"Bayaran 10.000 koin emas tadi" Ucapku
"Mungkin hanya orang iseng" Andrew melirik sekilas diriku lalu berjalan pergi
Aku hanya bisa menghela nafas saja melihat sifat semena-mena pria itu
🐣🐣🐣
'Iseng apanya' batinku menggerutu
Mana ada orang iseng membuat orang dalam bahaya
Kami berdua terus berjalan sampai aku melihat seorang remaja bersurai putih tulang dengan baju lusuh dan muka kotor sedang menggendong seekor kucing
Matanya dipenuhi kekosongan selayaknya orang mati
Aku hanya mengabaikanya toh dia orang asin sampai sebuah suara membuatku berhenti
"Tuan" Ucapnya
Aku terdiam lalu melihat kearah remaja didepanku
"Kenapa" Tanyaku dengan dahi berkerut
Tangan putihnya memegang ujung bajuku lantas ia berjinjit membisikan sesuatu ditelingaku
"Tuan kriminal kan? " Tanya remaja itu dengan senyum lebar yang membuatku semakin merinding
"Hahaha mana mungkin" Ucapku dengan mengibas-ngibaskan tangan
Dapat kurasakan jantungku berdetak lebih cepat karena takut ketahuan
"Benarkah" Tanya anak itu dengan binar mata yang meredup membuatku sedikit kasihan
Lihat saja pakaian lusuh dan rambut kotor juga kucing kotor dalam gendonganya
Ugh jika saja anak ini tidak membawa kucing aku bisa mengabaikanya begitu saja
"Tck, ikutlah denganku" Ucapku berlalu pergi diikuti Andrew yang diam saja
Remaja itu berjalan pelan mengikuti dua orang asing
Mata abu-abunya menatap punggung Ianthe dalam diam
"Siapa namamu" Tanyaku penasaran
"Tidak punya nama" Anak itu menggeleng kecil
"Berapa umurmu" Tanyaku penasaran
"13 tahun" Remaja itu sedikit menunduk menyembunyikan mata indahnya dibalik surai putih tulangnya
Aku tercengang mendengar penuturan remaja didepanku
Bukankah terlalu menyedihkan sepanjang ia hidup anak itu tidak memiliki nama
Bahkan aku yang Yatim piatu saja memiliki nama dengan dua kata
Tapi bagaimana bisa seorang remaja tidak memiliki nama
"Hah~" Aku memijat pelipisku
Sebenarnya aku berada didunia mana sih hingga anak remaja tidak memiliki nama
"Tck, menyusahkan orang saja" Gerutuku
"Ian kamu bisa meninggalkanya" Ucap Andrew
"Tidak perlu"
Aku akan membawanya pulang saja ke wilayahku
Rencanaku hancur karena tidak ada anak kecil yang berkeliaran hanya ada seorang remaja disini
'Apa mungkin Xan tahu sesuatu' batinku bertanya-tanya
Tidak mungkin Xan menyuruh Andrew membawaku yang sedang tertidur
Menuju Omega city hanya karena ingin tahu tekadku
Pasti lelaki tua itu menyembunyikan sesuatu
Tapi jika benar kota ini memiliki pemimpinya maka akan berbahaya

KAMU SEDANG MEMBACA
I transmigrated into a Count
FantasySadam Rantaka seorang pria berusia 29 tahun mati karena serangan jantung akibat kejahilan temannya Bukanya tenang Sadam justru transmigrasi ketubuh Ianthe Agallis putra bungsu mendiang count Agallis Meski Ianthe adalah putra bungsu dirinyalah yang...