抖阴社区

Allena 52 END!

15.5K 146 20
                                        

Dor!

Bunyi tembakan yang mengeluarkan timah panas itu melesat bergitu cepat kearah Delvano sebelum ada seseorang yang berlari memeluk erat tubuh Delvano.

"EL!"

"NATHAN!"

Dor!

Teriakan mereka berbarengan dengan kembalinya timah panas yang keluar dari pistol yang dipegang oleh Nathan dengan posisi yang memeluk melindungi Delvano.

"Arghh!" Erangan itu terdengar dengan berbarengan luruhnya pistol ditangan Nathan setelah menembak kepala Lala yang membuatnya meninggal tragis.

Yang awalnya Nathan akan menembak lengan namun tembakannya melesat karena ia sendiri pun terkena tembakan di bagian punggung oleh orang yang berada dijendela

Semua orang panik melihat Nathan yang meluruh dengan mata yang hampir tertutup.

"Nathan! Lo harus bertahan, jangan tutup mata!" pinta Delvano yang membawa tubuh Nathan ke pahanya.

Eric dengan segera membebaskan Allena yang histeris melihat Lala meninggal di hadapannya.

Tak kalah panik dengan tertembaknya Nathan, Caroline juga sangat terpukul melihat keluarga satu-satunya meninggal di hadapannya.

"Adek! Jangan tinggalin Kaka!" Tangis keras Caroline mengusap darah yang terus mengalir dari kepala Lala.

"Ma-maaf Car!" lirih Nathan dengan nafas terengah-engah.

"Ma-makasih u-udah ber-teman sa-sama g-gue, ja-jaga Al-Allena El." kata Nathan terbata-bata sesekali meringis sakit.

"Anjing jangan ngomong macem-macem!" sentak Daffa yang sudah mengeluarkan air mata. Bodoamat dibilang cengeng.

Rimba dengan segera menepuk punggu Daffa yang tengah menangis. Ia pun tak kuasa melihat keadaan yang sangat membuat hati kecilnya menangis.

Seseorang yang dibalik jendela menatap tangannya dengan panik, "Aku membunuh anak ku."

Orang itu segera melompat dari jendela mendekati kearah anaknya tergeletak. Tatapannya tak beralih dari tubuh anaknya yang lemas tak berdaya.

"Om ...." ujar mereka dengan tatapan bingung melihat Pras yang menangis dan memeluk tubuh Nathan.

"Maafin Ayah nak, gara-gara Ayah kamu jadi seperti ini." Sesal Pras meraung-raung.

Mereka semua tak menyangka bahkan Delvano hampir menonjok wajah Pras sebelum Allena menggeleng menahan Delvano, walau dirinya sudah merasakan tak karuan dengan tubuhnya.

Nathan tersenyum dan menggeleng, "A-ayah Ja-ga Dit-dito, Ja-jangan lagi den-dendam. Na-nathan pa-mit ma-mau ke-temu i-ibu." ujar Nathan dengan akhirnya meluruh dan menutup matanya dengan sempurna.

Mata yang awalnya sangat imut dan sekarang menjadi tajam itu sudah tertutup sempurna dengan senyuman indah yang tak terkira.

Selamat jalan Nathan Abraham.

Darimu kami tahu artinya senyum itu bukan cover yang benar-benar terindah. Namun, senyum itu yang membuat kita menutupi luka.

Mereka semua menangis  melihat keadaan yang sangat diluar prediksi ini.  2 orang tewas dalam waktu yang bersamaan.

Apalagi Pras yang sudah menangis tersedu-sedu sembari menggoyangkan tubuh kaku Nathan, yang membuat mereka semua saling merangkul menguatkan satu sama lain. "Bangun nak, jangan tinggalin ayah sama adik kamu!"

"Maafin ayah yang udah dendam pada Allena yang membuat kamu seperti ini."

Mendengar ucapan Pras, ingin sekali Delvano menanyakan apa maksud dari ucapan itu. Namun, pertanyaan itu kembali ia urungkan. Bukan waktu uang tepat untuk menanyakan lebih jelas.

Allena(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang