Malam itu, suasana di rumah keluarga Cullen jauh berbeda dari biasanya. Tidak ada lagi ketegangan yang menggantung seperti awan mendung di atas kepala mereka. Volturi telah pergi, dan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, semua orang bisa bernapas lega.
Carlisle dan Esme, sebagai tuan rumah yang baik, telah mengatur perjamuan istimewa untuk merayakan momen berharga ini. Tentu saja, makanan yang dihidangkan disesuaikan dengan kebutuhan para tamu— sebuah meja panjang penuh dengan hidangan manusia untuk kawanan serigala, sementara bagi para sekutu vampir, kantong-kantong darah tersedia dalam wadah kristal yang tampak mewah di sudut ruangan.
Renesmee duduk di antara Jacob dan Edward, wajahnya berseri-seri meski kelelahan masih terlihat di matanya. Ia baru saja melewati hari yang penuh ketegangan, dan meskipun sudah diberitahu bahwa Volturi telah pergi, perasaan takut masih tersisa di hatinya.
Jacob menatap Renesmee dengan penuh perhatian, memastikan bahwa ia baik-baik saja. "Makanlah, kau pasti lapar Ness" tanyanya dengan suara rendah, sambil memegang piring berisi ayam panggang.
Renesmee mengangguk, mengambil sepotong ayam panggangnya. Ia tahu dengan baik bahwa meskipun keluarga Cullen tidak makan makanan manusia, mereka tetap memastikan ada makanan yang bisa ia nikmati.
Dari seberang meja, Seth dengan penuh semangat melahap steak yang ada di hadapannya, sementara Embry dan Quil sibuk bercanda satu sama lain. Suasana yang tadinya penuh ketegangan berubah menjadi lebih santai, terutama setelah Emmett mulai melontarkan lelucon.
"Aku masih tidak percaya," ujar Emmett sambil menyenggol Jacob dengan sikunya. "Kau yang dulu mati-matian menolak bergabung dengan kami, sekarang malah duduk manis di sini, makan malam bersama kami."
Jacob mendengus. "Aku masih bukan bagian dari kalian," sahutnya, meskipun nada suaranya tidak setegang dulu. "Aku di sini untuk Nessie."
Edward, yang sejak tadi diam, mendongak dari tempatnya. Matanya memperhatikan Jacob seolah menimbang sesuatu, tetapi ia tidak berkata apa-apa.
Rosalie, yang biasanya enggan berbicara dengan Jacob, kali ini justru meletakkan gelas berisi darahnya dan menatapnya serius. "Aku harus mengakui sesuatu, anjing," katanya, suaranya tidak sinis seperti biasanya. "Aku pikir kau hanya akan membawa masalah bagi Renesmee. Tapi kau... kau membuktikan kalau kau bisa melindunginya."
Jacob mengangkat alis, terkejut mendengar pujian dari Rosalie. "Apa aku baru saja mendapat pujian dari Blondie?" gumamnya pelan.
"Jangan terlalu senang," Rosalie mendengus, tapi ada sedikit senyum di bibirnya.
Renesmee, yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka, tersenyum kecil. Ia merasa nyaman di tengah mereka semua. Untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, ia merasa benar-benar aman.
Namun, suasana akrab itu sedikit terusik ketika Paul, yang duduk tidak jauh dari mereka, mendecakkan lidahnya. "Aku masih tidak habis pikir dengan seluruh konsep imprint ini," katanya, menatap Jacob. "Serius, bagaimana bisa kau, dari semua orang, justru terikat pada anak vampir?"
Suasana meja sedikit hening. Renesmee menegang, sementara Jacob menatap Paul dengan ekspresi tidak sabar.
"Aku sudah muak membahas ini," gumamnya, meletakkan pisaunya di piring dengan sedikit lebih keras dari yang seharusnya. "Ini bukan sesuatu yang bisa kupilih, Paul. Aku sudah menjelaskannya berkali-kali."
Paul mengangkat bahunya. "Aku hanya ingin tahu, bagaimana perasaanmu tentang itu sekarang. Kau benar-benar nyaman dengan ini?"
Jacob menatap Renesmee sejenak sebelum menjawab. "Lebih dari nyaman," katanya akhirnya, suaranya tenang namun tegas. "Aku akan melakukan apa pun untuk melindungi Nessie. Imprint atau bukan, itu tidak akan berubah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight I: Threads of Imprint (COMPLETE)
Fanfiction"Takdir mengikat kami dengan cara yang tak bisa dijelaskan. Aku akan selalu ada untuknya. Selalu." Kisah Breaking Dawn Part 2 yang belum pernah kamu lihat sebelumnya- dari sudut pandang yang berbeda. Bukan lagi tentang Bella dan Edward, tapi tentang...