“Bagaimana bisa kamu tahu aku di sini?” Tanya An penasaraan, kedatangan ke Atera di rahasiakan.
“Kakiku tiba-tiba ingin ke sini,” jawab Caesar melepas pelukan. Matanya beralih pada bola yang bergulir di sebelah kaki An.
“Robot yang ku bilang tiga tahun yang lalu.”
An mengambil bola kecil itu, setelah berada di tangannya bola itu kembali melayang.“Ia masih seperti binatang, cara kerja robot ini selayaknya anjing kecil.”
“Luar biasa,” puji Caesar seraya mengusap rambut panjang An. Gadisnya tersenyum lebar memperhatikan mainan barunya.
“Aku sudah menunjukkan sedikit hasilku, sekarang bagaimana denganmu?”
Pertanyaan An mengundang mendung menghampiri sorot mata Caesar. Ia merasa tak mampu mengatakan pada An jika ia gagal. Atmosfer di sekitar mereka ikut muram hingga sampai pada penglihatan An. Gadis itu menarik tangan Caesar, menuntunnya duduk di batu besar di antara rimbunnya ladang bunga matahari.
Ditepuk-tepuk pelan bahu pemuda itu, sebelum ia menyerahkan bola kecil tadi di telapak tangan Caesar.
“Coba tekan tombol di tengahnya.”
Meski mengernyit dahi, Caesar menuruti perintah An untuk menekan tombol kecil di tengah robot.
Seberkas sinar hologram seketika muncul sesaat robot itu terbelah dua. Caesar mendelikkan matanya ketika membaca kalimat demi kalimat dalam hologram. Tidak percaya jika itu nyatanya.
“Berkat pencapaian proyekmu, Universitas yang sama denganku memberimu surat undangan beasiswa full, Ce.”
“Kau serius, An?”
An mengangguk lembut, Caesar melompat kegirangan. Ia kira ia akan kehilangan kesempatan. Cita-citanya cuma sebatas mimpi, tapi ia lupa punya An yang sejak kedatangannya banyak mimpinya yang terwujud.
“Aku mencintaimu, entah bagaimana kalau kau tidak ada di dunia ini.”
An tergugu mendengar ungkapan hati Caesar yang tiba-tiba. Sebagai perempuan, ia juga berkeinginan memperjelas hubungan tanpa status di antara keduanya. Ia tidak mengelak telah jatuh, tetapi tidak berharap lebih pada pria yang mudah membuat siapapun jatuh cinta.
“An, maafkan aku terbawa suasana jika kau tidak suka, lupakan kata-kataku sebelumnya.”
Caesar berlutut di hadapan An, wajahnya tampak menyesal.Klip
Tiba-tiba saja layar lebar di hadapan Caesar mati. Lua nampak grasak-grusuk membersihkan kekacauan yang mereka ciptakan, ia memunguti mangkok popcorn.
“Kenapa, Lu?”
“Adi datang, cepat bereskan sebelum dia tiba.”
“Dari mana kau tahu?”
Lua menunjuk monitor di pojok ruangan. Monitor CCTV yang mengawasi keluar masuknya orang di area lab. Caesar beranjak mengambil penyedot debu untuk menghisap remah-remah popcorn.
“Ayo cepat, Ce.”
Ia pandangi ruangan Adi yang telah berubah seperti semula, menghela nafas. Caesar menghampiri Lua, robot itu telah bercahaya siap melakukan teleportasi.
Setelah pintu terbuka, Caesar dan An telah raib dari lab Adi.
“Seperti ada yang baru pergi,” ujar Adi seraya mengernyit dahi, mencium aroma parfum yang tak asing dari laboratorium.
“Layarnya juga terasa hangat, seperti baru digunakan.” Ia menyentuh bagian bawah layar yang terasa sedikit hangat.
Seraya menyentuh dagu, Adi bergerak ke arah monitor CCTV, memeriksa pergerakan beberapa jam yang lalu.
“Ah untung saja kita tidak ketahuan.” Caesar terengah-engah setelah mereka menapak di kawasan hutan Atera.
“Aku tidak menyangka Adi akan datang hari ini, untung aku sudah berjaga-jaga dengan mengganti file CCTV.”
“Kau pikir dia akan memeriksanya?”
“Iya, Adi sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya.”
Sementara Adi memeriksa bolak-balik rekaman CCTV Laboratoriumnya dan tak menemukan kejanggalan yang berarti. Mulut goa tempat ia menyembunyikan lab pun lengang, tidak ada aktivitas manusia, hanya binatang-binatang seperti kucing dan tikus yang kadang lewat.
“Sepertinya aku harus memperbaiki alat ini, mesin menjadi panas karena jarang digunakan, jelas ada kerusakan.”
Adi membuang kecurigaannya karena tidak menemukan bukti. Ia beralih memperbaiki alat-alat lab yang jarang dipakainya itu.Film yang ditonton Caesar dan Lua belum selesai, tetapi mereka harus pulang karena Adi sudah datang. Dengan demikian flassback berhenti di sini.
Selamat kembali dan semoga betah!
Sincerly, aprcloudly☁️

KAMU SEDANG MEMBACA
LUA : Unconditional Love (END)
RomanceLUA mengajak Caesar pergi ke masa depan demi menyelematkan istrinya. Siapa duga hubungan percintaannya di ujung perceraian. Mampukah Caesar muda menyelematkan pernikahannya di masa depan?
Chapter 14
Mulai dari awal