抖阴社区

Allena?41

6.3K 108 3
                                        

Buat menemani malem Minggu kalian:)

Selamat membaca, semoga syukaa!

***

"Kak, kapan kita akan memulai aksi menghancurkan Allena dan merebut Delvano untukku kak!" celetuk gadis berambut panjang yang tengah duduk didepan meja hadapan yang dipanggil dengan sebutan kakak.

Wanita yang tengah menghisap puting rokok pun menghembuskan asap yang didapat dari hisapan rokok tadi."Tunggu mainnya saja. Aku tak mau tergesa-gesa, biarkan si Pras yang beraksi terlebih dahulu." jawabnya dengan santai.

"Ayolah kak aku sudah tak tahan melihat Allena hancur di depan aku!" Kesal gadis itu menatap pinta terhadap kakaknya.

Brak, "Bisakah kau diam La! Kau memperrumit pemikiran kakakmu ini!" Selepas menggebrak meja dan membentak adiknya wanita itu keluar dari ruangan dan menuju entah kemana.

Gadis yang dipanggil La tadipun menyeringai, "Awas saja kau Allena. Lo udah buat kak Caroline membentakku!"

****

"Sayang maafkan mama, maafkan anak mama," Rina memeluk Allena erat merasa bersalah pada Allena yang telah dilukai oleh anaknya.

Allena terkekeh membalas pelukan Rina, "Tidak apa mam, yang terpenting kak El udah tunduk Sama Allena." jawab Allena dan berbisik saat kata tunduk.

"Kamu ini bisa aja nak ...."

Delvano yang dari arah tangga melihat mamanya memeluk kencang Allena pun segera berlari dan berteriak. "Mama jangan erat-erat nanti anak El gepeng!"

Allena serta Rina yang tadinya tengah saling memeluk pun tegejolak kaget mendengar teriakkan Delvano. "A-apa anak?" tanya Rina binggung. Apakah dirinya sedang di prank?

Delvano mendengus kesal. "Iya, disini-" Delvano mengelus perut Allena. "-ada anak Delvano." Lanjutnya dan diberi pelototan oleh Rina.

"Jangan macam-macam kau El!" Sentak mama Rina yang masih belum perca pada ucapan Delvano.

Allena terkekeh melihat pertengkaran anak dan ibu itu. "Aishh Mama itu tidak percayaan sekali terhadap anaknya!" jawab Delvano cemberut.

"Benar Ma Allena tengah hamil anak kak El." jawab Allena dan langsung di peluk lembut mama Rina kembali.

"Apakah benar sayang?"

"Mama ga nyangka akan mempunyai cucu secepat ini, congrast sayang ... mama seneng dengarnya," Rina mengelus wajah Allena lembut dan beralih kearah perut. "Sehat-sehat disana, Oma menunggumu."

Delvano menarik Allena kesampingnya. "Udah-udah ga boleh lama-lama. Ini istri Delvano ya!" Posesif Delvano merengkuh tubuh Allena.

Rina menatap sinis kearah Delvano."istri-istri! siapa yang  kemarin membuat dia kabur hah!" Marah mama Rina dan menjewer telinga Delvano.

"Aishh mama lepas sakit ni ...."

"Kenapa ga jelasin ke Mama ha! kalau mantu mama tengah hamil! Dasar anak durjana." Kesal Rina yang masih setia tangannya memegang telinga Delvano.

Allena tertawa melihat Delvano tersiksa oleh mama Rina. "Hahah ... udah Ma lepasin kasihan nanti nangis." ucap Allena mengusap air mata yang keluar diujung matanya sebab kelamaan tertawa.

"Tuh harusnya kamu tuh bersyukur punya istri kaya Allena. Bukannya malah ditekan dengan kata-kata kasarmu itu." Sindir Rina dan mengajak Allena duduk menyantap makanan yang tadi sempat dibawanya.

Delvano hanya mendengus kasar mendengar ucapan ibunya, dirinya juga sadar akan kesalahannya yang telah dilakukan saat itu. Tapi kenapa harus diungkit-ungkit kembali padahal dirinya telah mengakui kesalahannya, dasar mama seneng banget bikin anaknya tercebur kembali dengan rasa bersalah.

Allena(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang