抖阴社区

05. salah sasaran

Mulai dari awal
                                    

Dito menggila, satu pukulan lagi nyaris membuat Kaisar pingsan, tapi teriakan pria lain yang tak kalah kencang membuat tangannya seketika berhenti.

"Woi lo salah orang tolol!"

Pria itu mendorong tubuh Dito hingga tersungkur dan menciptakan goresan luka di keningnya.

Mendengar kalimat yang lebih terdengar seperti teriakan itu lantas membuat Zelina yang baru saja keluar dari ruang guru menoleh, pandangannya langsung tertuju pada seseorang yang sudah tak berdaya di lantai. Gadis itu bergegas menghampirinya, menerobos puluhan orang yang masih setia menonton.

"Minggir-minggir, ini ada apaan, sih?" katanya yang berakhir hanya menjadi angin lalu, orang-orang itu sibuk meringis melihat bagaimana luka-luka itu memenuhi wajah tampan Kaisar.

"Dit, udah!"

Zelina mencoba menarik Dito dari atas tubuh Kaisar dengan cepat, dia benar-benar tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi, perempuan itu tak habis pikir.

"Apa-apaan, sih? Nggak bisa apa nggak pake kekerasan?" tanyanya ketika berhadapan dengan Dito.

"Orang kaya dia nggak akan berhenti kalo pake cara halus, Zel!" balas Dito masih dengan guratan amarah di wajahnya.

"Udah, stop! Ke UKS sekarang!"

Zelina akhirnya menuntun Dito ke ruang UKS, diikuti dengan Nora dan Celine di sampingnya, sementara di belakang sana seorang guru membubarkan kerumunan tersebut.

***

"Sumpah ya, gue masih gedek banget sama tuh orang, kenapa nggak dikeluarin aja sih dari sekolah?" kata Nora sambil berkacak pinggang, emosinya belum juga mereda.

"Emangnya ada apa sih kalian sampe ribut-ribut gini?" tanya Zelina sementara tangannya masih terus mengobati luka Dito dengan kapas dan obat merah.

"Shh pelan-pelan, Zel," ringis cowok itu.

"Mending lo jelasin deh Cel, gue males banget nyebut nama tuh orang."

Zelina pun berpindah pandang pada gadis yang sejak tadi hanya diam dan menunduk.

"Ya... gitu deh Zel, Aryo ngusilin gue lagi, dia ngecat calling gue sambil maksa-maksa buat ngikutin dia," jelas gadis itu mencoba untuk jujur.

"Aryo anak IPS 1?" tanya Zelina memastikan, Celine pun mengangguk mengiyakan.

"Pasti bukan cuma itu aja, kan? Jujur aja Cel, apa lagi yang dia lakuin ke lo?" tanya Nora mengintimidasi.

"Ya, dia pegang-pegang gue sih tapi nggak separah dulu, udahlah lupain aja," jawab Celine dengan santai, namun sebenarnya takut-takut untuk menatap mata sahabatnya.

"Ya, ampun Cel, hati lo itu terbuat dari apa, sih? Lawan Cel Lawan! Laporin ke polisi kalo perlu!" saran Nora bersungut kesal, tak mengerti kenapa temannya itu bersikap sangat lugu. Atau lebih tepatnya bodoh. Entahlah.

"Udah lah, Ra, gue nggak apa-apa kok."

Nora pun menyerah dengan temannya, ia tak membalas apapun lagi karena ia tahu sekeras apapun dia menjelaskan, Celine tidak akan mau menuruti kata-katanya, atau perempuan itu sebenarnya hanya takut untuk mencoba, atau mungkin saja gadis itu punya alasannya sendiri.

We're Not Really DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang