"Apakah anda baik baik saja" Tanya Zino
Aku tersentak kecil padahal aku sudah menggiring pembicaraan yang membuat Zino bertanya tentang keadaanku
"Tentu saja" Ucapku tersenyum kosong
Zino pamit untuk undur diri membuatku meletakan cangkir teh dengan kasar
Perasaan yang menyesakan ini aku begitu membencinya
"Hahaha mungkin ini karma ku" Aku terkekeh kecil
Padahal aku tipe orang yang sulit untuk berempati pada orang asing
Bahkan saat ada korban bully bunuh diri didepanku aku tetap terdiam tidak merasa senang maupun sedih
Bisa dikatakan aku adalah orang brengsek saat masih muda
'Sialan aku jadi lemah' aku menggigit bibir bawahku kesal
Aku benci menjadi rentan tapi sayangnya sejak aku terdampar ditempat bodoh ini emosiku semakin tidak karuan
Aku beranjak pergi menuju perpustakaan jika hanya diam saja bisa dipastikan aku akan menangis lagi
Menyibukan diri adalah cara terampuh untuk lari dari segala emosi yang bergejolak
Aku harus membuat beberapa desain pakaian dan beberapa pernah pernik untuk kuperlihatkan besok
Satu persatu aku mulai membuat sketsa gaun yang indah dengan hiasan berlian
Aku juga membuat beberapa pakaian pria yang terkesan rumit
Bahkan menggambarkan pola pakaian didalam cetak biru agar para penjahit tidak bingung
"Selesai" Ucapku senang
Butik yang kubangun akan diresmikan tepat setelah kedatangan murid bimbingan
Sebenarnya aku ragu jika yang datang Rosalina dan suami serta pendukungnya
Tapi mengingat sebagian besar masalah yang disebabkan oleh kelompok Rosalina tak heran jika mereka yang dikirim
'Apa Elf itu punya rencana' aku menaruh jari telunjuku dipipiku dan mengetuknya pelan
Jika memang ada rencana tersembunyi maka Erebos akan dalam bahaya
Manik lilacku membulat menyadari fakta yang baru saja kudapat
"Mungkinkah dia curiga" Gumamku
Aku segera membereskan semua barangku dan menaranya dengan baik
dengan langkah tergesa-gesa aku mengunjungi taman yang dibangun ayah Ianthe untuk istrinya
Taman yang sangat indah yang ditumbuhi tanaman mawar
Bahkan Rosalina tidak pernah diperbolehkan untuk melangkah mendekati taman ini
"Memang indah" Gumamku melihat sekeliling
Jika saja kamera sudah ada dizaman ini mungkin tempat ini sudah dijadikan tempat foto karena keindahanya
Baru saja aku duduk aku dikejutkan dengan kehadiran seseorang
"Memangnya apa yang anda cari dariku Ianthe" Aku merinding mendengar suara beratnya
Jika kemarin kita berada di wilayah netral sekarang aku yang memasuki kandang singa dengan sukarela
Aku mendongak melihat dua anggota inti Erebos Xan dan Andrew ketua dan wakil
"Aku ingin bicara tentang sesuatu" Tanyaku pelanenjaga nada suara agar tidak bergetar
"Oh~" Rasanya aku telah membuat perjanjian dengan iblis
"Apa untungnya bagiku" Sudut bibir Xan tertarik keatas tanda menantang
Aku menipiskan bibirku menggumamkan rasakan yang sangat manjur
'Yang waras ngalah yang waras ngalah yang waras ngalah' batinku berkumandang
"Kesejahteraan Sigma city" Mata emas Xan menyipit bibirnya menyeringai kejam
'Apa yang salah' batinku berteriak
Tombol mana yang kutekan hingga membuatnya marah
"Aku tidak peduli dengan kota ini" Jawabnya entang
Aku terkejut mendengarnya bukankah kata Zino Erebos ada untuk menjaga kota ini
Apa semua itu bohong atau sebenarnya Erebos ada hanya untuk ayah Ianthe
"Bukankah tugasmu memang melindungi Sigma city kalau bukan kenapa harus repot repot menyelamatkanku saat menolong Lois Oleander" Tanyaku dengan alis bertaut
Sungguh fikiran pria didepanku ini sangat sulit ditebak
"Kau benar Ianthe tugas Erebos untuk melindungi wilayah ini tapi aku tidak peduli jika Sigma city hancur" Suaranya berat penuh akan racun
"Lalu kehadiranmu ada untuk apa" Tanyaku berani
Jika memang hari ini aku mati karena terlalu berani biarlah aku hanya bisa pasrah
"Kehadiranku? " Alis Xan terangkat sebelah tak menyangka mendapat pertanyaan seperti ini dari bocah ingusan
Xan sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan "Ianthe kamu tahu pepatah keingintahuan dapat membunuhku"
'Zino tolong aku' batinku dengan mata bergetar
'Benar benar gila' batinku dengan tangisan imajiner
TBC
Yuhuuu pembaca tercinta aku mau cerita sedikit yang dialami Ianthe itu sangat menakutkan
Tiba tiba terlempar kedunia asing tanpa seorangpun yang kau kenal dan tokohnya gila semua sungguh menguras tenaga
Tapi anakku Ianthe sungguh kasihan sebenernya semua orang yang bekerja tidak ada yang memihak Ianthe bahkan Zino
Makasih yang udah vote
Jan lupa tinggalin jejak vote dan komen muach

KAMU SEDANG MEMBACA
I transmigrated into a Count
FantasySadam Rantaka seorang pria berusia 29 tahun mati karena serangan jantung akibat kejahilan temannya Bukanya tenang Sadam justru transmigrasi ketubuh Ianthe Agallis putra bungsu mendiang count Agallis Meski Ianthe adalah putra bungsu dirinyalah yang...