抖阴社区

7. Plot Changes

27.8K 2.4K 146
                                        

THE PLOT : ADORE YOU
Plot Changes

Baca The Plot : Adore You Chat Version setelah bab ini.

Baca The Plot : Adore You Chat Version setelah bab ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Shibal!" Joanna terengah-engah seraya bersandar pada dinding toilet. Gadis itu berusaha untuk menghilangkan rasa takut dan ngeri kala ingatan Harvey yang menjilat jemarinya kembali datang. "Joanna, sadar! Lo harus cari cara supaya Harvey nggak tertarik sama lo!" Ia menepuk pipinya sendiri.

"Sial!" Ia kembali mengumpat. Gadis itu memutuskan untuk keluar dari bilik toilet dan menyalakan kran wastafel. Ia menumpukan tangannya pada wastafel, membiarkan air mengalir memecah keheningan toilet, sedangkan ia fokus menatap pantulan wajahnya di cermin.

"Harvey Adam ... Harvey Adam ..." Ia bergumam. Harvey Adam yang ia ciptakan adalah laki-laki yang tidak peduli pada Joanna bahkan ketika gadis itu di ambang kematian. Harvey Adam adalah laki-laki yang tertawa menyeringai kala Joanna mulai kehilangan nyawa. Harvey Adam juga yang pura-pura simpati dan datang ke pemakaman saat Joanna dikebumikan. Harvey Adam ... adalah laki-laki yang mustahil tertarik pada Joanna Avery.

Akan tetapi, apa ini? Mengapa Harvey Adam yang ada di depannya justru bersikap sebaliknya?

Benar jika Harvey menolak pertunangan, namun Harvey tidak pernah menghisap darah di jarinya yang terluka. Harvey tidak pernah menempelkan plester. Harvey tidak pernah sudi meminjamkan jasnya untuk Joanna. Harvey tidak akan rela malam-malam datang menemuinya dan berakhir dipukul oleh Jervan hanya untuk melanjutkan pertunangan. Lagi. Harvey tidak mungkin tertarik untuk menghisap jemarinya layaknya orang sakau.

Sialan. Apa yang salah?

Joanna menggigit bibir. Ia menaruh tangannya di air mengalir sehingga tangan yang awalnya kering itu menjadi basah dan dingin. Lumatan, hisapan, dan jilatan Harvey masih terasa sampai sekarang. Ia sampai berkali-kali mencubit tangannya sendiri agar sadar dari halusinasi.

"Gue harus gimana?" Gadis itu cemas. Jelas. Harvey bukan karakter sembarangan. Sekalipun ia yang menciptakan karakter itu, namun sejatinya Harvey ia ciptakan dengan kebebasan. Lelaki itu memiliki segalanya yang membuatnya mampu bersikap semena-mena. Bagaimana jika ia salah langkah, lalu berakhir mati sebelum waktunya?

Tidak. Bukan hanya itu. Bagaimana jika ... Harvey benar-benar tertarik padanya?

Joanna bergidik. Membayangkan hidup bersama Harvey cukup membuatnya lebih baik kabur daripada tetap di sini.

Harvey itu ... penuh obsesi. Lelaki yang tidak akan melepaskan targetnya sekalipun dalam kematian. Lelaki yang akan terus mencengkeram miliknya sekalipun artinya ia harus menyakitinya.

THE PLOT : ADORE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang