Bella masih menatap Jacob dengan curiga ketika suara rengekan kecil yang begitu halus tetapi jelas memanggilnya.
"eugh."
Bella tersentak, kepalanya langsung beralih ke sumber suara.
Renesmee.
Ia ada di sana, dalam pelukan Rosalie—bukan lagi bayi merah yang tak berdaya seperti yang terakhir Bella lihat, tetapi seorang anak kecil yang tampak seperti berusia hampir delapan bulan.
Bella membeku.
Itu tidak mungkin.
Ia baru tertidur tiga hari, bukan?
Namun, yang ada di hadapannya bukanlah bayi yang baru lahir.
Renesmee kini bisa digendong dalam posisi duduk, rambutnya lebat dan berkilau seperti perpaduan sempurna antara warna perunggu Edward dan cokelat gelap Bella. Matanya— mata yang begitu familiar— menatapnya dengan kecerdasan yang tidak seharusnya dimiliki bayi seusianya.
Dan yang paling mengejutkan, saat Renesmee tersenyum kecil, Bella bisa melihat dengan jelas deretan gigi kecil yang hampir sempurna terbentuk.
Bella mengerjap, seolah otaknya tidak bisa memproses apa yang sedang terjadi.
"Bagaimana bisa...?" bisiknya, langkahnya maju tanpa sadar.
Rosalie menatap Edward untuk meminta persetujuan sebelum akhirnya dengan enggan menyerahkan bayi itu ke Bella.
Saat Bella merasakan berat tubuh kecil itu dalam dekapannya, sesuatu dalam dirinya terasa seolah pulang ke tempatnya.
Anaknya.
Renesmee meraih wajah Bella dengan kedua tangannya yang mungil, dan sebelum Bella bisa bereaksi, sesuatu terjadi.
Gambar-gambar berkelebat dalam pikirannya.
Bukan miliknya.
Ini bukan ingatan Bella.
Ini milik Renesmee.
Bella bisa melihat dirinya sendiri dari sudut pandang bayi itu— saat ia pertama kali melihat Bella, saat Bella masih tak bergerak di meja operasi, saat Edward dan Carlisle sibuk menyelamatkan hidupnya. Ia bisa merasakan kesedihan dan kebingungan Renesmee, bagaimana bayi itu mencari ibunya tetapi tidak menemukannya.
Lalu gambarnya berubah— Jacob.
Bella melihatnya dari sudut pandang Renesmee, melihat bagaimana Jacob selalu ada di dekatnya, bagaimana ia melindunginya dari serigala lain, bagaimana ia menatapnya dengan cara yang tidak bisa Bella pahami.
Lalu, gambarnya berhenti.
Bella tersentak, napasnya tercekat.
Renesmee menatapnya dengan senyum manis, seolah tidak menyadari betapa luar biasanya hal yang baru saja ia lakukan.
"Dia...?" Bella menatap Edward, masih terkejut.
Edward mengangguk pelan. "Dia bisa menunjukkan ingatannya kepada orang lain dengan menyentuh mereka."
Bella kembali menatap putrinya, yang kini menguap kecil dalam dekapannya.
Seolah seluruh dunia menghilang, hanya menyisakan mereka berdua.
Bella mungkin telah menjadi sesuatu yang baru, tetapi satu hal tidak pernah berubah— cintanya pada anaknya.
Dan untuk pertama kalinya sejak ia bangun sebagai vampir, ia tersenyum tulus.
Bella memandangi putrinya yang ada dalam pelukannya, jari-jarinya secara refleks meraba rambut lebat dan kulit lembut Renesmee, seolah ingin memastikan ia benar-benar nyata. Namun, semakin lama ia menatapnya, semakin jelas sesuatu yang aneh mengganjal di hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight I: Threads of Imprint (COMPLETE)
Fanfiction"Takdir mengikat kami dengan cara yang tak bisa dijelaskan. Aku akan selalu ada untuknya. Selalu." Kisah Breaking Dawn Part 2 yang belum pernah kamu lihat sebelumnya- dari sudut pandang yang berbeda. Bukan lagi tentang Bella dan Edward, tapi tentang...