Chapter 13 | Daridulu aku nggak pernah ngerti arti rumit, sekarang aku ngerti!
WHAT THE FUDGE!!!
Sebenarnya, apa yang sedang Damon lakukan? Aku masih nggak ngerti untuk beberapa saat, bibir Damon yang lembut menekan keras bibir aku yang halus bagai cotton candy. Dua detik kemudian, aku tersadar. Aku meronta marah, mendorong pundak Damon yang keras dan bidang sekuat tenaga. Cowok itu terhempas ke belakang, bisa aku dengar punggungnya menabrak pintu mobil. Aku langsung memeluk tubuh aku sendiri, takut kalau Damon mau memperkosa aku.
Meski aku nggak keberatan diperkosa cowok ganteng.
Maksud aku bukan begitu. Damon itu jelek. Aku nggak rela diperkosa sama dia. Sungguh. Aku serius. Tadi aku ngomong nggak jelas kayak gitu karena kepala aku pusing dan isi pikiran aku lagi lari ke mana-mana. Aku confuse, kayak mau milih celana dalam Calvin Klein atau Rockfella.
Kenapa Damon melakukan hal itu? Mencium aku? Dia sudah gila, ya?
"See?" ujar Damon, suaranya pelan dan tajam. "Ciuman gue emang bisa buat lo tutup mulut."
Aku mendelik sebal. Damon mengelap bibirnya dengan gelagat seksi. Eh, maksudnya menjijikan. Aku memukul lengan tangannya, Damon hanya bergeming. Seakan-akan pukulan aku nggak ada kekuatannya sama sekali. Aku merubahnya menjadi tamparan di wajah, kali ini dia merespon. Dia mengusap wajahnya yang agak merah karena tamparan aku yang dahsyat. Syukurin!
"Lo kira nggak sakit apa, hah?" serunya, dia mengusap-ngusap lagi wajahnya. Aku membuang muka dan mencoba membuka pintu mobil. Aku geser kunci mobilnya agar terbuka, namun Damon sigap. Demi Judas yang kejam di Neraka! Dia itu mau apa dari aku? Aku nggak suka kalau dia mengganggu hidup aku seperti ini. "Gue mau ngomong hal penting sama lo, Ry."
"Bodo amat!" tutur aku sambil terus mencoba membuka pintu mobil. "Let me out!"
Tapi Damon nggak let me out! Dia tetap mengunci aku di dalam mobil. Bersama dengan dia. Ya, ampun! Aku bisa merasakan sayap bidadari yang ada di punggung aku terbakar karena api dari dalam aura Iblisnya. Aku memukul dada Damon, cowok itu malah mengernyit. Uh! Aku tahu kalau tinjuan dan pukulan aku nggak ada rasanya. Tendangan leg touch up aku baru oke. Tendangan itu sebenarnya salah satu movement aku di modern dance.
Oh, atau aku colok aja mata Damon pakek heels yang ada di postman bag Adidas aku, ya?!
"Lo mau apa, Damon?" kata aku akhirnya. Suara aku hampir terdengar seperti banci merengek. Aku menahannya supaya aku terdengar nggak terlalu banci. Meskipun Damon udah tahu kelakuan aku kayak apa. Stay still, jadi banci dan lemah di depan Damon itu menyebalkan. Itu sama aja kayak membiarkan Hadassah mem-bully Mame. Nggak bisa dibiarkan! "You make me, apa ya? Pokoknya setiap deket-deket sama lo gue berharap Penelope beneran ada dan lo bakal dikutuk punya muka kayak babi. Which is, muka lo emang udah kayak babi!"
Damon hanya mengedikkan bahunya. Tumben dia nggak melawan omongan aku. Biasanya dia bakal ngejek aku kambing dan nyuruh aku mengembik. "Kayak yang gue bilang tadi, Jerry. Ada hal yang pengen gue omongin sama lo. Well, pertanyaan lebih tepatnya. Dan ini penting."
"Kenapa lo nggak nagih pertanyaannya pas kita udah masuk Neraka aja? Biar kalo gue marah sama lo, gue ambil setrika terus gue gosok di muka babi lo."
Aku mencibir jengkel. Oh, tunggu dulu! Aku nggak bermaksud masuk Neraka juga sih. Maksud aku, di Surga nanti isinya pasti orang-orang religius. Nanti aku malah ketemu Bapa Albertillius, terus dia ceramah soal: Jesus adalah cahaya terang menuju kedamaian dan rohani pada hati yang tentram dengan siraman batiniah dari serpihan cahaya Jesus. Ya, ampun! Aku udah sering dengar itu di Gereja. Nah, kalau aku masuk Neraka, aku bakal ketemu sama Taylor Swift dan Nicki Minaj. Selagi aku disiksa dengan bara api, aku bisa sambil angkat light stick dan goyang-goyang pantat aku sembari dengar Taylor nyanyi. Atau Nicki Minaj yang lagi twerking.

KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me If You Can
HumorSudah pernah nonton orang tawuran? Sudah dong ya. Di TV. Atau mungkin di dunia nyata. Tapi, kamu pernah nggak nonton bencong tawuran? Nggak pernah, kan? Hihihihi. Tapi, ini bukan soal tawuran bencong, ya. Aku pernah sih ikut tawuran bencong. Kami ng...