抖阴社区

5. The Past

16.2K 1.8K 378
                                    

THE PLOT: ADORE YOU
The Past

-

"Ada yang perlu saya bicarakan dengan Joanna."

Tidak ada angin tidak ada hujan, Harvey tiba-tiba menghadang jalan Mahawira. Lelaki yang jasnya dipakai oleh Joanna itu berdiri tanpa takut.

Mahawira dan William saling tatap. Mahawira telah mengenal Adipati, jadi sedikit banyak ia tahu bagaimana tabiat Harvey. Di sisi lain, William semalam telah mencari tahu tentang Harvey Adam. Ia cukup puas karena reputasi lelaki itu baik. Setidaknya adiknya mendapatkan tunangan yang baik. Begitulah pemikirannya.

"Boleh." Mahawira mempersilakan.

"Nggak! Pertunangan kalian sudah batal! Ada urusan apa dengan Anne?" Jervan menyembunyikan Joanna di belakang tubuhnya. Netra lelaki itu menyorot penuh benci pada Harvey. Di belakang, Joanna bersorak mendukung kembarannya.

"Ada yang harus kami bahas." Harvey membalas datar.

"Kami?" Jervan tertawa. "Jangan membuat lelucon. Kamu yang menolak Anne, alasan apa yang membuat kalian harus berbicara? Tidak ada." Jervan merangkul pinggang Joanna. "Ayo, Anne."

"Sebentar, saja." Harvey tak mengalah. Lelaki itu meraih tangan kanan Joanna.

"Lepas!" Jervan mencengkeram tangan Harvey. Tatapan keduanya bagaikan dialiri arus listrik. Begitu meledak-ledak.

Tak jauh dari tempat mereka berdebat, Adipati bersidekap dada, sedangkan Maria mengulum senyum.

"Lihat, sepertinya sebentar lagi kita akan memiliki cucu." Adipati berbisik.

"Benar. Aku tidak sabar hangout setiap hari dengan menantuku."

Adipati terkekeh. Otak istrinya memang hanya berisi tentang itu.

"Jervan, kita kembali lebih dulu. Biarkan Harvey berbicara dengan Anne." William menengahi. Lelaki itu bisa memastikan akan ada pertumpahan darah jika keduanya tak segera dipisahkan.

"Nggak!" Jervan bersikukuh menolak. Rengkuhannya pada pinggang Joanna mengerat.

"Hanya sebentar, Om." Harvey menatap Mahawira.

Mahawira menghela napas. Ia tertekan dengan tingkah anak-anak muda di depannya. "Liam, bawa adikmu. Biarkan Anne berbicara dengan Harvey."

"PAPA!!"

Mahawira mengabaikan teriakan Jervan. Ia menatap Harvey. "Kamu bisa mengantar Anne pulang dengan selamat, kan?"

"Bisa, Om." Harvey mengangguk yakin.

"Baik. Ayo, Liam." Pria itu masuk mobil, sedangkan William berusaha membawa Jervan pergi.

"Aku nggak mau!"

"Evan." Joanna sakit kepala mendengar teriakan Jervan. Untuk kali ini ia akan mengalah pada Harvey. Lagipula ia sedikit penasaran. Hal apa yang hendak lelaki itu bicarakan?

"Sebentar, oke? Aku janji langsung pulang setelah selesai." Gadis itu menangkup pipi Jervan. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga sang kembaran. "Kalau kamu nurut, seminggu ke depan kita tidur bareng." Ia berbisik amat pelan.

THE PLOT : ADORE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang