"Huh huh a-aku kelelahan" Ucapku dengan terengah-engah
Keringat membanjiri dahiku layaknya sungai yang mengalir deras bahkan kakiku seperti jeli yang lemas
"Kak Ianthe masih sakit" Lois mendudukan dirinya lalu menatap polos kearah mataku dengan tangan kecilnya yang memegang dahiku
Ingin sekali rasanya memarahi anak kecil didepanku karena membuatku kelelahan
"Hanya lelah" Ucapku setelah berhasil mengatur nafas
"Mari kak" Anehnya Lois dan Raziel terlihat sangat antusias
Agaknya aku bersyukur untuk itu karena sangat tidak baik jika keduanya bertengkar kekanak-kanakan
"Cantik kan kak Ianthe" Lois menggendong kucing berwarna merah muda yang sangat lucu
"Oh" Ucapku tanpa sadar
Terlalu terkejut melihat kucing yang sangat cantik dengan bulu berwarna merah muda
Aku kembali menatap Lois yang memasang tampang polos
'Sama' batinku terkejut
Aku cukup ragu saat Lois bilang itu kucing liar
Bagaimana bisa dua orang secara tidak sengaja memungut seekor kucing yang memiliki kesamaan dengan warna rambut mereka
Bukankah cukup meragukan jika hanya kebetulan semata
"Lois yakin ini kucing liar" Aku mengelus pelan surai merah muda kucing itu
Aku sedikit tersenyum saat melihat kucing didepanku mendengkur
'Ah lucunya'
Aku jadi teringat dengan Lois yang menginginkan aku untuk memberi nama pada hewan kecil ini
Kira-kira nama apa yang cocok untuk hewan yang terlihat pemalas ini
"Bagaimana dengan Fun" Ucapku
Sejenak Lois terdiam mungkin mencerna ucapanku barusan lalu mengangguk senang
"Bagus"
Raziel cemberut kecil melihat interaksiku dengan Lois
"Kak Ian mari jalan-jalan" Raziel menarik kecil akupun baru sadar kalau sedang berada di taman terlarang
'Kenapa mereka membawa ku kesini' batinku menangis
Taman terlarang ini hanyalah nama saja sebenarnya ini taman kesayangan kak Damian yang gila itu
"Kenapa kita kesini" Tanyaku lembut meski dalam hati memaki
"Bukankah ini taman punya kak Ianthe" Raziel sedikit memiringkan kepala disebelahnya Lois ikut-ikutan mengangguk
Aku sedikit menghela nafas "bukan ini milik kak Damian" Ucapku
Dapat kulihat mata Raziel dan Lois terlihat keruh selayaknya sungai
'Sialan' batin Lois dan Raziel
Tak mereka sangka dari sekian banyaknya taman di wilayah Ianthe yang mereka kunjungi justru taman milik Damian pria yang telah menyakiti kak Ianthe
Lois sedikit melirik kearah Raziel yang berkedip pelan
"Oh kak Ian ayo kembali dan mencari lucky untuk bermain bersama Fun"
'Hm aneh'
Bukanya mereka yang bilang untuk melihat-lihat dulu tapi kenapa sekarang meminta kembali
Aku mengedikan bahu acuh lebih baik jangan pernah menginjakan kaki disini
.
.
.
"Tuan muda waktunya bangun" Zino membuka gorden membiarkan cahaya masuk kedalam ruangan

KAMU SEDANG MEMBACA
I transmigrated into a Count
FantasySadam Rantaka seorang pria berusia 29 tahun mati karena serangan jantung akibat kejahilan temannya Bukanya tenang Sadam justru transmigrasi ketubuh Ianthe Agallis putra bungsu mendiang count Agallis Meski Ianthe adalah putra bungsu dirinyalah yang...