Joanna terlempar ke novel buatannya sendiri dan memasuki tubuh Joanna Avery, tunangan pemeran utama pria kedua yang akan mati seminggu setelah pertunangan. Joanna harus menyelamatkan nasibnya. Akan tetapi, bukan nyawanya yang terancam, namun kewaras...
THE PLOT : ADORE YOU Personally, He's a Troublemaker
A/N: don't forget to read this
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
"Ngapain?" Joanna telah selesai menyanyikan beberapa lirik lagu milik Ariana Grande tersebut. Gadis itu memutar kursi, dan melihat Dylan yang masih berdiri bersandar pada pintu. Netranya menyipit, bukankah ia sudah mengusir laki-laki ini?
Dylan diam. Meskipun ada banyak hal yang ingin ia katakan, namun lidahnya kelu. Ia seolah tak boleh membuka mulutnya. Sesuatu entah apa itu membuatnya tak mampu berpaling. Bahkan untuk berkedip sekalipun.
Melihat Dylan yang hanya diam membuat si gadis jengkel. Ia berdiri, melangkah mendekati Dylan dan membuka pintu. Akan tetapi ... pintunya terkunci. Gadis itu menatap tak terbaca pada Dylan. "Kunci. Mana kuncinya?" Ia menyodorkan tangan.
Dylan mengeluarkan sesuatu dari sakunya, menunjukkan sebuah kunci pada Joanna.
Si gadis sudah bersiap untuk merebut kunci tersebut, akan tetapi sesuatu terjadi.
Bukannya memberikan kunci pada Joanna, lelaki itu malah melempar kunci melewati jendela yang kebetulan terbuka.
"DYLAN!" Joanna menjerit. Gadis itu berlari mendekati jendela, melongokkan kepala. Sayangnya, kunci terlempar jauh dan tak ada siapapun di sana yang bisa ia mintai pertolongan. Naasnya lagi, tak ada kunci cadangan.
"Maksud lo apa, sialan?!" Gadis itu meraih kerah seragam Dylan seolah mengajaknya duel, meskipun harus berjinjit.
Di sisi lain, Dylan menikmati semua perubahan raut wajah si gadis. Sekalipun bisa melempar gadis di depannya ini dalam sekali sentakan, namun ia memilih untuk membiarkannya. Ia memasukkan tangannya ke saku, terus menatap Joanna yang menatapnya seolah ingin membunuhnya.
"Buka pintunya!" Joanna kembali meninggikan suara. Mengapa Dylan seperti ini?! Dylan di novel adalah laki-laki kalem yang hanya menunjukkan kegilaannya pada tokoh utama wanita. Jadi, mengapa Dylan menjadi tengil begini?!
"Dylan!"
Si lelaki menggigit bibir. Ia menahan tawa. "Pakai apa? Kuncinya tidak ada."
"Ya makanya! Ngapain lo lempar, sih?!" Gadis itu geram sendiri.
"Para guru sedang ada acara. Sekolah akan bubar." Dylan melirik jam dinding. "Sepuluh menit lagi."
"APA?!" Joanna histeris. "Terus ngapain lo kunci?! Gue pulangnya gimana?!"