抖阴社区

10. When Men Fall In Love

Mulai dari awal
                                    

"Harvey sialan ..." Joanna ingin menangis rasanya. Mengapa Harvey menjadi mesum dan bejat seperti ini?

"Call me whatever you like, Princess." Lelaki itu selesai pada pipi si gadis. Kali ini, ia membenamkan wajahnya di lekukan leher Joanna. Hembusan napas panasnya membuat Joanna merinding.

"Princess, tolong jangan menguji kesabaranku." Harvey mengeratkan pelukannya. Lelaki itu menghirup rakus aroma lemon dari tubuh Joanna.

"Berdandanlah yang cantik. I'll pick you up tonight."

-

"Gama, siapa cewek yang lo bonceng tadi?"

"Bukan siapa-siapa."

"Kalau gitu boleh kami kasih pelajaran?"

Gama terdiam sejenak. "Hm."

"Yes!" Gadis-gadis itu pergi setelah mendapatkan izin dari Gama. Empat gadis itu menyeret Ayra menuju lapangan lalu mulai mengganggu si gadis.

"Beraninya lo boncengan sama Gama. Lo pasti berharap Gama bakal suka sama lo, kan? Jalang."

Ayra menunduk kala lapangan mulai ramai. Gadis itu menggigit bibir kala tubuhnya basah kuyup disiram oleh air pel.

"Gama itu punya kita. Lo! Cewek sialan! Jangan pernah lagi minta bonceng sama Gama!"

"Tuan Gama yang menawarkan pada saya." Ayra memejamkan mata saat rambutnya dijambak begitu kencang hingga ia mendongak.

"BERANI LO LAWAN KITA?!"

Teriakan itu sampai pada Joanna yang hendak melewati lapangan. Gadis itu mendekati kerumunan tersebut.

"Dia siapa?" Ia bertanya pada seorang siswi di sebelahnya.

"Ayra. Dia tadi pagi boncengan naik motor Gama."

"Terus apa masalahnya?"

"Heh, Gama itu punya Leonardo International High School. Nggak ada yang boleh rebut Gama. Gama milik bersama."

Joanna melongo. Mana ada yang seperti itu?! Terlebih, itu Ayra? TOKOH UTAMA WANITA? Sial. Gadis itu berlari mencari keberadaan Gama. Tidak. Ayra tidak boleh melenceng dari alur. Gadis itu harus tetap berada di posisinya sebagai tokoh utama wanita agar ia tidak mengalami kesulitan menghadapi Harvey. Agar ia bisa kembali ke dunianya.

Gadis itu sampai di rooftop. Tempat yang selalu Gama datangi setiap saat. Di sana, ia melihat Gama yang memejamkan mata dan terpapar sinar matahari.

"Gama." Gadis itu berdiri di depan Gama, menghalangi cahaya.

Si lelaki membuka mata. "Anne?"

"Lo ada hubungan apa sama Ayra?"

"Ayra?"

"Hm. Pembantu lo."

Gama mengernyit. "Darimana lo tahu?"

Sial. "Bukan itu intinya."

"Terus apa?"

"Pembantu lo lagi dibully sama fans lo."

"Hm. Terus?"

Joanna menatap Gama tak percaya. ITU CALON ISTRI LO, WOI!

"Lo harus tolong dia, Gama."

Kali ini, Gama menatap Joanna tak percaya. "Atas dasar apa?"

"Dia pembantu lo. Dia datang ke sekolah sama lo. Dia dibully fans lo karena dia boncengan sama lo. Lo masih nggak ngerti?"

"Itu bukan urusan gue, Anne."

Joanna menggigit bibir kala Gama kembali menutup mata. Sial. Apa yang harus ia lakukan? Gadis itu kelabakan.

Satu ide muncul di otaknya.

Gadis itu meraih pergelangan tangan kiri Gama. "Banci."

Gama membuka mata. "Apa?"

"Lo nggak ada bedanya sama Ayra, Gama. Ayra mungkin nggak bisa lawan yang bully dia, tapi lo lebih buruk. Lo nggak bisa lawan ibu lo sendiri."

Tatapan Gama menajam. "Ngomong sekali lagi."

"Lo nggak—hmmm ..." Ucapan gadis itu terpotong kala Gama menarik tangannya dan membungkam bibirnya dengan bibir lelaki itu.

-

to be continued.

makanya punya mulut dijaga, anne.

komen sebanyak-banyaknya untuk lanjut and have a nice day <3

-

THE PLOT : ADORE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang