DIMOHOM KOMEN TIAP BARIS!!!!
~o0o~
Kring...kring...
Bel pulang sekolah berbunyi, menandakan pelajaran hari ini telah selesai. Seluruh siswa siswi SMA pelita jaya berhamburan keluar dari kelas mereka masing masing.
Allena, Lala, Siska mereka berjalan berjejer dengan sesekali diiringi percakapan percakapan unfaedah.
Merek Bertiga berencana akan pergi ke mall untuk berjalan-jalan, kata Lala si karena udah lama ga jalan, apalagi semenjak Allena tidak ada kabar kurang lebih seminggu.
"All." teriak dari arah belakang yang mereka ketahui itu suara milik delvano.
Delvano segera berlari menyamakan langkan Allena diikuti oleh Nino, Daffa, dan Eric.
"woy bos cepet banget anjir!!" terika Daffa yang masih mengejar langkah Delvano.
Eric hanya diam memandang apa yang akan sahabatnya lakukan, dia tidak bisa membantu apa-apa, kehendak Allena akan susah diubah kalau dia masih dalam mode dingin. Memang dengan dirinya jarang sekali memperlihatkan aura dinginya tapi entah mengapa Eric merasakanya.
Nino lebih memilih berlari santai sebab dia sedang mengupas kertas permen mentosnya.
"Apa sih lepas!!" sentak Allena saat tangan Delvano berhasil memegang lengan Allena.
Sentakkan Allena sama sekali tidak berhasil malah Delvano semakin erat menggenggam lengan allena dengan lembut. "pliss All jangan diemin gue. Gue minta maaf atas perlakuan gue sama lo, gue janji akan perbaiki semuanya." ucap Delvano dengan nada sesalnya.
Lala serta siska memandang delvano melongo. Apa itu benar tadi delvano yang ngomong panjang lebar? Kalo benar wawww kita harus bikin tumpeng!
Sedikit berlebihan memang.
Daffa, Eric, Nino hanya menatapa datar adegan itu lihatlah bagaimana perjuangan Delvano agar bisa memuat Allena kembali.
"Apa lagi si kak gue capek!" ucap allena dengan logat bahasa barunya, dia sudah diajari oleh Lala dan Siska dengan kata 'lo. Gue'.
Eric kaget kenapa bisa Allena mudah sekali berubah?. "Dek?" tanya eric bingung dan juga sepertinya Nino serta Daffa pun ikut seperti Eric.
Allena hanya menganguk. "All plis balik sama gue ..." lirih delvano mengelus punggung tangan Allena.
Allena paling benci ketika melihat orang sedih karena dirinya. Allena memalingkan wajahnya kearah lain.
Memang saat ini kondisi sekolah lumayan sepi hanya ada guru-guru yang berlalu lalang namun, saat ini juga lumayan sepi tidak ada guru yang berlalu lalang.
"All, keknya ga jadi deh ke mall nya soalnya nih mak gue ngajak pergi." ucap Siska memandang room chat bersama ibunya dan Allena langsung menarik tangannya.
"iya anjir, mak gue juga berisik banget dari tadi nelpon mulu nyuruh pulang!" pekik Lala kesal.
"Nino ikut La!" ucap Nino dengan semangat.
"Dih asal ngikut aja lo kek mbah kun!" jawab Daffa sinis.
Memang tuh dua anak susah banget akur!!
Nino memamdang Daffa. "Apaan si serah-serah gue lah!" ucap tak terima Nino.
"lo mau ikut gue kemana nok?" tanya bingung Lala.
Nino cengengesan. "Pulang, kan kita searah yuk sama Nino cusss!" ajak Nino dan menarik tangan Lala membawanga pergi.
Mereka semua hanya geleng geleng kepala memandang kepergian orang yang aslinya sama-sama polos. Namun tidak tau saja ada sifat tersembunyi didalamnya.
Allena menghela napas. "Ya udah Siska yang cantik pulang dulu papay!" pamitnya dan diangguki oleh Allena.
"woy Sis ikut!" teriak Daffa mengejar siska.
Ya kayaknya mereka lagi pada kasmaran.
Eric menepuk pundak delvano."selesaikan masalahnya hari ini, berantem ga baik lama lama. Gue cabut dulu." Setelah mengucapkan itu eric benar benar pergi dari hadapan Allena dan Delvano.
Kini tinggal mereka berdua, Delvano memandang Allena dengan sorot mata sedih, Allena yang merasa ditatap pun ikut menatap. Mata mereka berdua bertubrukan lumayan lama sampai beberapa menit Allena memutuskan kontak mata nya.
"Jelasin semuanya!"ucap Allena jutek tanpa memandang Delvano.
***
DIMOHON BERIKAN VOTE AND KOMENNYA. DAN JANGAN LUPA SHARE!!
BANTU FOLLOW IG : khlfatka_
Seeyou!!!!❤
Minggu,17 September 2023
20.44
KAMU SEDANG MEMBACA
Allena(END)
Teen Fiction??HASIL PEMIKIRAN SENDIRI ?? Allena Bagaskara seorang gadis berumur 17tahun yang dijodohkan dengan anak sahabat ayahnya yang bernama Delvano Adhitama, orang tua Allena sejak kecil sudah berjanji akan menjodohkan mereka ketika sudah besar. Delvano...
