抖阴社区

                                    

Mataku menyipit sinis melihat kelakuan tidak sopan Damian

'Masih muda kelakuan kayak monyet dilepas' batinku kesal

Sudahlah kerjaanku menumpuk karena dikejar waktu tapi bisa-bisanya Damian menggangguku

"Kenapa kak Damian" Aku tersenyum sopan kearahnya hingga mataku menyipit

Bukanya marah-marah tidak jelas seperti prediksiku Damian justru berjalan santai

Mataku berkedip pelan tercengang dengan perubahan sikap yang ada

'Apa Damian pengidap DID" Batinku bertanya-tanya

Lihat saja perangainya yang sering berganti membuatku ragu saja

dengan langkah anggunyaDamian berjalan lalu menyingkirkan kertasku begitu saja dan mendudukan dirinya diatas meja

Mata lilacku membulat terkejut melihat hasil kerja kerasku jatuh dilantai

Aku menggertakan gigi kesal dengan kelakuan semena-menanya

"Apa maksudmu berbuat kekanakan kak Damian" Alisku terangkat heran dipadukan rasa kesal dan sedikit takut

"Hm" Gumam Damian tak jelas

Damian sedikit mencodongkan tubuh untuk mendekatiku

"Siapa Xan?" Tanya Damian dengan seringai kejam

Ruangan ku tiba-tiba bersinar dengan mantra aneh yang kemungkinan besar sihir

"Bajingan gila" Gerutuku kesal

Bisa-bisanya memasang mantra agar orang lain tidak dapat mendengar

Selain gila Damian ternyata sosok yang amat licik

"He~ gila ya" Ucap Damian menjilat bibir bawahnya sensual

Wajah putihnya tiba-tiba merona hebat lalu Damian mendongakan kepala

"Sudah lama ada orang memabggilku gila" Tatapan mata ungunya dipenuhi kegilaan dan kesenangan

Terakhir kali Rosalina yang memanggi dirinya gila tapi sekarang

Adik kecilnya berani mengatakan Damian gila

Sreet

Dugh

dengan kecepatan kilat Damian menarik surai lilacku dengan erat dan membenturkan kepalaku pada sisi tajam meja

'Mother fucking' batinku berteriak kesal

Bisa-bisanya seorang pria sangat tempramental seperti Damian

"Bagaimana rasanya" Damian menarik rambutku membuatku mendongak paksa

Aku merasakan darah yang mengalir dari dahi

"Apa kamu marah" Ucapku dengan nada mengejek

"Di kursi ini bukan kamu yang menguasainya" Sebelah alisku terangkat

"Aku tak peduli dengan hal remeh seperti itu" Damian semakin mencodongkan tubuhnya kearahku membuatku sedikit tersentak mundur

"Heh~ anak kecil sepertimu ingin menantang ku" Damian kembali menarik rambutku kedepan hingga wajahku membentur meja lagi

'Sialan' batinku marah

dengan cepat kutarik kerah bajunya dan sedikit kuseret hingga membuatnya terjatuh dari meja

Bruk

"Ugh" Keluhan Damian yang lehernya terasa tercekik

"Berani sekali dirimu menantangku" Mata ungu itu memandangku rendah

I transmigrated into a CountTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang