Akhirnya kami bertiga berjalan menuju penginapan yang dibeli oleh Andrew
"Rumah tuan masih jauh" Tanya Raphael
"Mm" Aku mengangguk kecil
"Rumah tuan besar apa kecil"
"Kecil" Jawabku
"Apa Tuan kaya" Tanya Raphael lagi
"Tidak kaya tidak miskin"
"Tuan punya saudara"
"Mm" Aku mengangguk kecil lagi
"Rumah tuan dimana"
"Sigma city"
"Woah" Seru Raphael senang
Mata birunya berbinar cerah seakan akan dia bahagia
"Tuan tuan masih jauh lagi? " Tanyanya lagi
'Berisik sialan' batinku kesal
Sepertinya kesalahan besar aku memungutnya, lihat saja tingkah lakunya yang menyebalkan
"Kamu tidak lihat kak Ianthe lelah jadi berhentilah mengoceh pengemis" Ucap Raziel menusuk
Aku tersenyum dalam hati mendengar ucapan Raziel
'Bagus Raziel'
Raphael langsung terdiam wajahnya terlihat murung dengan bibir mengerucut
Tingkah lakunya sangat tidak sesuai dengan kondisi Raphael yang terlihat gembel
"Apa aku salah memperbudak orang ya" Gerutuku kecil
Meski wajahnya tampan tingkah lakunya membuat orang kesal
"Tuan tidak marah kan padaku? " Raphael mendekatkan tubuhnya padaku
Lumpur yang menempel pada tubuh Raphael berpindah tempat mengotori bajuku
Aku menghela nafas kasar berusaha mengenyahkan kemarahan yang meledak dalam diriku
"Tenanglah Raphael"
Setelah mendengar penuturanku Raphael terdiam
Aku cukup senang terbebas dari rasa frustasi karena menjawab setiap pertanyaanya
Aku membuka pintu penginapan betapa terkejutnya diriku melihat Andrew yang masih duduk sembari meminum teh
Padahal aku keluar dengan Raziel cukup lama
"Kucing liar mana lagi yang kamu pungut Ian" Ucapnya datar
Mata abu abunya menyorot tajam mata lilacku
Aku sadar dibalik topengnya Andrew marah
Lihat saja wajahnya yang memerah dan urat tangan yang menonjol
"Seorang pengemis" Ucapku acuh tak acuh
"Raphael mandilah" Aku berjalan melewati Andrew yang masih duduk menuju kamarku untuk berganti pakaian
Rasanya menyebalkan saat tubuhku dipenuhi lumpur
Andrew menatap sinis kedatangan Raphael bahkan eajah yang biasanya datar kini terlihat jelas tidak suka akan kehadiran orang baru
"Kamu fikir aku tertipu" Ucap Andrew memandang tajam Raphael yang hanya memiringkan kepalanya saja
"Tertipu kenapa? " Tanya Raphael polos
Raphael sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Andrew
Senyum terbit dari bibir Raphael "apa kamu tidak suka denganku" Tanya Raphael pelan

KAMU SEDANG MEMBACA
I transmigrated into a Count
FantasySadam Rantaka seorang pria berusia 29 tahun mati karena serangan jantung akibat kejahilan temannya Bukanya tenang Sadam justru transmigrasi ketubuh Ianthe Agallis putra bungsu mendiang count Agallis Meski Ianthe adalah putra bungsu dirinyalah yang...