Rasa sakit masih menguasai tubuhnya.
Jacob merasakan bagaimana tulang-tulangnya yang patah perlahan mulai menyatu kembali dengan cepat, tetapi nyeri itu masih tajam, menyebar di setiap inci tubuhnya dan menghantamnya seperti gelombang. Napasnya pendek dan berat, sementara di luar, geraman kawanan serigala semakin nyaring, seolah mereka sudah siap menerkam siapa saja yang menghalangi tujuan mereka.
Dia bisa merasakan panas yang menyengat dari tubuh serigala-serigala itu, bahkan dari dalam rumah.
Mereka tidak akan mundur.
Jacob berusaha bangkit, menekan lengannya ke lantai agar bisa berdiri meskipun tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih. Ia menoleh ke luar jendela dan melihat siluet besar Sam dalam wujud serigala hitam yang mengancam, berdiri tegak di depan kawanan.
Mereka menginginkan darah.
Mereka menginginkan bayi itu mati.
Mereka menginginkan matenya, pasangan imprintnya, dan renesmeenya.
Tidak!
Jacob terhuyung keluar rumah, dadanya naik turun saat ia menghirup udara dingin malam yang bercampur dengan bau tanah basah dan agresi yang memenuhi halaman. Suara geraman dari kawanan serigala menggetarkan tanah di bawah kakinya, tetapi ia tidak peduli.
Jacob tahu apa yang harus ia lakukan.
Dengan sekuat tenaga, ia berteriak.
"Kalian tidak boleh membunuh bayi itu, Jika dia mati...... aku juga mati!"
Suaranya menggema di antara pepohonan, menusuk malam yang dipenuhi ketegangan.
Mata-mata kuning keemasan dari kawanan serigala tertuju padanya, tetapi hanya satu pasang yang menjadi pusat perhatian—milik Sam.
Serigala hitam raksasa itu menggeram keras, mencengkeram tanah dengan cakarnya, seolah masih menimbang apakah akan mendengarkan atau menerkam.
Jacob tidak menunggu lebih lama. Ia tahu hanya ada satu cara untuk benar-benar membuat mereka mengerti.
Dengan satu loncatan, ia berubah.
Tubuhnya bergetar hebat sebelum pecah menjadi sesuatu yang lebih besar, lebih liar. Dalam sekejap, bulu kecokelatan menutupi tubuhnya, cakarnya mencengkeram tanah dengan kuat, dan dia berdiri setara dengan kawanan lainnya.
Jacob langsung terhubung dengan mereka.
Mindlink terbuka, suara-suara bergema dalam pikirannya—kemarahan, kebingungan, dan keterkejutan.
"Apa maksudmu? " Suara Paul pertama kali masuk, penuh dengan kekesalan.
"Kau melindungi bayi pembunuh itu? " Quil bertanya, suaranya dipenuhi ketidakpercayaan.
Jacob tidak ragu. Ia mengangkat kepalanya, matanya bertemu dengan Sam, dan menyatakan satu kebenaran yang akan mengubah segalanya.
"Renesmee adalah mateku, aku mengimprint padanya"
Kejutan meledak dalam mindlink.
Serigala-serigala lainnya membeku, suara-suara mereka tumpang tindih dengan keterkejutan, kebingungan, dan penolakan. Bahkan Paul yang biasanya meledak-ledak hanya bisa diam.
Sam masih menatap Jacob, tetapi kini sorot matanya berubah.
Jacob tidak memberi mereka waktu untuk berpikir terlalu lama.
"Aku terikat padanya. Sama seperti kau terikat pada Emily."
Sebuah keheningan yang sangat berat menyelimuti mereka semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight I: Threads of Imprint (COMPLETE)
Fanfiction"Takdir mengikat kami dengan cara yang tak bisa dijelaskan. Aku akan selalu ada untuknya. Selalu." Kisah Breaking Dawn Part 2 yang belum pernah kamu lihat sebelumnya- dari sudut pandang yang berbeda. Bukan lagi tentang Bella dan Edward, tapi tentang...