terlihat dekat dan saling mengerti satu sama lain,” keluh Caesar menatap punggung Adi yang tengah memasak.

“Itu gara-gara kau yang banyak omong hingga kita tidak dapat menyelesaikan filmnya,” balas Lua.

“Ayolah itu salah Adi yang membuat filmnya terlalu panjang.” 

Lua menyeringai, “Bukannya Adi dan Caesar orang yang sama”

“Ah…benar juga.” Jawaban Lua tidak dapat dibantah Caesar, pemuda itu mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Ia mengakui intinya semua salahnya.

“Caesar, bisa tolong panggilkan An. Makan malam sudah siap.” 
Adi memanggil Caesar yang melongo dari dapur.

“Iya, Pak.” 
Tidak punya pilihan lain, Caesar menaiki lantai dua tempat kamar An berada. 

“Bu An makan malam sudah siap.”
Caesar berdiri di samping pintu, wajahnya terlihat jengkel. Saat semua orang di rumah ini sibuk dengan tugas rumah masing-masing, An hanya mendekam di kamarnya. Jika ia Adi di masa depan, Caesar tak akan tinggal diam.

Kenampakan An muncul dari balik pintu, memandang sinis ke arahnya. “Jangan panggil aku Ibu, aku bukan ibumu.”

Caesar menghela nafasnya mendengar ucapan An yang ketus. Ia harus maklum karena An menduga dirinya sebagai anak Adi.

“Orang tuamu belum ketemu?” Tanya An seusai mereka bertiga menyantap makan malam. Serasa keluarga sebenarnya Adi duduk di posisi kepala keluarga, An ibunya, Caesar sebagai anaknya.

“Kata Pak Adi belum ada yang mencariku dan pencarian polisi juga tidak ada hasil, Kak.”

“Jangan-jangan memang benar kau anaknya Adi.” An menatap seduktif pada Adi yang lagi-lagi harus bersabar pada tuduhan An.

“Kita upamakan saja usianya 17 tahun, kau jelas tahu apa yang saya lakukan di tahun-tahun itu. Jika Caesar telah ada di rahim ibunya di tahun 2016, kau jelas tahu sesibuk apa saya di tahun itu. Lagipula saya selalu bersamamu.”

“Bisa saja kau waktu itu mabuk bersama teman-temanmu. Atau kau mabuk saat malam perayaan orientasi mahasiswa.”

An memberikan praduga yang selama ini tersimpan dalam otaknya. Ia biasanya tidak seperti ini, An tidak akan asal bicara tanpa bukti, tetapi melihat kesamaan wajah suami dan anak di depannya. An tidak dapat menepis curiganya sama sekali.

Desau lelah keluar dari mulut Adi, ia mengusap wajahnya pias. “Saya tidak pernah mabuk kecuali di malam pernikahan kita. Dan tidakkah kau ingat kita melakukan video call semalam suntuk demi menemani saya mengawasi jalannya acara.”

An terdiam, Adi mengatakan kebenaran yang perlahan mematahkan praduganya, ia ingin beranjak ke kamar sebelum suara Adi mencegahnya.

LUA : Unconditional Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang