抖阴社区

25. Angels from Hell

10.4K 1.3K 1.4K
                                    

THE PLOT : ADORE YOU
Angels from Hell

-

Joanna membuka mata saat mendengar suara berisik. Ia bangun dari tidurnya, melangkah dan menempelkan telinganya di daun pintu. Alisnya berkerut samar saat mendengar suara pukulan. Secara tiba-tiba, otaknya mulai memikirkan segala kemungkinan. Mungkinkah itu Jervan? William? Atau bahkan ... Dylan? Meskipun sedikit mustahil, tapi pasti yang menyelamatkannya adalah salah satu di antara mereka, bukan?

Gadis itu memutuskan untuk ke kamar mandi terlebih dahulu. Waktu telah menunjukkan tengah malam dan ia tak bisa mengendalikan kantuknya sekalipun ia tengah berada di situasi yang rumit. Ia perlu membasuh wajahnya.

Sepuluh menit kemudian, ia keluar dari kamar mandi. Ia mengusap wajahnya dengan tisu, lalu tertegun melihat siapa yang ada di depannya.

Hiro.

Bajingan Jepang itu ada di depannya.

Joanna hampir berteriak. Demi Tuhan. Apa yang membawa lelaki itu kemari? Tidak mungkin, kan? Tidak mungkin Hiro yang menolongnya. Tidak. Itu mustahil.

Di sisi lain, Hiro menatap Joanna dengan sorot mata aneh. Gadis ini ... mandi di saat keadaan seperti ini? Di saat ia mati-matian melumpuhkan anak buah Harvey? Ia tertawa kecil. Joanna benar-benar sesuatu.

"Mandi?" Pertanyaan retoris. Hiro hanya ingin suasana kamar itu tak senyap dan dingin. Ia berdiri, melangkah menuju meja rias dan meraih hair dryer. Ia tarik pelan lengan si gadis untuk duduk di kursi meja rias, sedangkan ia mulai menyalakan hair dryer dan mengeringkan rambut pirang Joanna.

"Apa tidak dingin?" Hiro kembali berbicara. Lelaki itu sesekali melirik Joanna melewati pantulan cermin. Gadis itu tampak sangat mengantuk.

"Dingin." Ah, bahkan jawabannya pun turut dingin. Hiro tersenyum tipis. Ia masih fokus pada aktifitasnya.

"Saya akan membawamu pergi. Jika itu yang ingin kamu tanyakan."

Joanna menatap wajah serius Hiro dari cermin. Otaknya tengah memperdebatkan banyak hal. Mengapa Hiro repot-repot membantunya? Mereka bukanlah teman. Mereka hanya kebetulan sekolah di SMA yang sama.

Hiro menyadari tatapan itu. Ia meletakkan hair dryer di tempat semula, lalu menyentuh kedua bahu si gadis dari belakang. Tampak seperti sedang memeluk. Keduanya bertatapan lewat cermin. "Saya hanya sedang menjadi ketua OSIS yang—"

"Omong kosong."

"Hm?" Hiro menaikkan sebelah alisnya.

"Gue bukan orang tolol yang percaya sama alasan sampah semacam itu. Ketua OSIS? Ini di luar sekolah, Hiro. Jangan pakai alasan pasaran."

Hiro tertawa. Tangannya yang semula menyentuh bahu Joanna, terlepas untuk menutup wajahnya. Lelaki itu tertawa lepas layaknya menertawakan lelucon.

Joanna semakin merasa aneh dengan lelaki itu.

Tawa lelaki itu berhenti setelah beberapa saat. Hiro mengulum senyum, menatap penuh binar pada Joanna. Seolah menemukan mainan baru.

Sial. Joanna merinding akan tatapan itu.

"Joanna ... kamu benar-benar mengagumkan."

THE PLOT : ADORE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang