"Kamu ga mau beli apa-apa gtu?" tanya Delvano tengah mengendarai mobilnya dengan satu tangan yang menggenggam tangan Allena.
Awalnya sebelum acara genggam-genggaman itu ada sedikit perdebatan yang di ciptakan oleh Allena, pasalnya Allena sedikit risih ketika bersentuhan dengan laki-laki lain selain ayah, dan abangnya walau sekarang itu Delvano namun tetap saja Masih kikuk untuk melakukannya.
"Em ... engga dulu deh aku lagi ga pengen apa apa, aku cuma pengen Istirahat dan mandi." ucap Allena.
"Hmmm ... Ya udah deh nanti kalo pengen apa apa langsung bilang aja ya." ucap Delvano dengan senyum dan mengelus lembut tangan yang ada digenggamannya.
***
"Bang Allena pamit ya ...." ucap Allena sedih dengan memeluk tubuh Nadiel erat.
"Iya sayang hati-hati ya, harus manut sama apa kata suami, jangan bantah ... Harus bisa menerima apapun keadaan, jangan dikit-dikit kabur dikit-dikit kabur ... Sekarang kamu udah bukan anak kecil lagi, kamu adalah seorang istri jadi harus bisa menjaga keluarga nya ya?" Nadiel menjawab dengan memberi wejangan pada adik yang berada di pelukannya itu.
"Shiap bang ..." ucapnya Allena dengan sesenggukan dan beralih kearah Airis yang masih menggendong Kenzo.
"Allen pulang dulu ya kak makasih udah nampung Allena disini. Dadah kenkencoo nanti ketemu lagi sama aunty ... Kalo pulang kesono jangan lama-lama pulangnya nanti aunty kangen sama kenncco ...." Allena memeluk Airis, dan terus mencium pipi Kenzo gemas yang membuat Kenzo ketawa.
Delvano yang sedari tadi diam sambil membawakan baju baju Allena pun akhirnya angkat bicara. "Ya udah bang kita berdua pamit dulu dan maaf atas kesalahan saya kemarin, saya tidak bisa berjanji tapi saya akan berusaha buat Allena bahagia dan merasakan rasa kasih sayang dari saya ...." ujar Delvano menjabat tangan Delvano sebagai tanda pamitan dan langsung disambut baik oleh Nadiel dengan merengkuh tubuh Delvano.
"Its okey, semua rumah tangga ga akan ada yang selalu baik baik aja, semuanya pasti akan ada masanya punya masalah tapi jangan lupa kalo ada masalah jangan lama lama buat baikannya." jawab Nadiel menepuk pundak Delvano dua kali.
Nadiel mengarahkan pandangan kearah Allena yang masih nangis, entahlah anak itu sekarang suka nangis. "Allena ga mau peluk Abang lagi, hmm?" goda Nadiel.
Dengan gerakan gesit Allena menubruk badan Nadiel dan memeluknya dengan erat serta menangis didada Nadiel.
Nadiel mengusap usap kepala Allena dengan sayang serta mengecup singkat pucuk kepala Allena.
Pelukan itu tak berlangsung lama saat mendengar suara tangisan bayi.
"Huwe ... Pa ...pa ...pa ...." Tangis Kenzo dari gendongan iris dengan tangan meminta digendong Nadiel.
Delvano dengan berinisiatif mau menggendong bayi kecil itu,namun dengan berat hati tidak jadi karena bayi itu tidak mau digendong olehnya.
"Huweee ... Pa ...pa ...pa ..." Tangis Kenzo dengan menggapai tangan Nadiel.
Airis yang sudah ga tahan dengan kekuatan Kenzo pun hampir terjatuh kalau saja Nadiel tidak sigap mengambil langsung Kenzo dari gendongan Airis.
"Sabar sayang, Hampir jatoh ...." tutur Airis yang deg degan.
"Sayangnya papa kenapa sih Hem?" tanya Nadiel dengan menggosok gosokkan hidungnya dipipi tembam milik Kenzo.
Semua terkekeh mendengar suara kekesalan Kenzo namun berbeda dari Allena yang memberikan tatapan permusuhan dengan Kenzo.
Gimana ga sebel coba, masih mau peluk lama-lama sama abangnya mumpung belum pergi malah si bocil satu itu ganggu!
"Dah lah pulang yok kak assalamualaikum ...." pamit Allena dengan nada sebal dan menarik tangan Delvano keluar dari rumah. Delvano menundukkan kepalanya sebagai tanda pamitan.
Airis serta Nadiel yang mengerti kekesalan Allena pun hanya terkekeh, "Hati-hati, jangan ngebut El!" dan melanjutkan aktivitas dengan Airis yang akan masak, Nadiel yang bermain dengan Kenzo.
Kamis,12 Oktober 2023
5.57

KAMU SEDANG MEMBACA
Allena(END)
Teen Fiction??HASIL PEMIKIRAN SENDIRI ?? Allena Bagaskara seorang gadis berumur 17tahun yang dijodohkan dengan anak sahabat ayahnya yang bernama Delvano Adhitama, orang tua Allena sejak kecil sudah berjanji akan menjodohkan mereka ketika sudah besar. Delvano...