"Kak Ian akan kembali bekerja? " Tanya Raziel sambil mengelus pelan bulu Lucky dibawahnya
"Tentu saja" Aku berusaha tersenyum
Dalam hati masih tidak Terima aku yang bekerja dan orang lainlah yang menikmati hasilnya
"Kak apa bekerja itu menyenangkan" Raziel sedikit mendongak untuk melihat ekspresiku
"Tidak menyenangkan sama sekali" Aku menggelengkan kepala kecil dengan cemberut dibibir
Jika bisa memilih aku ingin menjadi pengangguran kaya raya daripada budak korporat
Sayang sekali aku ini perintis bukan pewaris
"Kalau tidak menyenangkan kenapa kak Ian tetap melakukannya" Mata lilacku membola terkejut
"Hahahaha" Aku tertawa sedih
Andaikan saja Raziel tahu dunia orang dewasa yang mengharuskan bekerja untuk sesuap nasi
"Raziel dunia orang dewasa itu rumit tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata
Ada kalanya kita harus melakukan sesuatu meski kita membencinya
Yang paling menyebalkan mereka hanya datang karena butuh bantuanmu tapi saat kamu membutuhkan bantuan, mereka hanya bilang bahwa mereka tidak memiliki apapun"
"Bukankah itu kejam" Raziel sedikit menunduk dan mengelus pelan bulu Lucky
Aku ikut berjongkok di sampingnya mata mata abu-abunya terlihat polos seolah belum tahu kejamnya dunia
Saat aku menatap Razie terkadang aku ingat masa kecilku yang harus berjuang
Tidak ada satupun orang yang kupercayai kecuali para sahabatku yang satu persatu pergi meninggalkanku
'Apa mereka juga bertransmigrasi sepertiku' tanyaku dalam hati
"Manusia memang kejam Raziel"
"Lalu bagaimana dengan kehidupanmu sebelum bertemu denganku" Tanyaku pelan
Mata abu-abu Raziel sedikit bergetar dan segera dirinya mengalihkan pandangan kesamping
"Cukup menakutkan" Raziel kini duduk di lantai
Aku dapat melihat tangan yang Raziel buat untuk mengelus kucing terlihat gemetar
"Apa kamu senang disini? " Tanyaku penasaran
Jika memang Raziel tak nyaman aku akan bertanya hal apa yang mengganggunya
"Sangat senang" Raziel tersenyum lembut
"Aku bisa bertemu banyak orang yang baik kepadaku" Ucap Raziel kalau mengingat banyaknya pelayan yang ramah
"Sangat berbeda" Lirih Raziel
Aku yang mendengarnya tersenyum miris seberapa keras sebenarnya kehidupan Raziel
Hingga ia cukup senang saat disapa ramah olehku
"Raziel ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, dia lebih muda darimu" Ucapku tiba tiba
"Siapa" Dahi Raziel mengerut bingung
"Louise akan datang nanti" Aku berpamitan untuk pergi terlebih dahulu karena ada pekerjaan yang menanti
Juga mengingat Xan dan Damian berada di wilayah yang saling berdekatan
Takut jika sesuatu yang buruk akan terjadi
🍃🍃🍃
"Ianthe" Ucap Damian mendorong pintu dengan keras membuatku terlonjak kaget

KAMU SEDANG MEMBACA
I transmigrated into a Count
FantasySadam Rantaka seorang pria berusia 29 tahun mati karena serangan jantung akibat kejahilan temannya Bukanya tenang Sadam justru transmigrasi ketubuh Ianthe Agallis putra bungsu mendiang count Agallis Meski Ianthe adalah putra bungsu dirinyalah yang...