抖阴社区

Bab 13: Akhir Sementara?

Mulai dari awal
                                    

Renesmee merasakan kehangatan menjalar di dadanya. Ia tahu bahwa Jacob selalu ada untuknya, tetapi mendengar kata-kata itu diucapkan dengan begitu yakin membuatnya merasa lebih aman dari sebelumnya.

Leah, yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara. "Kurasa yang lebih penting adalah bagaimana Renesmee merasa tentang semua ini," katanya, menatap gadis kecil itu dengan ekspresi penuh pertimbangan. "Kau baik-baik saja dengan semua ini, Nessie?"

Renesmee menatap Leah, lalu mengangguk dengan mantap. "Aku percaya pada Jacob," katanya pelan, tetapi cukup lantang untuk didengar semua orang. "Dia adalah bagian dari hidupku."

Jacob tersenyum kecil, sementara Bella dan Edward menatap putrinya dengan ekspresi sulit ditebak. Ia masih memiliki kekhawatiran, tetapi untuk saat ini, ia memilih untuk diam.

Perjamuan malam itu berlanjut dengan suasana yang lebih ringan. Sekutu-sekutu vampir berbincang dengan santai, beberapa dari mereka masih terkesan dengan keunikan Renesmee. Sementara itu, kawanan serigala mulai bersantai, bahkan Sam, yang sebelumnya bersikap sangat keras terhadap Jacob dan hubungannya dengan Renesmee, tampak lebih bisa menerima keadaan.

Ketika makan malam hampir usai, Renesmee beringsut lebih dekat ke Jacob, menyandarkan kepalanya di bahunya dengan nyaman. Jacob bisa merasakan tubuh mungilnya yang hangat

Ketika percakapan di meja makan mulai mereda, Carlisle bangkit dari tempat duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika percakapan di meja makan mulai mereda, Carlisle bangkit dari tempat duduknya. Gerakannya tenang dan penuh wibawa seperti biasa, tetapi ada sesuatu yang berbeda dalam sorot matanya—kelegaan yang mendalam, rasa syukur yang tak terucapkan, dan penghargaan yang tulus terhadap semua orang di ruangan itu.

Obrolan yang semula memenuhi ruangan perlahan menghilang, digantikan keheningan yang penuh perhatian. Semua orang—keluarga Cullen, sekutu vampir, serta kawanan serigala—menoleh ke arah Carlisle, menanti kata-katanya.

Ia menarik napas dalam-dalam, seolah ingin meresapi momen ini, lalu mulai berbicara dengan suara lembut yang membawa ketenangan.

"Malam ini, kita semua duduk di meja yang sama. Sesuatu yang mungkin tak pernah kita bayangkan beberapa bulan yang lalu. Kita berasal dari dunia yang berbeda—beberapa di antara kita bahkan pernah berdiri sebagai musuh. Namun malam ini, kita adalah satu. Bukan sebagai vampir. Bukan sebagai manusia. Bukan sebagai serigala. Tapi sebagai keluarga yang telah berjuang bersama."

Senyap. Hanya suara api yang berderak di perapian yang terdengar, memberikan kehangatan di antara mereka.

Renesmee menatap Carlisle dengan penuh kagum. Ada sesuatu dalam cara pria itu berbicara—ketulusan yang begitu nyata hingga siapa pun yang mendengarnya merasa dihargai, diterima.

Carlisle melanjutkan, "Aku ingin mengucapkan terima kasih. Kepada teman-temanku yang datang dari berbagai penjuru dunia, yang memilih untuk tetap tinggal bukan karena keharusan, tetapi karena keyakinan akan kebenaran. Kepada kawanan serigala, yang dengan keberanian dan kehormatan mereka, melindungi sesuatu yang dulunya asing bagi mereka. Dan tentu saja, kepada keluargaku sendiri—karena tetap teguh, tetap percaya, dan tetap bersama."

Tatapannya beralih ke Sam dan anggota kawanan serigala yang lain. "Sam, Jacob, kalian tidak pernah berkewajiban untuk berjuang bersama kami. Tapi kalian memilih untuk tetap tinggal, bukan hanya karena ikatan Jacob dengan Renesmee, tapi karena kalian tahu ini adalah hal yang benar. Keberanian kalian tidak akan pernah kami lupakan."

Sam mengangguk kecil, ekspresinya tetap serius, tetapi ada sorot penghormatan di matanya. Sementara itu, Jacob hanya menyilangkan tangan di dadanya, merasa sedikit canggung dengan perhatian yang diterimanya, namun tetap mendengarkan dengan saksama.

Carlisle melanjutkan, kali ini tatapannya lembut saat beralih ke arah Renesmee. "Dan terakhir, kepada putri kecil kami, Renesmee." Suaranya semakin hangat, nyaris seperti bisikan penuh kasih seorang ayah.

"Kaulah alasan kita semua ada di sini malam ini. Kau adalah bukti bahwa dunia ini tidak selalu harus terbagi antara 'kami' dan 'mereka'. Bahwa cinta bisa lahir di tempat yang paling tidak terduga, bahwa keluarga tidak hanya terbentuk dari darah, tetapi juga dari pilihan. Kaulah harapan kita."

Renesmee menundukkan wajahnya, merasakan hangatnya pipinya yang bersemu merah. Jacob meliriknya, lalu tanpa suara, menyentuh punggungnya dengan ringan—sentuhan kecil yang memberi dukungan dalam diam.

Carlisle menutup pidatonya dengan suara penuh keyakinan, "Kita telah memenangkan pertempuran hari ini, tetapi perjalanan kita belum berakhir. Akan ada hari-hari sulit di depan, tetapi satu hal yang kupastikan—selama kita tetap bersama, kita tidak akan pernah sendirian. Untuk itu, sekali lagi, aku berterima kasih."

Keheningan menyelimuti ruangan setelah kata-kata terakhir itu. Lalu, satu tepukan terdengar—Emmett, dengan senyum lebarnya, lalu disusul oleh Esme, kemudian yang lain. Tepuk tangan itu pelan pada awalnya, tapi semakin kuat, menggema di ruangan. Bahkan beberapa anggota kawanan serigala—yang biasanya tidak menyukai momen sentimental seperti ini—tidak bisa menahan diri untuk mengakui bahwa kata-kata Carlisle benar adanya.

Renesmee merasa dadanya menghangat. Untuk pertama kalinya sejak semua ini dimulai, ia benar-benar merasa memiliki tempat di dunia ini. Bukan hanya sebagai seorang anak hibrida yang terperangkap di antara dua dunia, tetapi sebagai seseorang yang dicintai, diterima, dan diperjuangkan.

Di luar, salju mulai turun perlahan, menutupi tanah dengan selimut putih yang lembut. Malam itu, mereka mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi setidaknya untuk saat ini, mereka memiliki satu sama lain. Dan bagi Renesmee, itu sudah lebih dari cukup.

Namun, di sudut pikirannya, ada sesuatu yang masih mengganggu. Sesuatu yang tak bisa ia definisikan, seperti bayangan samar di balik cermin. Perasaan bahwa kedamaian ini hanyalah sementara.

Di sisi lain meja, Jacob juga merasakannya. Tangannya tetap bertumpu di punggung Renesmee, seolah memastikan ia masih ada di sana, masih nyata. Tapi jauh di dalam dirinya, instingnya menegang, seperti peringatan yang belum sepenuhnya jelas. Seolah badai sedang menunggu di kejauhan, perlahan mendekat.

Dan memang benar—badai itu akan datang.

Dalam beberapa bulan ke depan, mereka akan dipaksa menghadapi pertanyaan yang lebih besar, bahaya yang lebih kelam, dan rahasia yang selama ini tersembunyi di antara legenda dan takdir. Ikatan yang menghubungkan mereka akan diuji dengan cara yang tidak pernah mereka bayangkan.

Malam ini, mereka merayakan kemenangan. Tapi besok, dunia akan terus berputar. 

Dan perjalanan mereka baru saja dimulai.

Season 1 telah berakhir, tetapi perjalanan Renesmee dan Jacob baru dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Season 1 telah berakhir, tetapi perjalanan Renesmee dan Jacob baru dimulai. Di Season 2, ancaman luar mereda, digantikan oleh konflik yang lebih personal— perasaan mereka sendiri. Bagaimana Renesmee menghadapi Jacob bukan hanya sebagai pelindung, tapi seseorang yang lebih berarti? Dan bagaimana Jacob menyikapi perasaannya terhadap Renesmee yang semakin dewasa? Ikuti kisah mereka di Season 2, saat mereka menghadapi pertarungan terbesar— 

hati mereka sendiri.

Twilight I: Threads of Imprint (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang