Karena banyak penggemar Rosalina yang protes kenapa Ianthe dibuat Aseksual
"Hm? Darimana kamu tahu aku harus menuju kerajaan" Sebelah alis Duke Damion naik
Aku meneguk ludah kasar kenapa mulutku tidak memiliki filter sama sekali
"Bukanya biasanya Duke Damion tidak akan keluar jika tidak memiliki kepentingan di Istana? " Tanyaku berusaha menutupi kegugupan
"Benarkah" Aku mengangguk kecil
Entah kenapa Duke Damion berjalan menuju kearahku dengan langkah mantap
"Kenapa" Tanyaku sedikit mendongak melihat wajah Duke Damion yang menjulang tinggi disampingku
Sedikit perasaan takut menyelimuti hatiku saat menatap manik hijau yang terlihat mengancam
'Ada apa dengannya' batinku bingung
Kenapa tingkah Duke Damion terlalu aneh hari ini seolah-olah salah bergerak sedikit saja kepalaku akan ditebas
"Tidak apa-apa hanya penasaran tentang sesuatu"
"Sesuatu? " Tanyaku bingung
Duke Damion sedikit menundukan tubuhnya dan mensejajarkan bibirnya tepat ditelingaku
"Anjing liar mana lagi yang kamu kumpulkan Ianthe"
'Huh' batinku terlonjak kaget
Bulu kuduk ku berdiri semua hanya karena bisikan Duke Damion
"Anjing liar? " Aku sedikit memiringkan kepala tak mengerti apa yang dimaksud
"Benar anjing liar" Ucap Duke Damion sembari menatap Raziel tajam dengan seringai meremehkan
"Aku tak memungut anjing" Ucapku bersikukuh
Memang aku tak memungut anjing tapi aku memungut kucing liar
"Oh mungkin aku hanya salah lihat" Duke Damion mendudukan tubuhnya diranjangku
Kami berdua saling tatap-tatapan bahkan melupakan kehadiran Raziel dan Louis
"Kak Ianthe kak Ianthe aku punya hewan peliharaan baru" Louis memegang tangan Ianthe antusian bahkan menaik turunkan tangan Ianthe
Aku sedikit menekuk alis "hewan peliharaan? " Tanyaku bingung
"Hum" Louis mengangguk antusias
"Siapa namanya" Tanyaku sedikit tertarik
Apa mungkin Louis baru saja mengembangkan hobinya yang lain
Memelihara hewan tak selalu menjadi hobi yang menyenangkan bagi bangsawan
Karena beberapa bangsawan gila akan kebersihan termasuk Kakak Louis
Jadi aku tak menyangka Louis diperbolehkan memelihara hewan
"Aku memungutnya saat dieprjalanan kemari, aku ingin kak Ianthe yang memberikan namanya" Manik lilacku membulat
Apa akhir-akhir ini hewan peliharaan sedang digemari
Kemarin Raziel yang memungut kucing sekarang Louis yang memungutnya
Aku terdiam menimbang perkataan Louis lalu mani lilacku tak sengaja bersitatap dengan manik emerlard Duke Damion
Aku mengangguk kecil saat mendapat izin Duke Damion
"Aku akan memberikan nama untuk hewan yang kamu pelihara Louis" Ucapku dengan senyuman kecil
Mataku beralih menatap Raziel yang menatap lebar kearahku
"Raziel ajak Louis berkeliling"
Baik kak Ian" Raziel membungkuk lalu menyeret Louis dengan erat dan berjalan keluar
"Ada apa anda datang kemari Duke Damion" Tanyaku dengan dahi mengernyit
Tidak mungkin Duke Damion benar-benar datang kesini hanya untuk menemani Louis kan
Serasa tidak mungkin karena sedari awal ia terlihat ayah yang tegas kepada anak-anaknya
"Memangnya tidak boleh kalau aku berlibur" Duke Damion sedikit memiringkan kepalanya
Helaian surai merah mudanya terlihat indah saat disoroti sinar matahari
Wajahnya membawa rasa takut bagi siapa yang melihatnya
"Tidak masalah" Aku menggeleng kecil
Punya wewenang apa aku hingga menahan Duke Damion untuk tidak datang kewilayahku
"Ianthe"
"Hm"
"Raja memberimu surat" Aku menatap bingung dengan surat yang disodorkan Duke Damion
Terlebih dengan stempel kerajaan yang tersemat diatasnya
Pada akhirnya aku membuka surat menggunakan pisau yang diberikan Duke Damion
Aku membaca deretan tinta berwarna hitam dengan santai
"Apakah ini wajib" Tanyaku lagi
Sejauh aku membaca novel dan manhwa Ianthe tidak pernah sekalipun diundang dalam pertemuan ini
Lalu apa yang berubah saat aku merasuki tubuh Ianthe
"Tentu saja" Bibir Duke Damion sedikit cemberut mata hijaunya menatap tak suka surat yang kupegang
'Apa dia juga diundang' batinku
Padahal aku ingin memfokuskan pembangunan wilayah terlebih dahulu tetapi ada saja halangannya
Terlebih aku harus keluar wilayah bertepatan dengan teman-teman kakakku kemari
Apa rumah ini masih utuh saat aku pulang kerumah
Agaknya aku harus meminta Xan mengawasi para murid gila itu
Aku tak ingin rumahku di jadikan tempat bercocok tanam oleh mereka
"Bilang pada Raja aku akan datang meski hanya sebentar" Duke Damion mengangguk kecil
"Aku akan keluar sekarang"
Aku menghela nafas melihat Duke Damion yang menjauh dadaku masih terasa berdebar
Takut jika seseorang menanyakan peristiwa itu
Bukankah kedamaian itu hal yang menyenangkan
"Alangkah baiknya aku mati" Gerutuku kecil
Percuma saja hidup dikelilingi oleh orang gila dan menakutkan macam mereka
Tbc
Yooo! Kita ketemu lagi
Gimana puasanya lancar hahaha
Tanpa banyak cang ceng cong lagiBye bye
Makasih yg udah baca vote dan komen juga pengikut setiaku
Meski ceritaku udah hiatus selama 1 bulan yang lama
Karena aku sedang sibuk bekerja

KAMU SEDANG MEMBACA
I transmigrated into a Count
FantasySadam Rantaka seorang pria berusia 29 tahun mati karena serangan jantung akibat kejahilan temannya Bukanya tenang Sadam justru transmigrasi ketubuh Ianthe Agallis putra bungsu mendiang count Agallis Meski Ianthe adalah putra bungsu dirinyalah yang...