抖阴社区

Frankness 24(end)

100 5 0
                                    


Bertahun-tahun setelah kejadian itu, Kerajaan Lyle terus tumbuh makmur, jauh melampaui harapan siapa pun. Dari luar, tampak seperti kerajaan yang diperintah dengan kebijaksanaan luar biasa, namun di balik semua itu, Lyle tetap menjalani kehidupan yang santai, seperti biasanya. Ia lebih suka tidur di istananya yang mewah dan hanya sesekali keluar untuk menikmati pemandangan atau berbincang dengan penasihatnya yang masih setia, meskipun ia hampir tidak pernah terlihat di ruang-ruang pemerintahan.

Di luar istana, rakyat Lyle merasa bangga akan kemakmuran yang telah tercapai. Kerajaan itu kini dikenal luas bukan hanya karena kebijakan Lyle yang aneh, tetapi juga karena stabilitas yang dibawanya. Walaupun Lyle tidak banyak bertindak, kejadian-kejadian penting di kerajaan justru diselesaikan oleh para penasihat dan pejabat yang dilatih dengan sangat baik oleh Lyle sebelumnya—meskipun ia tidak pernah benar-benar mengajari mereka apa pun secara langsung.

Salah satu pencapaian terbesar adalah program pendidikan yang ia ciptakan tanpa sengaja. Ketika seorang menteri bertanya padanya tentang bagaimana cara mendidik generasi penerus yang bisa memimpin, Lyle hanya memberikan satu jawaban: "Biarkan mereka membuat keputusan sendiri. Beri mereka kebebasan untuk berpikir dan berbuat." Tidak disangka, kebijakan itu malah menghasilkan pemimpin-pemimpin muda yang kreatif dan inovatif yang membentuk masa depan Kerajaan Lyle.

Namun, semakin lama Lyle merasa kesepian. Rakyatnya sudah sangat mandiri, dan banyak dari mereka yang mulai merasa bahwa mereka tidak lagi membutuhkan tiran malas ini. Mereka memiliki pemimpin baru yang lahir dari sistem pendidikan yang tak terduga ini—seorang pemuda bernama Kairen yang telah membawa ide-ide segar untuk melanjutkan kebijakan Lyle tanpa perlu mengikutinya secara buta.

Pada suatu malam yang tenang, ketika Lyle sedang menikmati tidur siangnya, Kairen datang ke istana. Dia tidak datang untuk membawa berita atau untuk meminta petunjuk. Dia datang untuk menemui Lyle, yang telah lama menjadi legenda, namun ia tahu saatnya telah tiba untuk perubahan.

Lyle terbangun dari tidurnya ketika Kairen memasuki kamar, dan tanpa rasa terkejut, Lyle melirik pemuda itu. "Ada apa, Kairen?" tanyanya sambil menguap lebar.

Kairen duduk di kursi dekat tempat tidur Lyle, menatapnya dengan serius. "Yang Mulia, saya datang untuk berbicara tentang masa depan kerajaan ini. Saya tahu Anda telah membuat kami menjadi apa yang kami miliki sekarang, tetapi saya merasa sudah waktunya bagi kerajaan ini untuk melangkah lebih jauh. Kami tidak lagi hanya mengandalkan kebijakan yang tidak jelas atau keajaiban yang tidak pernah Anda sengaja buat. Kami sudah siap untuk memimpin sendiri."

Lyle tersenyum tipis, mata setengah terpejam. "Jadi, kalian sudah siap tanpa aku? Itu hebat. Tapi ingat, tidak ada yang lebih baik daripada tidur seharian tanpa beban."

Kairen mengangguk, namun matanya penuh rasa hormat. "Kami mengerti, Yang Mulia. Tapi kerajaan ini telah berkembang jauh melampaui apa yang Anda bayangkan. Kami ingin melanjutkan kemajuan ini dengan cara yang lebih terstruktur. Kami akan selalu mengenang Anda sebagai orang yang membawa kerajaan ini menuju kejayaan, tapi saatnya bagi kami untuk menulis bab baru."

Lyle duduk dan memandangi Kairen sejenak. Tentu saja, ia tahu bahwa waktunya telah tiba. Ada rasa lega dalam dirinya, seolah-olah beban yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya akhirnya dilepaskan. Ia tidak pernah merasa memiliki kerajaan ini sepenuhnya, dan ia tidak ingin menjadi tiran yang terus memaksakan kendali.

"Aku selalu tahu ini akan datang," Lyle berkata perlahan. "Dan aku tidak akan menghalangi kalian. Kerajaan ini adalah milikmu, Kairen. Tetapi ingat satu hal—jangan pernah berlarut-larut dalam keramaian. Kadang-kadang, hal terbaik adalah untuk membiarkan semuanya berjalan sendiri."

Kairen tersenyum. "Kami akan mengingatnya, Yang Mulia."

Dengan itu, Kairen bangkit dari kursi dan meninggalkan kamar Lyle. Lyle kembali berbaring, memejamkan matanya, dan merasa damai dengan keputusan yang diambilnya.

Epilog:

Kerajaan Lyle terus berkembang dalam kedamaian dan kemakmuran, dengan Kairen sebagai pemimpin baru yang menjaga prinsip kebebasan yang Lyle tanamkan. Lyle, sang tiran yang malas, menjadi legenda, dihormati karena keberhasilannya yang tidak disengaja dan kebijaksanaannya yang datang dengan cara yang aneh.

Meskipun tak pernah lagi terlibat dalam urusan kerajaan, Lyle tetap menikmati hidupnya yang santai. Ia menjadi sosok yang lebih dari sekadar seorang penguasa; ia menjadi simbol bahwa kadang-kadang, kekuatan terbesar terletak pada kemampuan untuk tidak mengendalikan segalanya, melainkan membiarkan dunia bergerak dengan sendirinya.

Dan di masa depan, ketika orang-orang berbicara tentang kerajaan yang makmur, mereka akan selalu menyebutkan nama Lyle—Tiran yang Tidur—seorang pemimpin yang tidak pernah memaksakan kehendaknya, tetapi berhasil mengubah dunia dengan cara yang paling tidak terduga.

The Lazy TyrantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang