Setelah dua hari hectic dengan tugas yang bejibun, akhirnya aku update lagi!
Happy reading, Love...
•••
Hal yang kebanyakan tidak disukai oleh siswa tingkat kelas akhir adalah ketika mereka harus merelakan waktu weekend untuk belajar, seperti yang dilakukan oleh ketiga gadis cantik itu saat ini, mereka berkumpul di rumah Zelina untuk melakukan sesi belajar bersama sebelum memasuki ujian tengah semester.
Awalnya, Nora dan Celine berniat untuk menghibur Zelina kala mereka mendengar gadis itu mengalami pertikaian dengan orangtuanya kemarin, namun yang terlihat saat ini justru mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing.
"Ya ya ayo dikit lagi, arghh, YESS! WOHOO!"
Nora bersorak kegirangan, mengangkat ponselnya tinggi-tinggi ketika baru saja memenangkan permainan tembak-menembak di handphone-nya.
"Kayak anak SD lo!" tukas Zelina sambil melempar gadis itu dengan sebutir popcorn yang tengah ia nikmati.
Nora pun melirik gadis yang sedang tengkurap sambil asik membaca itu dengan sinis.
"Eh, jangan seolah-olah buku yang lo baca itu bukan bacaan anak SD deh," sungutnya.
"Siapa juga anak SD yang baca buku ini?" timpal Zelina tak acuh, masih menikmati kegiatannya membaca buku the women could fly sambil mencemil makanan ringan di hadapannya.
"Lah, lo nggak tau ada anak SD yang udah jadi sarjana?" tanya Nora kemudian.
Zelina menautkan kedua alisnya, "Terus hubungannya apa?"
Nora pun gelagapan bingung, "Ya, gitu pokoknya."
"Hoax lu!" cibir gadis tengkurap itu.
"Ye, dibilangin nggak percaya!"
Percelotehan kedua orang itu berakhir setelah Nora tidak mendapat balasan apapun lagi dari kawannya, matanya kini beralih pada gadis di samping kiri yang tertangkap basah sedang tersenyum-senyum sendiri sambil memandangi ponselnya.
"Jiahh, kayanya sih ada yang lagi kasmaran nih, spill dong!" kata Nora sambil mencolek lengan Celine dengan sikunya.
Merasa dirinya sedang jadi pusat perhatian, Celine pun menoleh ke arah temanya, "Apa sih, Ra, siapa yang lagi kasmaran coba?" katanya mencoba menyangkal.
"Ya, siapa lagi kalo bukan orang yang daritadi asik liatin hp nya terus, sampe dua bestienya ini dianggurin?" ujar Nora mengskakmat gadis itu.
"Apaan, Ra, nggak gitu...."
Celine mencoba menyingkirkan handphone-nya ketika Nora bertingkah jahil untuk berusaha merebut benda itu.
"Enggak tapi pipinya merah tuh," tunjuk Nora dengan dagunya.
Zelina pun menyambar perbincangan mereka, "Lo lagi deket sama siapa, Cel?" tanyanya. Jujur saja gadis itu juga merasa sedikit penasaran.
"Jangan bilang cowok yang waktu itu?" tebak Nora antusias.
Celine tersenyum getir, sudah tidak bisa lagi berbohong tentang apapun pada sahabatnya.
"Hehe, sayangnya iya, nggak tau gimna ceritanya, tapi makin ke sini gue sama Bima makin deket," jelasnya.
Zelina membenarkan posisinya kala mendengar penuturan itu, "Beneran sama temennya Kaisar?" tanyanya memastikan.
Celine mengangguk sebagai jawaban, sontak Nora dan Zelina pun saling pandang dan menganga satu sama lain. Mereka cukup terkejut dan tak pernah sangka hal tersebut akan terjadi kepada sahabatnya dalam waktu singkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
We're Not Really Different
Teen FictionZelina pikir, perselingkuhan, pelecehan seksual, aksi teror, dan kehilangan adalah insiden paling gila yang pernah terjadi dalam hidupnya. Anak tunggal sepertinya tentu tahu bahwa hidup adalah tempatnya luka tercipta. Tapi di sisi lain dia keliru, Z...