THE PLOT: ADORE YOU
Jervan Azery-
"Bisa stop nangis, nggak? Kuping gue udah gatel banget."
Joanna bukan gadis lemah lembut. Ia juga tak menyukai orang cengeng. Kepalanya ingin pecah mendengar isak tangis Jervan yang tak kunjung reda.
"Maaf ..." Jervan sesenggukan. Lelaki itu mengeratkan pelukannya kala Joanna berniat melepas pelukan mereka.
"Jervan."
"Evan."
"Fine. Evan." Joanna mendengus. Perdebatan ini tak akan berhenti jika ia tak mengalah. Gadis itu mencoba melepas pelukan keduanya, lalu menangkup pipi Jervan. Tak lupa, ia mengusap air mata kembarannya.
"Berhenti nangisnya, oke?"
"Anne udah maafin Evan?"
Joanna bergidik. Sekali lagi, ia tidak menyukai sikap sok imut lelaki di depannya. Meskipun memang sedikit imut, sih. Tapi tubuh kekar itu tak cocok bersikap sok imut begitu.
"Gue maafin."
"Yes." Lelaki itu bersorak. "Tapi—"
"Apalagi?"
"Jangan pakai lo-gue begitu."
"Banyak mau lo!" Joanna kembali berdecak.
Jervan siap menumpahkan air matanya kembali, sehingga Joanna buru-buru mengelus pipi lelaki itu. "Oke, nggak pakai lo-gue. Puas?"
Jervan tersenyum manis. Lelaki itu langsung memeluk Joanna kembali. Ah, manisnya. Kembarannya ini benar-benar selalu membuatnya hilang akal. Baik dulu maupun sekarang.
"Evan mau tidur." Lelaki itu mulai mengantuk. Ia tidak tidur sama sekali setelah mendengar kabar jika Joanna akan pulang. Ia bahkan mengurung diri di kamar saat William memberitahu jika Joanna sempat terbawa arus karena menolong seseorang.
"Kita masuk aja." Joanna membalas. Rencananya untuk berkeliling menjadi hancur berantakan karena Jervan. Akan tetapi, ia tak bisa marah-marah setidaknya untuk sekarang. Ia takut asma lelaki itu kambuh lagi.
Jervan mengangguk. Lelaki itu merangkul pinggang Joanna dan menumpukan wajahnya di bahu si gadis.
"Gue nggak—" Joanna berdehem. "Aku nggak bisa gerak kalau kamu begini, Evan." Gadis itu geli sendiri.
"Kalau gitu Evan gendong."
"Maksud—Evan!" Joanna memekik saat lelaki itu dengan santainya mengangkat tubuhnya dan menggendong ala koala. Ia refleks merangkul leher Jervan.
"Evan turunin aku!" Joanna mencubit pipi Jervan.
"Nggak mau." Lelaki itu dengan santai memasuki rumah.
Mahawira masih di tempat semula. Pria itu terpaku akan pemandangan di depannya. Pemandangan yang beberapa tahun ini tak pernah ia lihat. Lagi. Ia merasa bersalah. Seandainya egonya tidak tinggi, rumah ini pasti tidak akan menjadi sedingin sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE PLOT : ADORE YOU
FantasyJoanna terlempar ke novel buatannya sendiri dan memasuki tubuh Joanna Avery, tunangan pemeran utama pria kedua yang akan mati seminggu setelah pertunangan. Joanna harus menyelamatkan nasibnya. Akan tetapi, bukan nyawanya yang terancam, namun kewaras...