抖阴社区

14. bias tangis gadis manis

Mulai dari awal
                                    

Leon memutuskan untuk segera berlari ke kamarnya dengan sisa-sisa kesadaran yang ia punya, lantas meraih sebuah botol kecil bening berisi berbagai jenis obat-obatan dari dalam laci ruangan sempit dan minim pencahayaan itu. Lalu tanpa pikir panjang, ia menelan obat tersebut sebanyak tiga pil sekaligus.

***

"Permisi, lo temennya, Celine, kan?"

Zelina dikejutkan oleh kedatangan gadis cantik di depannya ketika ia sedang berada dalam fokus membaca buku di perpustakaan.

"Oh iya, gue temennya Celine, ada apa, ya?" tanyanya bingung.

"Gue cuma mau nitip surat ini, tolong sampein ke dia, ya?"

Gadis itu menyodorkan sebuah amplop putih yang tampak biasa saja–pada awalnya, surat apalah itu Zelina tidak tahu. Ia tidak ambil pusing.

"Oh, oke."

Gadis itu menerimanya.

"Makasih, ya."

Zelina hanya mengangguk, kemudian gadis cantik itu pergi. Ia tidak berniat untuk melihat apapun yang tak menjadi haknya untuk ia lihat, tetapi tulisan kecil yang terpampang di depan amplop itu tak sengaja menangkap perhatiannya.

Surat pemberhentian anggota cheerleader

***

Setelah mendapat kabar bahwa Celine sudah siuman dan melakukan pengobatan rawat jalan di rumahnya, Zelina dan Nora langsung mengunjungi kediaman gadis itu. Namun setelah sampai di sana, belum sempat ia menyapa ramah keluarga itu, mereka berdua dibuat terkejut dengan keadaan ricuh yang sedang terjadi.

"Cukup, Celine, cukup!"

Teriak wanita di depan sana dengan kencang, menutup kedua telinganya frustasi, sementara suaminya tampak kesulitan menenangkan perempuan itu.

Di satu sisi, suara teriakan lain terdengar dari atas lantai dua, mereka tahu jika itu berasal dari Celine yang mereka yakini sedang berada di kamarnya.

"Mama nggak kuat, Pa! Mama nggak bisa liat anak kita seperti ini!"

Wanita itu tampak gusar, gelisah, hampir putus asa.

"Ma, papa ngerti, kita tenang dulu, ya?"

Pria itu mencoba membujuk istrinya agar lebih tenang, tetapi nyatanya tak semudah yang dibayangkan.

"Nggak bisa, Pa, kita harus segera temuin orang itu! Dia harus tanggung jawab!"

Pasangan suami istri itu tampaknya tidak menyadari kehadiran mereka berdua yang masih berdiri di depan pintu. Maka tanpa banyak pikir panjang, Zelina dan Nora berlari ke dalam dan langsung naik menghampiri kamar temannya.

Belum sempat mengatur napas karena berlari menaiki anak tangga, kedua gadis itu dibuat terkejut dengan keadaan sahabatnya yang terlihat sangat kacau di dalam ruangan itu. Terduduk di lantai samping tempat tidur dengan perabotan yang berserakan di mana-mana, ditambah dengan perban dan infusion stand yang tak berada di tempatnya.

"Celine!!"

Mereka segera menghampiri gadis itu.

"Apa yang lo lakuin, Cel?"

Zelina segera menjauhkan gunting yang mulanya berada di tangan gadis itu, entah apa yang hendak ia lakukan.

"Lo kenapa?" tanya Nora sambil memeluk erat tubuh kawannya.

Namun Celine seakan tuli, ia berganti memukuli kepala dan kakinya sendiri bertubi-tubi.

"Cel udah, jangan nyakitin diri lo!"

We're Not Really DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang