抖阴社区

22. kemenangan

Mulai dari awal
                                    

***

Tibalah dimana pertandingan basket antarsekolah dilaksanakan hari ini, tepatnya di sebuah gimnasium megah kebanggaan Bina Lestari sebagai tuan rumah.

Tim basket dari berbagai sekolah sudah tampak memenuhi lapangan, begitu juga dengan para jagoan BINTARI, tim basket yang hari ini menjadi perwakilan Bina Lestari, dimana hal ini juga jadi kesempatan terakhir bagi anak-anak kelas dua belas untuk mengikuti perlombaan sebelum mereka lepas jabatan dan mulai fokus untuk kehidupan yang lebih serius demi masa depan.

Nora dan Zelina baru menyelesaikan urusan kelasnya ketika memasuki gimnasium, tempat itu sudah hampir penuh dengan ribuan siswa dan siswi dari berbagai sekolah, mereka sampai kesulitan mencari tempat duduk yang masih kosong di sana.

"Rame banget gila, udah kaya pertandingan nasional aja," kata Nora sambil memperhatikan sekitar dengan kagum.

"Gue denger sih lawannya dari sekolah swasta terkenal itu, wajar ajalah pendukungnya banyak," balas Zelina ikut memperhatikan sekitarnya yang begitu ramai.

"Heuh, menang famous doang palingan," celetuk Nora yang langsung dihadiahi senggolan kecil dari Zelina.

"Husst gaboleh gitu."

Nora hanya tersenyum kecut tanpa merasa bersalah.

"Zel, Ra, sini!"

Di sebelah kanan tribun barisan ke empat dari atas, seorang laki-laki memanggil kedua gadis itu sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi, mengisyaratkan mereka untuk segera menghampiri.

"Nah itu Dito, sono yuk!" ajak Nora.

Mereka pun berjalan menghampiri tempat duduk yang sudah disiapkan oleh Dito, dari tempat duduknya itu pemandangan lapangan terlihat lebih jelas dari sudut ke sudut. Zelina bahkan bisa melihat dengan jelas bagaimana pria berjersey hitam putih itu melirik dan tersenyum ke arahnya dari bawah sana.

"Acaranya belum mulai kan, Dit?" tanya Zelina setelah duduk manis di tempatnya.

"Belum kok aman, excited banget tumben?" selidik Dito penasaran.

Belum sempat Zelina membuka mulutnya, Nora langsung menyambar, "Yee kan ada si itu tuh," katanya sambil menunjuk seseorang yang ada di bawah sana menggunakan dagunya.

Dito mengerutkan kening sambil melihat ke arah barisan tim basket di bawah, "Siapa, tuh?"

"Noh tuh yang itu tuh," tunjuk Nora sekali lagi dengan dagu sekaligus tilikan mata mengisyaratkan seseorang yang mereka kenal di bawah sana.

"Tck, Ra, apaan, sih?" Zelina mulai terusik dengan kelakuan dua sahabatnya itu.

Dito akhirnya menangkap seseorang dari tim basket sekolahnya, seketika ia paham siapa yang dimaksud oleh Nora, "O-ohhh, jadi yang itu, Zel, sekarang?" tanyanya menggoda.

"Jangan ngaco dah lo pada."

Nora dan Dito otomatis saling melirik dan tersenyum penuh arti, lalu suara bariton seorang pria berjas hitam di bawah sana memulai pembukaan. Membuat gimnasium tiba-tiba hening.

Acara resmi dimulai.

Pertandingan antara tim basket BINTARI versus sekolah SMA swasta terkenal seantero Jakarta itu dimulai, membuat semua penonton bersorak histeris karena telah lama menunggu momen itu sejak lama.

Di menit pertama, tim BINTARI terlihat kesulitan untuk mengejar kecakapan SMA swasta yang memang cukup memiliki strategi bagus dalam mencetak angka, tetapi dengan sikap optimis dan cekatan, tim BINTARI segara menyusul poin itu sehingga nilai antara kedua sekolah itu menjadi seri.

We're Not Really DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang