THE PLOT : ADORE YOU
His First Experience-
"Banci."
Suara gadis itu membuat Gama membuka mata. "Apa?"
"Lo nggak ada bedanya sama Ayra, Gama. Ayra mungkin nggak bisa lawan yang bully dia, tapi lo lebih buruk. Lo nggak bisa lawan ibu lo sendiri."
Gama menatap tak menyangka pada gadis cantik itu. Tatapannya menajam. "Ngomong sekali lagi."
"Lo nggak-hmmm ..."
Tangan bertato yang awalnya ia jadikan bantalan tidur itu ia gunakan untuk menarik lengan Joanna, membawa gadis itu jatuh di atasnya dan langsung mendaratkan ciuman di bibir manis itu.
Joanna memberontak, namun ia punya cara lain. Tangannya yang lain ia gunakan untuk menekan punggung Joanna disaat tangan satunya berada di rahang si gadis.
Gadis cantik ini ... mulut manisnya sangat tak cocok berucap sepedas itu. Terlebih kepadanya.
"Emh-" Gama melepaskan pagutannya kala tangan Joanna merambat untuk mencekik lehernya.
"How dare you ..." Lelaki itu menyeringai. Di atas sofa usang itu, ia membalik tubuh Joanna menjadi di bawahnya. Ia tekan paha gadis itu sehingga Joanna tak mampu bergerak leluasa.
"Anne ..." Tangan bertato itu menyentuh pipi Joanna. Tatapannya berubah sayu. Joanna yang berantakan di bawahnya tampak begitu menggairahkan.
"Gama! Sadar! Kita nggak-"
Ucapan gadis itu kembali terpotong kala Gama lagi-lagi menyatukan bibir mereka. Kali ini, Gama melakukannya dengan lebih lembut dan penuh perasaan.
Tangan kirinya meraih tangan Joanna, menautkan jemari mereka. Di sisi lain, tangan kanannya berada di pipi si gadis. Ia elus pipi memerah itu dengan ciuman yang tak kunjung lepas.
Gama bergantian memiringkan kepalanya. Ia sesap bibir merah itu seraya memejamkan mata.
Di sisi lain, Joanna tak sanggup melihat wajah Gama. Ia turut memejamkan mata dengan tangannya yang tidak dipegang oleh Gama, ia gunakan untuk meremat sofa.
"Buka mulut lo, sayang ..." Suara serak bernada perintah itu tanpa sadar membuat Joanna terbuai. Si gadis membuka mulutnya, membiarkan lidah Gama menyusup dan mengobrak-abrik isi mulutnya.
Sial! Joanna ingin melawan, namun tubuhnya menolak itu. Tangannya yang menganggur kini naik menarik-narik kecil rambut hitam si lelaki.
Gama tersenyum di sela-sela ciumannya. Joanna yang meremat dan sesekali menjambak rambutnya membuatnya yakin jika gadis itu tak terpaksa menerima ciumannya. Setidaknya, gadis itu juga menginginkannya.
Maka, lelaki itu tak lagi sungkan.
Di bawah terik matahari yang menyilaukan, muda-mudi itu saling memagut. Berbagi rasa panas yang kini memenuhi tubuh keduanya.
"Gama ..." Lenguhan Joanna terdengar.
Ciuman Gama begitu intens sehingga membuat Joanna terbakar. Gadis itu akhirnya membuka matanya, menatap Gama dengan tatapan sayu.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE PLOT : ADORE YOU
FantasyJoanna terlempar ke novel buatannya sendiri dan memasuki tubuh Joanna Avery, tunangan pemeran utama pria kedua yang akan mati seminggu setelah pertunangan. Joanna harus menyelamatkan nasibnya. Akan tetapi, bukan nyawanya yang terancam, namun kewaras...